Murai Batu Bahorok adalah murai batu legendaris dari Sumatra Utara yang menyandang predikat sebagai habitat sumber MB Medan yang utama.
Berada di ketinggian rata-rata 105 m diatas permukaan laut dengan curah hujan yang tinggi hampir sepanjang tahun, Kecamatan Bahorok sebagian besarnya wilayahnya yang 1,101 Km2 berada dalam Taman Nasional Gunung Leuser. (TNGL berada di Provinsi Aceh seluas 891.646,73 hektar dan berada di wilayah Sumut dengan luas 203.045,68 hektar)Bahorok Menjadi kecamatan terluas dengan menempati 17.59% wilayah Kabupaten Langkat yang beribukota di kota Stabat. Sebagian besar penduduk Kecamatan Bahorok adalah Suku Melayu 40%, suku Karo Melayu / Karo Islam 30%, Batak Karo 20%, Suku Jawa 7% dan lain-lain.
Sejatinya wilayah Bahorok memang harus dijadikan kawasan Hutan Lindung karena sebagian besar wilayahnya berada di kelas lereng lebih dari 45 derajat yg tergolong sangat curam dan rawan longsor dan erosi sehingga harus terkondisi dalam tutupan pepohonan yang rapat sebagai upaya konservasi lahan di wilayah dengan curah hujan yang tinggi intensitasnya. Wilayah Bahorok di lingkupi oleh 4 sungai besar yaitu : DAS Wampu (terbesar), DAS Bagerpang, DAS Gergas dan DAS Bahorok. Termasuk didalamnya ratusan sungai dan mata air kecil yang menjadi habitat kesukaan MB liar. Bisa dibilang sebagai surga Murai Batu.
Dari wilayah Bahorok memasuki pegunungan Bukit Barisan jika disusuri kearah Timur maka akan sampai ke perbatasan antara Tanah Karo - yg terkenal dgn tempat wisata Brastagi - dengan Aceh Singkil. Sedangkan kalau disusuri kearah Barat akan memasuki wilayah Pegunungan Leuser sampai masuk ke wilayah NAD. Disinilah banyak turun para pemikat burung MB Aceh yg banyak terkumpul di kota Langsa. Bisa dibilang MB Bahorok punya kemiripan ciri dengan MB Aceh Langsa dengan ciri ekor sedang tdk terlalu panjang. Hanya saja yang terkumpul di Langsa ekor putihnya memiliki sedikit corak hitam di ujungnya. Corak ini yang sering disebut sebagai ciri khusus MB Aceh. Pola ekor ini agak berbeda sedikit dengan MB Aceh asal habitat TNUM (Ulu Masen) yg sering disebut sebagai MB Aceh Super oleh pedagang MB Medan yaitu dari daerah Calang, Meulaboh, Takengon, Tangse, Pidie yang selain ekornya yang cendrung lebih panjang ekor putihnya banyak memiliki corak hitam diujungnya bahkan ada yg corak hitamnya dari ujung ekor putih sampai membelah ke pangkal. Seperti foto koleksi Om Yo yg berasal dari habitat Ulu Masen.
Murai batu Bahorok dikenal mempunyai mental yang kuat. Disinyalir oleh beberapa kicau mania lokal senior karena murai batu dikawasan ini sudah terbiasa bertemu dengan kerabat manusia terdekat yaitu Orang Utan yg disebut juga "Mawas" dalam bahasa setempat. Apakah mental baja MB Pasaman (Rimbo Panti), MB Aceh (Ulu Masen) dan MB Borneo juga terbentuk dari kondisi yang sama? entahlah belum ada penelitian khusus mengenai ini.
MB Bahorok dikalangan pedagang sering disebut sebagai MB Medan Super. Ini dikarenakan karakteristik fisik MB Bahorok yang sangat menawan dan sangat enak untuk dilihat dari segala sisi.
