Sunday, January 14, 2018

Cara Merawat Dan Melatih burung tledekan gunung Gunung Trotolan

melatih burung tledekan gunung

Pamor burung tledekan gunung gunung semakin terangkat setelah sejumlah event organizer (EO) di berbagai daerah membuka kelas tledekanedekan, sampai sekarang burung tledekan gunung gunung masih memiliki banyak penggemar fanatik, karena suara dan gaya nyeklek khas. Tak sedikit tledekan mania yang tertarik untuk mempertahankan burung  tledekan gunung sejak trotolan, karena bisa dilatih untuk memiliki mental yang baik. Sebagai panduan, berikut adalah tips merawat dan melatih mental burung tledekan gunung trotolan, burung tledekan adalah sejenis burung dari spesies Muscicapidae yang banyak terdapat di Indonesia. Burung-burung itu terdiri dari beberapa spesies, salah satunya dan yang paling populer adalah hill blue flycatcher (Cyornis banyumas), atau sering disebut burung tledekan gunung.

Penampilan burung tledekan gunung sangat mirip dengan sikatan bakau atau blue mangrove flycatcher, bahkan karena kesamaannya banyak kicaumania tertipu. Namun kedua spesies memiliki kemampuan dan suara kicauan tidak jauh berbeda, sebenarnya burung sikatan cacing dan sikatan mangrove bisa dibedakan dengan mengamati penampilan dan warna bulu, terutama di dahi, dagu, dan perut.

Sikatan Bakau memiliki dahi berwarna polos tidak memiliki warna biru muda seperti pada sikatan cacing / burung tledekan gunung. Selain itu dagunya juga lebih berwarna kehitaman, warna merah bata di dada lebih lebar sampai ke bagian bawah perutnya. Meski memiliki suara yang bervariasi dan bisa bergaya nyeklek, namun banyak mania tledekan yang mengklaim bahwa burung yang di peliharanya vtidak mau mengeluarkan suara bervariasi atau cenderung mengeluarkan suara asli yang mengalun seperti suara seruling.

Bahkan mereka pun tak pernah melihat burung mengeluarkan gaya nyeklek, biasanya masalah itu timbul karena burung peliharaanya belum pernah dilatih, atau pemilik mendapatkannya dalam kondisi yang sudah dewasa di alam liar.

Merawat burung yang sudah dewasa di alam liar supaya mau berkicau dengan suara yang bervariasi tentu membutuhkan perawatan ekstra, hasil itupun belum tentu sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, banyak kicaumania lebih memilih untuk mencari dan memelihara burung tledekan gunung trotolan karena lebih mudah untuk di latih dan di master sesui dengan keinginan.

Jika ingin memelihara burung tledekan gunung trotolan, kita harus bisa memilih dan membedakan jenis kelaminnya. Hal ini karena hanya burung jantan yang pandai berkicau dan memiliki gaya nyeklek. Penampilan tledekan gunung jantan dan betina pada usia trotolan hampir sama, jadi perlu perhatian penuh.

Sebagai panduan, berikut beberapa tip untuk membedakan burung tledekan gunung jantan dan betina yang masih berusia trotolan:

1. Untuk memilih burung tledekan gunung jantan yang berusia di bawah 2 bulan, Anda bisa melihat warna bulu di ujung sayap, ekor, dan ujung ekornya kebiru-biruan (hitam kebiruan), pada tledekan betina, bulu bagiannya tersebut cenderung cokelat kusam.

2. Memilih tledekan jantan lebih dari 4 bulan memang mudah dilakukan, karena burung memiliki bulu kebiru-biruan pada beberapa bagian tubuh mereka, semakin tua usianya warna kebiru-biruan menjadi lebih terang dan lebih berkilau. Burung betina cenderung memiliki bulu kecoklatan, mulai dari ujung kepala sampai ujung ekor.

Burung tledekan gunung termasuk burung teritorial yang bisa sangat agresif saat berada dalam kondisi prima, untuk menunjukkan dominasinya ia akan menampilkan gayanya yang khas, yaitu head up sambil berkicau atau yang dikenal dengan "nyeklek". Nyeklek dilakukan burung tledekan gunung hampir sama dengan kondisi mengentrok pada cucak hijau. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh meningkatnya emosi burung, hal itu juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti melihat musuh / lawan sejenis dan karena birahi yang memuncak karena pakan atau sering tergoda oleh tangan, dan selama musim kawin. Tak hanya itu kondisi nyeklek juga bisa tampil seperti gaya kacer ngobra karena burung sudah memiliki mental yang cukup baik.

Sebagai panduan untuk Anda berikut adalah langkah-langkah perawatan untuk melatih mental burung tledekan gunung yang masih trotolan agar siap diperlombakan.

1. Berikan pakan yang kaya nutrisi termasuk tambahan pakan yang tinggi kandungan proteinnya. Selain menyediakan voer yang halus, juga memberi tambahan pakan kroto, ulat hongkong, dan jangkrik / belalang kecil, dan multivitamin untuk menjaga kondisinya.

2. Biasakan trotolan digantung dengan spesies burung non teritorial seperti kenari, pleci, lovebird, blackthroat, dan sebagainya. Selain sebagai master, keberadaan burung ini bisa membantu memunculkan sifat mental dan sifat teritorialnya.

3. Rutin menggantung burung di bawah sinar matahari pagi setiap hari, penjemuran di pagi hari akan membuat burung lebih aktif dan lebih rajin berkicau dengan suara yang bervariasi.

4. Rutin melakukan pemasteran dengan suara yang anda inginkan, sebaiknya pemasteran burung tledekan gunung trotolan dilakukan dengan menggunakan suara masteran yang ngerol.

5. Untuk melatih mental dan membangkitkan sifat teritorialnya, burung tledekan gunung trotolan dapat dilatih dengan unthulan, atau memasukkan burung non-tempur ke dalam kandang mereka. Terapi unthulan bisa dilakukan dengan kandang yang dikerodong dan tanpa kerodong dan dilakukan beberapa minggu.

6. Biasakan untuk mengerodong kandang secara penuh di malam hari untuk memungkinkan burung tersebut memiliki cukup waktu istirahat, sambil membantu mengembalikan energi untuk hari esok.

7. Pindahkan kandang ke lokasi yang berbeda setiap beberapa hari untuk memunculkan sifat teritorialnya, selain itu juga bisa mengantang kandang di tiang kerekan pada posisi yang paling tinggi minimal seminggu sekali.

8. Setiap 1-2 minggu burung tledekan gunung trotolan di mainkan suara tledekan lain yang gacor dengan volume sedang, cara lain adalah dengan menggantang burung tledekan lainnya di dekat kandang. Lakukan terapi ini setiap 1-2 minggu sekali untuk melatih mental, tak perlu terlalu sering karena bisa membuat burung mudah ngedrop.