Thursday, January 4, 2018

Cara Mengatasi Burung Murai Batu Mencabut bulu Sendiri

murai batu cabut bulu

Setidaknya ada lima faktor yang menyebabkan burung mencabut bulu mereka sendiri, yaitu iritasi pada kulit / bulu, karena penyakit dalam, kekurangan gizi, masalah hormonal, dan penurunan mental. Faktor terakhir ini adalah yang paling umum. Pada beberapa jenis burung petarung seperti Kacer dan Murai Batu, over birahi (OB) juga menjadi salah satu penyebab utama burung sering mencabut bulu mereka sendiri. Apa solusinya? Mari kita lihat bagaimana solusi murai batu yang cabut bulu. Mengapa murai batu mencabut bulunya sendiri, faktor mendasar yang dibahas adalah masalah kelembaban kandang, penerangan, dan kebersihan bulu / kulit.

Awalnya, Murai Batu yang over birahi hanya akan menggigit / mencabut bulu di daerah ekor saja. Pada saat ini, kita harus segera mencegahnya, atau memberikan perawatan tertentu, sehingga kondisi OB tidak memburuk.Sebab, jika OB memburuk, burung tidak hanya mencabut bulu ekor, tapi juga meruak bulu halus di dada, di sekitar paha, bahkan bulu sayap. Penanganannya lebih rumit, dan juga memakan waktu lebih lama.

Apa tengara yang bisa membuat kita menyimpulkan sebuah murai batu yang mencabut bulunya karena over birahi? Jika Anda belum pernah melombakan seekor burung (hanya untuk hiburan di rumah), dan MB biasa mengkonsumsi jangkrik atau makanan tambahan lainnya (EF) dalam porsi cukup banyak lalu terlihat mencabut bulunya, itulah salah satu ciri murai batu mengalami over birahi.

Tapi kalau burungnya sering di lombakan dengan memberi EF cukup banyak dan kasus pencabutan bulu berlangsung di arena lomba, maka penyebabnya bukan OB tapi drop mentalnya karena mendengar suara kicau lawan lawan, atau Saat melihat mata lawan di dekatnya yang sangat karismatik.

Banyak kasus MB yang tiba-tiba macet suara di lapangan, dan bahkan senang mencabut bulu sendiri, karena mental drop. Penanganan tidak hanya mengurangi porsi EF, tapi juga membutuhkan terapi khusus untuk mental drop, termasuk suplementasi seperti BirdShout (BST).Sebaliknya, jika burung sering dilombakan, dengan ketentuan EF cukup banyak, namun kasus pencabutan terjadi di rumah, kemungkinan besar hal ini disebabkan karena over birahi.

Over birahi terjadi bukan terjadi karena semata-mata porsi EF yang berlebihan, namun juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti murai batu yang melihat murai batu betina, melihat / mendengar suara burung sejenis atau jenis burung tempur lainnya, serta kondisi hormonal burung. pada saat itu.

Sering terjadi pada murai batu muda
Dalam lomba burung, kasus ini kerap dialami burung muda. Karena masih belum stabil, burung kerap meledak di lapangan. Emosinya terus-menerus terganggu, jadi dia melampiaskan kemarahan atau rasa kesalnya dengan menyakiti tubuhnya sendiri, yaitu mematuk atau mencabut bulunya. Sehingga burung mengalami tekanan / stress yang terlalu berat, apalagi jika lawannya sudah berpengalaman.

"Meski begitu, ada kemungkinan batu batu ajaib yang sudah cukup umur juga bisa mengalami kasus serupa, tergantung dari faktor penyebabnya"

Kasus murai batu yang mencabuti bulu juga bisa terjadi di rumah, terutama bila ada banyak MB di tempat, termasuk murai batu betina yang suda gacor. Meski ditempatkan berjauhan dan tidak bisa saling melihat, namun jika suara didengar akan memancing emosi dan nafsu murai batu.Murai batu terasa penasaran untuk tidak melihat betina dalam jangka panjang. Karena itu, pemain murai batu sejati tidak akan menyimpan murai betina di rumahnya, apapun alasannya, karena bisa berdampak kurang baik pada burung yang disiapkan untuk balapan, karena sulit dikendalikan.

Turunkan bagian kriket, hentikan EF yang lain
Apabila kita melihat murai mulai sering mencabut bulu ekor, maka kita harus segera mengambil tindakan, sebelum burung mencabut bulu sayap, bulu dada, atau bulu di paha. Berikut adalah tips  yang bisa Anda terapkan di rumah:

 - Pengaturan harian harus segera diturunkan. Misalnya, memberi cukup jangkrik pagi 3 pagi, dan 3  ekor siang. Pemberian EF lainnya harus dihentikan. Jadi hanya jangkrik dan voer saja.
 - Jika perlu, pemberian jangkrik bisa diturunkan lagi sampai 2/2, atau 2 / 1. Jangan takut burung itu akan mati. Selama burung masih makan voer, penyediaan jangkrik dalam porsi minimal tidak apa-apa.
 - Burung harus diisolasi (terisolasi) tanpa burung murai, bahkan tanpa burung master.
 - Burung di rawat tanpa di kerodong sama sekali. Pastikan burung itu ditempatkan pada tempat yang aman untuk tidak di buru dari gangguan serangga beracun, seperti kupu kupu putih, lebah, ngengat, dan sejenisnya).
 - Selama terapi, burung tidak perlu dimandikan atau dikeringkan. Cukup di anginkan saja. Karena pengeringan yang berlebihan justru akan meningkatkan nafsu.
 - Tak kalah pentingnya, dibutuhkan banyak kesabaran untuk mengurus MB sampai benar-benar sembuh dari kebiasaan mencabut bulunya.

Untuk mengembalikan kondisi bulu muria batu sampai normal kembali, pastinya butuh waktu mabung lagi sekali. Jangan pernah mengeluh,  karena itulah proses burung yang harus lewati sesuai kodratnya.