Adu Balap Merpati atau Burung Dara (Doro : jawa) sangat merata di penjuru dunia. Banyak sekali jenis merpati yang berasal dari Asia dan Australia. Sebagian besar merpati yang ada di Indonesia adalah pemakan buah dan biji, yang teristimewa berasal dari Papua karena ukuran tubuhnya paling bongsor/besar daripada merpati jenis lainnya, Panjang tubuhnya bisa mencapai 80cm. Merpati ini biasa dipanggil merpati kipas dan sering dipelihara untuk burung rumahan/klangenan.
Tips Jitu Pemilihan Merpati Balap Yang Bagus |
Kembali lagi ke pembahasan adu merpati balap, untuk mendapatkan merpati yang jago dalam terbang yang berkualitas baik dan calon juara, diperlukan serangkaian latihan yang tepat dan kesabaran dari pelatihnya, kalau yang instan yah beli yang sudah juara hehehe. Satu hal yang juga penting dalam memilih merpati balap yang baik adalah kualitas indukannya. Dengan memperhatikan silsilahnya, kita dapat memperkirakan kualitas dari seekor burung merpati balap. Hal ini karena faktor genetik juga turut mempengaruhi kualitas burung merpati balap, apalagi jika hal ini berkaitan dengan burung merpati hias. Merpati balap dan merpati hias juga dilihat dari ciri-ciri fisiknya untuk melihat kualitas baik dan buruknya sang indukan.
Tips Jitu Pemilihan Merpati Balap Yang Bagus |
Secara fisik keseluruhan, burung merpati balap yang baik akan memiliki ciri-ciri fisik kurang lebih seperti yang akan disampaikan berikut ini. Walaupun secara pribadi, setiap orang akan memiliki teori sendiri berdasarkan pengalamannya dalam memilih burung merpati yang dianggapnya akan menjadi calon juara balap merpati. Tetapi Tips Kicau Burung disini hanya memberikan patokan dalam pemilihan yang baik, karena kembali lagi dari segi perawatannya. Berikut ini ciri fisik yang bisa dijadikan salah satu pertimbangan untuk memilih burung merpati balap yang baik :
- Jantan, jenis kelamin pada merpati balap yang dilombakan adalah jantan.
- Mata, cari yang bening, pupil kecil. Ciri ini penglihatannya bagus kalau burung dilepas jauh atau cuaca lagi mendung/gelap.
- Paruh, pendek, runcing, keras, hitam/cokelat tua.
- Leher, sedang (tidak terlalu panjang/tidak terlalu pendek), tulang keras, padat berisi.
- Bulu Sekunder, panjang, lebar, lidinya tebal.
- Bulu Primer, lebar, rapat, ujung runcing, lidinya tebal & lurus.
- Bulu Penutup pada Bulu Sekunder, tebal, halus dan kecil - kecil.
- Otot Dada dan Pangkal Sayap, daging kenyal/elastis dan berisi.
- Tulang Dada, tebal.
- Supit Udang, ujung tulang supit tajam (bila dirabah), keras lurus, tidak terlalu lebar, jaraknya antar tulang supit maximal 0.5 cm.
- Pinggang, cari pinggang yang lebar biasanya tembakannya kencang.
- Ekor, lurus rapat pada saat merpati balap diam, jarak dari ujung bulu primer 0.5 – 1 cm, ekor terlalu panjang biasanya tembakannya kurang kencang, karena terlalu banyak menahan angin.
- Betis Kaki, cari betis kaki yang besar, biasanya powernya lumayan besar. Betis kaki yang pendek (biasanya burung yang langkahnya pendek - pendek). Betis kaki yang tinggi (biasanya burung yang langkahnya panjang - panjang).
- Badan burung, cari yang postur berdiri gagah sampai ekornya menyentuh tanah/pijakan (nyeret tanah). Betis kakinya pendek dan besar biasanya itu karakter burung yg larinya dasar/bawah, tembakannya super kencang (untuk balap sprint).
Niscaya burung merpati dengan berpedoman ciri - ciri diatas biasanya kemampuannya diatas rata - rata, tapi kembali lagi dari bagaimana pemilik MB itu sendiri. Karena pada dasarnya merpati balap yang bagus 50% berada pada ciri fisik, sedangkan 50 % lagi pada perawatan hariannya. (Baca juga: Cara Memilih Merpati Balap Sprint / Dasar Yang Bagus)
Semoga Bermanfaat.
Tetap jadikan Tips Kicau Burung inspirasi Kicau Mania Indonesia.