Cucak ijo (CI) yang sibuk didis sewaktu dilombakan menandakan kalau belum benar-benar siap untuk dilombakan, karena Cucak ijo (CI) yang sering didis/nyisir bulu pasti tidak akan bisa kerja maksimal saat digantangkan dan cenderung lebih banyak diam sambil sibuk merapikan bulu-bulunya.
Semua jenis burung pasti suka melakukan didis/nyisir bulu untuk merapikan bulu-bulunya, karena itu adalah naluri alami dari seekor burung untuk menjaga penampilannya.
Maka dari itu, sebelum kita membawa Cucak ijo (CI) kelapangan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengamati terlebih dulu kapan biasanya Cucak ijo (CI) tersebut didis, apakah hanya pada saat baru buka kerodong, setelah dimandikan, atau hanya ketika digantangan saja.
Jadi, kita harus mengetahui kebiasaan Cucak ijo (CI) tersebut biasa melakukan didis. Jika kita sudah mengetahui kebiasaannya tersebut, maka akan lebih mudah untuk mengatasinya. Misalnya:
• Jika Cucak ijo (CI) selalu didis ketika baru buka kerodong, maka saat sampai dilokasi lomba, kerodongnya dibuka dulu sampai Cucak ijo (CI) tersebut tidak didis lagi baru digantangkan.
• Jika Cucak ijo (CI) suka didis setelah dimandikan, maka setelah mandi biarkan semua bulu-bulunya kering dulu dan biarkan Cucak ijo (CI) puas didis baru bisa digantangkan.
• Jika Cucak ijo (CI) didis digantangan karena masih adanya bulu-bulu yang baru tumbuh atau masih dalam kondisi nyulam bulu, maka sebaiknya jangan melombakannya dulu, karena kemungkinan besar Cucak ijo (CI) tersebut akan lebih banyak diam dan hanya sibuk didis/menyisir bulu-bulunya saja sambil menghilangkan ketombe dari bulu-bulu yang baru tumbuh.
• Jika Cucak ijo (CI) sering didis karena terkena serangan kutu, maka harus di atasi dulu dengan membasmi kutu-kutu yang bersarang pada bulu-bulunya. Caranya: Bisa dimandikan dengan air rebusan daun sirih merah. Tapi cara ini membutuhkan waktu lebih lama sampai semua kutu pada bulu-bulu Cucak ijo (CI) benar-benar hilang.
Cara lain yang lebih cepat dan praktis untuk membasmi kutu pada bulu-bulu Cucak ijo (CI) adalah dengan memandikannya menggunakan shampo pembasmi kutu khusus untuk burung.
• Jika Cucak ijo (CI) sering didis karena bulu-bulunya sudah tua dan terlihat kering, atau akan mengalami mabung/ngurak, maka sebaiknya jangan dilombakan dulu sampai masa mabungnya selesai, karena Cucak ijo (CI) yang akan memasuki masa mabung/ngurak cenderung tidak aktif dan lebih banyak diam atau hanya ngriwik saja.
Baca juga: Perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) yang mengalami mabung total
• Jika Cucak ijo (CI) didis karena terlalu sering dikerodong, maka penanganannya sebelum digantang buka kerodong terlebih dulu, dan biarkan Cucak ijo (CI) tersebut didis/nyisir bulu sepuasnya.
Karena rata-rata Cucak ijo (CI) yang sering dikerodong cenderung akan lebih sering didis/menyisir bulu-bulunya karena pada saat dikerodong, Cucak ijo (CI) tersebut lebih banyak diam dan tidak melakukan apa-apa, dan baru setelah kerodong dibuka, burung mulai aktif beraktifitas, salah satunya yaitu didis untuk merapikan bulu-bulunya.
• Jika Cucak ijo (CI) melakukan didis ketika terkena sinar Matahari, betarti Cucak ijo (CI) tersebut kurang jemur. Maka usahakan sebisa mungkin untuk memilih nomor gantangan pada posisi yang tidak akan terkena sinar Matahari ketika sesi Cucak ijo (CI) berlangsung untuk mengantisipasi Cucak ijo (CI) didis ketika lomba sedang berlangsung.
Baca juga:
Penyebab Cucak ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya
Ciri-ciri fisik Cucak ijo (CI) asli Banyuwangi
Penanganan yang tepat untuk Cucak ijo (CI) macet bunyi
Perawatan khusus untuk Cucak Ijo (CI) agar gacor dan ngentrok
Demikian sedikit informasi tentang penyebab Cucak ijo (CI) didis ketika dilombakan dan cara mengantisipasinya. Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel Tips Kicau Burung yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih