Kita telah sadar betul bahwa banyak kejadian alam yang sering bersamaan dengan fenomena sosial, fenomena tersebut tidak terbukukan namun lebih pada cerita dari lisan ke lisan. Itulah asal usul dari terciptanya mitos. Biasanya mitos itu kental dengan orang-orang yang bergaul akrab dengan alam. Mitos tidak memperhatikan makna ilmiah, karena mitos muncul dengan diyakini secara tiba-tiba dari lisan bukan dianalisa secara tulisan. Adapun kebenaran mitos tidak bisa dipertanggungjawabkan secara empirik dalam metode ilmiah. termasuk mitos burung prenjak berkicau bertalu-talu
Karena mitos tentu lebih tepatnya diawali dengan kata "konon". Konon ada mitos bahwa burung prenjak yang bertalu-talu didepan rumah memberi isyarat akan hadirnya tamu agung yang membawa berita gembira dan menyenangkan, begitu juga dengan burung prenjak yang berkicau di samping kanan rumah. Sebaliknya apabila kicau prenjak di sisi kanan atau belakang rumah memberikan isyarat bakal ada tamu yang membawa petakan bagi rumah tersebut.
Bagaimana dengan rumah yang makin sempit, depan rumah jalan raya, tidak ada pohon sama sekali sedangkan di belakang rumah berupa halaman luas ditumbuhi pohon besar dan rindang, tentu burung apapun lebih memilih berkicau di belakang rumah dari di depan rumah yang bising dengan suara kendaraan.
Kalau disebelah kanan dan kiri, juga mengalami kelemahan, karena di sebelah kiri rumah adalah sebelah kanannya tetangga kita. Apakah itu berarti petaka bagi kita sedangkan berita gembira bagi tetangga sebelah, hahaha. tapi yang namanya mitos ya tetap didasarkan atas kepercayaan terhadap mitos tersebut. Demikian mitos burung prenjak berkicau bertalu-talu