Saturday, April 10, 2010

Waspada dalam membeli burung tangkapan hutan

Seusai membeli itu, katanya, murai batunya memang tidak mau makan. Kejadian itu tidak hanya sekali, tetapi berulang sampai empat kali membeli murai batu, mengalami hal yang sama.

Memang, kejadian seperti itu tidak hanya sekali dua kali terjadi. Seringkali teman penghobi burung di banyak tempat mengalami hal yang sama.

Karena penasaran, saya pun “mengotopsi” murai batu tersebut. Nah ketahuan, ternyata di dalam tenggorokannya terdapat mata kali yang biasa untuk memancing ikan. Jadi ternyata para pemikat murai batu menggunakan mata kail untuk memancing burung. Tentu tidak semua pemikat menangkap murai batu dengan cara itu. Hanya saja, kita tidak akan bisa dengan mudah mengetahui mana murai batu hasil pancingan dan mana yang ditangkap dengan jaring atau getah pemikat.

Dengan demikian seandainya burung yang kita beli dari pasar kok ketahuan mati setelah dua-tiga hari di rumah, ada baiknya kita otopsi. Apakah ada pancing di dalamnya atau ada kemungkinan lain.

Bertahan lama

Murai batu yang ditangkap dengan pancing, ternyata memang tidak selalu mati dalam waktu yang singkat. Bahkan dia bisa bertahan sampai sebulan dua bulan. Kali pertama kena pancing, dia masih bertahan. Makan lahap dan bahkan juga mau bunyi. Namun ketika terjadi infeksi disebabkan adanya pancing di dalam tubuhnya, burung mulai terlihat sakit dan tidak lama kemudian mati.

Dalam kaitan itu saya sarankan kalau Anda membeli burung, belilah di pedagang yang sudah kita kenal dan mintalah jaminan bahwa burung itu bukan hasil pancingan. Bisa jadi si pedagang mengatakan tidak tahu apakah murai batu yang dia jual hasil pancingan atau jaring, namun karena pengalaman dan punya jaringan pemasok burung-burung tangkapan hutan, dia hanya berlagak tidak tahu.

Dengan demikian, kalau pedagang tidak mau memberikan jaminan bahwa seandainya burung mati kemudian dibuka pasti tidak ada pancingnya, ya sebaiknya tidak perlu membeli darinya.

Jangan terburu nafsu dalam membeli burung. Apalagi kalau Anda belum berpengalaman bergaul dengan para pedagang burung di pasar. Tetap waspada.

Sekali lagi saya tekankan, burung hasil tangkapan dengan pancing tidak bisa dibedakan dengan burung hasil tangkapan menggunakan jaring secara jelas.

Untuk itulah saya tetap menganjurkan penghobi burung membeli burung hasil tangkaran, entah dari tangkaran mana saja. Harganya memang lebih mahal tetapi selain mudah perawatannya, juga mudah gacor. Tidak bikin stres juga tidak menambah-nambah kerusakan alam.

(dikutip dr:omkicau.com)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Waspada dalam membeli burung tangkapan hutan