Secara umum cirinya adalah sebagai berikut:
- Bertampang sadis, ditunjang bentuk kepala papak yang cendrung besar proporsional dengan leher jenjang yang besar dan mata besar yang tajam dan mengancam. Walau kadang ada juga ditemui MB Bahorok yang berkepala bulat.
- Berpostur big size dengan dada yang lebar dan bidang serta tubuh yang kekar besar dan cendrung memanjang.
- Berekor panjang dengan panjang minimal 17 cm dengan massa bulu yang tebal dan bentuk bilah daun ekor lebar. Secara umum bentuk ekornya normal tapi pada wilayah tertentu ada yang ekornya melengkung kebawah dan diwilayah lain melengkung keatas.
- Warna bulu leher dan punggung yang hitam pekat kebiruan serta bulu dada-perut berwarna dominan coklat gelap dan beberapa ada yang coklat terang.
- Dari beberapa murai batu Bahorok yang pernah saya lihat ternyata untuk warna kaki tidak ada ciri khususnya, karena saya temui ada bermacam-macam seperti merah muda, merah gelap, kehitaman dan yang paling jarang adalah yang hitam pekat.
Jadi jika MB Bahorok identik atau kebanyakan berkaki hitam berekor lengkung itu juga tidak bisa dijamin benar 100%. Penduduk asli Bahorok ada yang berpendapat bahwa ciri khas MB Bahorok itu bulunya berwarna hitam kebiruan juga tidak bisa di buktikan. Alasan mereka karena wilayah Bahorok terletak pd sisi timur TNGL, yang berarti kebagian sinar matahari pagi sehingga warna bulu MB Bahorok lebih menarik. Ternyata mereka juga tidak bisa membuktikan teorinya, karena saat MB Bahorok campur dg MB Aceh ternyata mereka bisa salah identifikasi juga.
Ada fakta menarik yang diungkapkan seorang penduduk bahorok yang juga pernah menjadi pemikat murai batu di tanah kelahirannya.http://tinyurl.com/pgklxnd
Fakta yang sangat patut untuk didokumentasikan yaitu:
- Murai batu Bahorok habitat Sei Berkail kebanyakan berbodi lebar/besar dengan susunan ekor agak terbuka (kurang rapi/kemas)
- Murai batu Bahorok habitat Sei Wampu kebanyakan berbodi agak kecil dan susunan ekor kurang rapi (tidak menyatu)
- Murai batu Bahorok habitat Sei Bahorok berbodi ramping panjang dan ekor lebih tersusun rapi/kemas
Jadi ciri fisik MB Bahorok yang disajikan di artikel ini merupakan himpunan informasi yang bisa dijadikan referensi pengetahuan umum tapi tidak bisa dijadikan standar atau patokan mutlak.
Penampakan MB Bahorok bernama MALAIKAT SUBUH besutan Mas Sulis dari Punakawan BC yang sampai usia 2 tahun telah mengkoleksi lebih dari 400 piagam kejuaraan di sekitaran Jabodetabek yang 150 lebih diantaranya adalah juara 1 atau juara 2 lintas Even Organizer. Setingannya sederhana tapi saat digantang di lomba bergaya main atraktif tapi hebat durasi kerjanya disertai isian yang lengkap menyempurnakan volumenya yang tembus. Kondisi saat ini masih aktif diarena lomba kicau.
Si JONTROT , berprofesi sebagai MB Pikat di hutan Bahorok, & sudah kenyang prestasi latberan lokal.
Padepokan Bala6 mempunya beberapa pasang MB Bahorok yang ditangkarkan Galur Murni dengan sesama MB Bahorok atau disilang dengan MB dari habitat Sumatra yang lain. Semoga bisa melestarikan kelebihan dan keaslian dari MB Bahorok yang istimewa ini. Diantaranya adalah REOG PONOROGO, MAHAMERU, BROMOCORAH, CELCIUS, MEGATRON, SANGKAKALA, AL MAGHRIBI dan TUMENGGUNG
MB Bahorok si REOG yang saat ini berjodoh dengan Betina Ring Mr. Delta yang merupakan keturunan dari MB Bahorok juga