Indonesia memiliki beragam burung paruh bengkok (parrot) yang sebagian besar termasuk dalam daftar burung yang dilindungi. Salah satu di antaranya adalah nuri bayan atau eclectus parrot (Eclectus roratus ). Apakah burung dilindungi boleh ditangkar dan hasilnya bisa diperjualbelikan? Bisa saja, asalkan Anda memperoleh izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di provinsi masing-masing. Sebagian besar burung yang ditangkar MBOF Bogor pun merupakan burung dilindungi, tetapi sudah mengantungi izin resmi dari BKSDA Provinsi Jawa Barat. Nah, tertarik untuk menangkar nuri bayan? Berikut ini tips perawatan dan penangkaran burung eksotik tersebut.
Nuri bayan merupakan salah satu jenis dari burung paruh bengkok yang cerdas (hampir semua burung paruh bengkok cerdas, he.. he…). Tetapi berbeda dari lovebird yang cenderung bersifat monogami, nuri bayan jantan dan betina sama-sama suka “berselingkuh”. Burung betina, meski sudah punya pasangan, sangat dimungkinkan mencari pasangan baru. Begitu pula dengan burung jantan yang sudah punya pasangan.
Keunikan lain dari burung ini adalah induk betina yang acapkali membunuh anaknya yang berjenis kelamin jantan jika muncul kondisi tertentu atau faktor pemicu. Perilaku ini pernah dibahas Om Kicau dalam artikel di sini.
Nuri bayan memiliki sembilan subspesies yang tersebar di hutan-hutan dataran rendah, perkebunan kelapa dan savana yang berada di Maluku, Sunda Kecil (Bali, NTB, NTT), Papua, Australia, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon.
Sexing burung nuri bayan
Membedakan jenis kelamin burung nuri bayan relatif mudah, karena perbedaan warna bulu yang sangat mencolok antara burung jantan dan burung betina.
Nuri bayan jantan memiliki bulu berwarna hijau, dengan bagian bawah sayap dan sisi dada berwarna merah dan biru. Paruh atas berwarna jingga kemerahan dengan ujung kuning, sedangkan paruh bawah berwarna hitam.
Adapun burung betina memiliki bulu berwarna merah. Bagian dada dan punggungnya berwarna biru keunguan, dengan paruh berwarna hitam. Karena perbedaan yang kontras, keduanya pernah hampir dipisahkan menjadi spesies yang berlainan.
Perawatan nuri bayan
Perawatan burung nuri bayan tidak jauh berbeda dari perawatan burung paruh bengkok lainnya. Pakan utamanya berupa biji-bijian dan buah-buahan. Dalam pemeliharaan manusia, pemberian multivitamin sangat diperlukan agar burung selalu fit dan relatif terjaga dari berbagai gangguan kesehatan yang kerap menimpa burung paruh bengkok.
Buah yang diberikan bisa berupa apel, peer, dan pisang. Hindari pemberian buah alpukat dan cokelat karena bisa mengganggu kesehatan mereka. Tambahkan pula sayuran seperti jagung manis dan brokoli. Apabila burung hendak ditangkar, tambahkan kangkung yang sangat baik untuk induk jantan dan betina.
Burung nuri memiliki kemampuan untuk diajari berbicara. Bahkan burung ini juga pintar meniru suara-suara lain atau suara lingkungan sekitar, misalnya suara dering telepon, suara alarm atau suara lainnya.
Penangkaran nuri bayan
Untuk menangkar nuri bayan, tentu dibutuhkan kandang penangkaran berukuran besar, mengingat tubuh mereka termasuk besar jika dibandingkan dengan burung sejenis lovebird. Panjang dan / atau lebar kandang minimal 1,2 meter, sesuai dengan rentangan kedua sayap burung ini.
Burung yang akan ditangkarkan setidaknya berusia 2 – 3 tahun, karena pada usia tersebut burung sudah mengalami kematangan dalam organ reproduksinya. Nuri bayan termasuk burung yang mudah berpasangan. Hal itu karena burung betina memiliki sifat poliandri. Jadi, tidak masalah jika menangkar mereka dalam kandang koloni dengan satu betina dan beberapa burung jantan.
Bisa juga menerapkan sistem poligami, dengan memasukan beberapa burung betina dengan seekor burung jantan dalam kandang. Metode ini bahkan bisa mendongkrak produktivitas penangkaran, sekaligus menghemat penggunaan burung jantan.
Baik metode poliandri maupun poligami, semua calon indukan jantan maupun betina perlu diberi suplemen khusus penangkaran seperti BirdMature, agar proses perjodohan berjalan lancar, fertilitas dan daya tetas telur meningkat, dan kualitas anakan lebih bagus.
Kotak sarang yang digunakan berbentuk gelodok. Akan lebih baik lagi jika menggunakan gelodok berbentuk huruf ”L” .
Induk betina akan bertelur sebanyak dua butir, dan akan dierami selama 26 – 28 hari. Selama mengerami telur-telurnya, burung jantan akan bertugas menjaga sarang dan memberi makan pasangannya. Pada waktu inilah, pemberian pakan buah-buahan dan sayuran harus lebih ditingkatkan .
Burung nuri bayan muda akan mampu meninggalkan sarangnya dalam waktu 12 minggu. Pada saat ini burung muda bisa dipisahkan untuk diteruskan perawatannya oleh penangkar. Tetapi jika masih belum pede, biarkan perawatan dilakukan induknya hingga burung mandiri.