Friday, January 12, 2018
Burung Murai Batu pada dasarnya adalah burung tempur sejati, saat menghadapi burung sejenis Murai Batu akan langsung menyerang lawanya dengan mengeluarkan suara kicauan terbaiknya dengan tujuan untuk mengintimidasi para pesaingnya. Namun karena beberapa sebab tidak sedikit Murai Batu yang terlihat kurang ngotot saat bertemu lawan-lawannya, ada beberapa cara untuk memperbaiki penampilan Murai Batu yang kurang ngotot. Murai Batu memiliki suara yang khas, kencang, dan bervariasi. Saat bertemu burung murai batu jantai lain, misalnya di arena lomba, masing-masing individu Murai Batu akan saling menunjukkan keahlian masing-masing, sembari menyemburkan kicauan suara terbaik.
Sebagai burung teritorial, Murai Batu harus bisa tampil ngotot sehingga penampilannya akan maksimal. Karena itu, masing-masing Murai Batu akan mengeluarkan semua bahan isiannya, lengkap dengan tembakannya, sangat keras.
Penyebab Murai Batu nampak kurang ngotot
Bila Murai Batu tidak bisa tampil ngotot di arena lomba, tentu ada ketidakteraturan pada burung. Beberapa penyebab yang mungkin termasuk:
1. Burung dalam kondisi kurang fit, seperti sakit atau habis sakit.
2. Burung jarang di embunkan.
3. Burung jarang di jemur, atau durasinya terlalu minim.
4. Burung jarang dilatih di dalam sangkar.
5. Pengaturan makanan ekstra (EF) kurang tepat, sehingga burung kurang nafsu.
6. Burung mendapatkan lebih sedikit asupan vitamin dan mineral dari luar (selain memberi makan), sehingga mudah tersesat dan tidak bergairah.
Mengatasi Murai Batu kurang ngotot
Untuk mengatasinya diperlukan pola perawatan sehari-hari, selain menjaga kebersihan sangkar dan segala assesorisnya, sekaligus menjaga kualitas pakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki penampilan Murai Batu yang kurang ngotot. Kiat bersumber dari para kicaumania yang berhasil meyembhkan Murai Batu dengan kasus serupa.
1. Lakukan pengembunan secara teratur, ingat kondisi cuaca. Jika gerimis / hujan jangan di lakukan pengembunan karena bisa membuat burung mudah sakit.
2. Kurangi frekuensi mandi selama masa pemulihan, frekuensi mandi bisa dilakukan setiap beberapa hari.
3. Penjemuran Murai Batu secara teratur setiap hari, penjemuran dilakukan di pagi hari, disesuaikan dengan karakter atau kemampuan. Karena ada Murai Batu yang hanya kuat dikeringkan selama 1 jam dan ada pula yang bisa dikeringkan selama 2-3 jam.
4. Latih Murai Batu di kandang setiap beberapa hari. Cara ini bisa membuat Murai Batu lebih aktif, sekaligus membantu meningkatkan stamina dan mental.
5. Ubah pengaturan EF. Jika Murai Batu kurang bernafsu, maka tidak bisa tampil ngotot, maka porsi jangkrik harus lebih ditingkatkan. Beri juga EF yang bervariasi, antara lain ulat hongkong dan cacing tanah.
6. Jangan pernah mengabaikan pemberian multivitamin (misalnya BirdVit). Sebab, menurut para ahli penelitian, sebagian besar burung itu manusia memelihara kekurangan vitamin dan mineral.
Itulah beberapa cara untuk memperbaiki penampilan batu Murai Batu, apalagi saat perlombaan.
Cara Mengatasi Peforma Burung Murai Batu Yang Kurang Ngotot
Burung Murai Batu pada dasarnya adalah burung tempur sejati, saat menghadapi burung sejenis Murai Batu akan langsung menyerang lawanya dengan mengeluarkan suara kicauan terbaiknya dengan tujuan untuk mengintimidasi para pesaingnya. Namun karena beberapa sebab tidak sedikit Murai Batu yang terlihat kurang ngotot saat bertemu lawan-lawannya, ada beberapa cara untuk memperbaiki penampilan Murai Batu yang kurang ngotot. Murai Batu memiliki suara yang khas, kencang, dan bervariasi. Saat bertemu burung murai batu jantai lain, misalnya di arena lomba, masing-masing individu Murai Batu akan saling menunjukkan keahlian masing-masing, sembari menyemburkan kicauan suara terbaik.
Sebagai burung teritorial, Murai Batu harus bisa tampil ngotot sehingga penampilannya akan maksimal. Karena itu, masing-masing Murai Batu akan mengeluarkan semua bahan isiannya, lengkap dengan tembakannya, sangat keras.
Penyebab Murai Batu nampak kurang ngotot
Bila Murai Batu tidak bisa tampil ngotot di arena lomba, tentu ada ketidakteraturan pada burung. Beberapa penyebab yang mungkin termasuk:
1. Burung dalam kondisi kurang fit, seperti sakit atau habis sakit.
2. Burung jarang di embunkan.
3. Burung jarang di jemur, atau durasinya terlalu minim.
4. Burung jarang dilatih di dalam sangkar.
5. Pengaturan makanan ekstra (EF) kurang tepat, sehingga burung kurang nafsu.
6. Burung mendapatkan lebih sedikit asupan vitamin dan mineral dari luar (selain memberi makan), sehingga mudah tersesat dan tidak bergairah.
Mengatasi Murai Batu kurang ngotot
Untuk mengatasinya diperlukan pola perawatan sehari-hari, selain menjaga kebersihan sangkar dan segala assesorisnya, sekaligus menjaga kualitas pakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki penampilan Murai Batu yang kurang ngotot. Kiat bersumber dari para kicaumania yang berhasil meyembhkan Murai Batu dengan kasus serupa.
1. Lakukan pengembunan secara teratur, ingat kondisi cuaca. Jika gerimis / hujan jangan di lakukan pengembunan karena bisa membuat burung mudah sakit.
2. Kurangi frekuensi mandi selama masa pemulihan, frekuensi mandi bisa dilakukan setiap beberapa hari.
3. Penjemuran Murai Batu secara teratur setiap hari, penjemuran dilakukan di pagi hari, disesuaikan dengan karakter atau kemampuan. Karena ada Murai Batu yang hanya kuat dikeringkan selama 1 jam dan ada pula yang bisa dikeringkan selama 2-3 jam.
4. Latih Murai Batu di kandang setiap beberapa hari. Cara ini bisa membuat Murai Batu lebih aktif, sekaligus membantu meningkatkan stamina dan mental.
5. Ubah pengaturan EF. Jika Murai Batu kurang bernafsu, maka tidak bisa tampil ngotot, maka porsi jangkrik harus lebih ditingkatkan. Beri juga EF yang bervariasi, antara lain ulat hongkong dan cacing tanah.
6. Jangan pernah mengabaikan pemberian multivitamin (misalnya BirdVit). Sebab, menurut para ahli penelitian, sebagian besar burung itu manusia memelihara kekurangan vitamin dan mineral.
Itulah beberapa cara untuk memperbaiki penampilan batu Murai Batu, apalagi saat perlombaan.
Tags :
Murai