Monday, April 25, 2016

Perbedaan Daku Bali vs Daku Jawa

Perbedaan Daku Bali vs Daku Jawa

Keberadaan para pecinta pleci mania tidak lah ramai seperti dulu, sekarang para pecinta pleci kambuhan sudah mulai enggan untuk merawat burung pleci seperti saat boomingnya. Namun itu tidak berlaku pada para pecinta pleci mania sejati yang dengan terus tekun merawatnya.

Dan dari para pleci mania ini tumbuh subur para pecinta pleci,  yang dengan tekun untuk menciptakan generasi pleci kicau yang lantang dan merdu (read:merawat pleci cepet gacor). Namun dari semua jenis pleci yang ada apakah sahabat pleci mania sudah tahu bahwa pleci dakun Jawa dan pleci dakun Bali memiliki perbedaan yang sangat mencolok saat kita sandingkan.

Perbedaan pleci dakun Jawa dan pleci dakun Bali.


Banyak yang mengatakan bahwa perawatan pleci dakun Bali lebih mudah dan praktis karena jenis pleci ini tidak terlalu rewel dalam hal makanan. Dan untuk membuat gacor sangat lah mudah. Sebab jenis Pleci Dakun Bali cepat dan mudah beradaptasi terhadap lingkungan yang baru.

Sebab ciri yang paling menonjol dari  dakun Bali sendiri tidaklah jauh beda dengan burung pleci dakun Jawa pada umumnya. Kalo dilihat dari ukuran bentuk tubuhnya  memang dakun bali memiliki postur tubuh yang  lebih besar dan panjang dari dakun Jawa, namun jangan salah ada juga dakun Bali yang memiki postur tubuh yang relatif lebih  kecil  atau sama persis dengan dakun Jawa pada umumnya.Perbedaan yang sangat mencolok akan terlihat pada saat burung mengeluarkan suaranya atau ngriwik.

Dan saat  dakun Bali bersuara dengan lantanya, bila diperhatikan suaranya menyerupai suara anak ayam namun saat dakun Bali mengeluarakan suara dengan nada yang tinggi dan peuh gairah tidak akan terlihat perbedaanya,  alias sama persisi dengan dakun Jawa pada umumnya.

Namun jika kita perhatikan lebih teliti ada salah satu ciri  khas yang sangat menonjol dalam rentan waktu suara yang di keluarkannya biasanya jedanya agak terlalu lama dibandingkan dengan jeda kriwikan suara pleci dakun Jawa.

Dan umumnya  dakun bali lebih sering ngangkat ngalas kemudian memerlukan jeda beberapa detik untuk kembali ngangkat ngalas. Memang tidak semua dakun Bali seperti itu , ada beberapa yang  mau ngotot tanpa jeda, akan tetapi mayoritas dakun bali memanglah  seperti itu. Selain Jeda yang di keluarkan, memang terkadang  ada beberapa dakun Bali yang tidak mau narung dengan dakun biasa asal Jawa, dan jika kita amaati memang  gacornya jika memang pas sendirian saja.

Jadi bisa kita simpulkan bahwa ciri khusus dakun Bali Vs  dakun Jawa seperti berikut;


  1. Postur tubuh dakun Bali lebih besar dari dakun Jawa
  2. Bulu warna dakun Bali terlihat  lebih hijau terang
  3. Permukaan lingkar mata dakun Bali relatif lebih tebal dari dakun Jawa
  4. Suara Kriwikan atau ngalasny dakun Bali terlihat putus-putus alias berjeda dibandingkan dakun Jawa
  5. Suaranya dakun Bali jika diperhatikan persis suara anak ayam (pitik) 


Itulah perbedaan yang kiranya dapat kita perhatikan dari beberapa ciri khusus dakun Bali vs dakun Jawa, namun ciri tersebut akan gugur jika , para pleci mania dapat melatih dan sering menyandingkan dakun Bali dengan dakun Jawa biasanya.

Karena sifat alamiah burung pleci  mampu menirukan atau ngisi yang ada disekitarnya. Jadi pelatihan dan perawatan yang khususlah yang mampu mengarahkannya. Mau diisi atau di master seperti apa tergantung para pleci mania yang akan menjadikanya. yang jelas teruslah melatih dan merawatnya.

Namun tetap saja ciri khusus pleci perdaerah tetaplah  ada perbedaan yang khusus seperti halnya manusia pada umumnya yang mempunyai ciri khusus asal daerahnya.

Bila para pecinta pleci mania dapat melatihnya selayaknya pleci Jawa pada umumnya, pleci dakun Bali  mempunyai potensi lebih bagus karena dengan postur tubuhnya yang beasar ia mampu mengeluarkan suara yang lebih lantang pula. Namun biasanya yang disayangkan oleh para pleci mania yaitu gembosnya alias mental pleci  dakun Bali biasanya ciut saat dalam perlombaan alias jagi kandang. Bila hal ini dapat di minimalisir untuk melatih mentalnya(read :uji mental pleci) maka sungguh luar biasa.

Namun jika di tarungkan atau dilombakan dengan komunitas pleci dakun Bali yang sama jenisnya pleci dakun Bali masih mempunyai nyali untuk bertarung. Seperti pada umumnya. 

Semoga info tersebut dapat bermanfaat dan nambah pengetahuan tantang pleci mania, jika ada masukan silahkan untuk corat-coret di bawah biar kita bisa salih tukar informasi dan mampu menyalurkan hobi kita sesama pleci lovers.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Perbedaan Daku Bali vs Daku Jawa