Pulau Weh terletak di Laut Andaman, yang langsung berhadapan dengan Malaysia, Thailand dan Myanmar. Pulau ini terbentang sepanjang 15 kilometer (10 mil) di ujung paling utara dari Sumatra. Terdapat empat pulau kecil yang mengelilingi Pulau Weh, yaitu Pulau Klah, Pulau Rubiah, Pulau Seulako dan pulau Rondo. Di antara keempatnya, Pulau Rubiah terkenal sebagai tempat pariwisata menyelam karena keindahan terumbu karangnya.
Perekonomian Pulau Weh sebagian besar didominasi oleh agrikultur dengan hasil utamanya adalah cengkeh, kelapa dan baru dimulai pembudidayaan coklat. Pulau ini hanya pulau kecil dengan luas 156,3 km², tetapi memiliki banyak pegunungan dengan ekosistem hutan yang terjaga dan terlindung. Pemerintah Indonesia telah menetapkan wilayah sejauh 60 km² dari tepi pulau baik ke dalam maupun ke luar sebagai suaka alam. Diantaranya adalah hutan lindung "Murung Ujung" yang melingkupi tugu Titik Nol di Sabang. Seperti halnya di Sumatera, hutan di Pulau Weh sebagai daerah tropis ditumbuhi oleh pohon-pohonan sebagai hutan belantara yang padat. dengan kisaran total wilayah hutan seluas 14.931,32 Ha atau sekitar 60% dari luas seluruhnya.
Murai Batu yang berkembang biak di Pulau Weh terkenal dengan sebutan Murai Batu SABANG. Saat ini MB Sabang menjadi primadona di kalangan kolektor MB di dunia. Ini karena karakteristiknya yang kharismatis dengan pola ekor yang unik dan panjang ekor yang panjang menjuntai. Suara MB Sabang kebanyakan berkarakter kristal dengan dominan tembakan yang nyaring bening enak di kuping. MB Sabang rata-rata berpostur ramping memanjang dengan leher yang jenjang. Untuk gaya tarung, sangat sering ditemukan MB Sabang bergaya hormat juri istilah pemain Jabotabek atau sujud-sujud kata pemain Sumatera atau dlosor-dlosor kata orang Jawa Timur.
Pemerintah daerah NAD sendiri sudah mengeluarkan konun/aturan yang melarang MB Sabang untuk keluar dari NAD. Ini dikarenakan upaya yang intensif untuk konservasi di habitat aslinya. MB Sabang selama ini dikenal sebagai MB BALAK 6 (spot putih pada 3 pasang ekor terdalam). Walaupun fakta sesungguhnya terdapat variasi ekor yang beragam tidak sekedar balak 6 tapi ada juga balak 4 dan balak 8.
Gambar diatas adalah MB Sabang Balak 6 bernama BIG BANG yang berekor 21cm panjangnya. Saat ini Big Bang menjadi jantan indukan di Padepokan Bala6 - Jakarta dengan kode ring DIGDAYA BB.
Gambar diatas adalah MB Sabang Balak 8 bernama KUDETA dengan panjang ekor 20cm. Saat ini KuDeTa menjadi jantan indukan di Padepokan Bala6 - Jakarta dengan kode ring DIGDAYA KDT.