Saturday, January 13, 2018

Meracik Pakan Bijian Untuk Merangsang Burung Branjangan Rajin Berkicau

meracik pakan burung branjangan

Sampai sekarang branjangan (Mirafra javanica) masih merupakan salah satu jenis burung kicauan yang disukai kicaumania, berbagai komunitas penggemar branjangan atau sering disebut branjers, dibentuk di berbagai daerah di Indonesia. Banyak kicaumania lebih tertarik untuk memelihara burung branjangan dari ras javanica yang terdapat di Kalimantan, Jawa, dan Bali. Jenis branjangan ini memiliki ukuran tubuh lebih besar dan suara lebih keras, di pasar burung sekarang dijual branjangan dari parva yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil. Spesies ini sering disebut sebagai branjangan NTB, karena memiliki daerah penyebaran di Sunda Kecil (Lombok, Sumbawa, Sumba, dan Flores). Jenis branjangan ini mulai banyak di minati, karena harganya jauh lebih terjangkau.

Meski begitu, banyak branjers di beberapa daerah menyebutkan, branjangan dari Jawa, Kalimantan, Bali, dan NTB memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda, termasuk kemampuan berkicaunya yang nyaring dan bervariasi. Bagi mereka yang terpenting adalah bagaimana memperlakukan burung branjangan agar selalu sehat dan aktif. Karena itulah syarat yang dibutuhkan burung branjangan untuk lebih rajin berkicau.

Selain menerapkan pola perawatan yang disesuaikan dengan sifat dan karakter, pemberian pakan yang tepat akan membuat branjangan selalu aktif sehingga bisa dipastikan lebih rajin berbunyi. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah memberikannya ramuan ramuan khusus berikut ini.

Meracik Biji Bijian Untuk Pakan Branjangan

Bahan baku yang digunakan:
1. Campuran terdiri dari biji bijian yang di campur, Canary seed (25%),  Milet putih / merah (25%), dan jewawut (50%)
2. Telur mentah (2 butir telur).
3. Madu (2 sendok makan).
4. Minyak zaitun, atau jika tidak ada yang bisa menggunakan minyak goreng.
5. Jinten (secukupnya).
6. Potongan kecil kunyit, jahe, kencur, dan temulawak.

Cara Meracik Pakan Bjian :
1. Biji bijian dicampur dalam satu wadah lalu dicuci bersih dengan air bersih menggunakan saringan, Selesai dibersihkan biji bijian lalu di tiriskan
2. Telur dipecahkan, lalu ambil kuning telurnya saja dan disimpan dalam wadah / mangkuk kecil.
3. Masukkan madu ke dalam wadah berisi kuning telur, kemudian diaduk sampai tercampur rata.
4. Semua bahan (jinten, jahe, kunyit, kencur, dan temulawak) ditumbuk. Hasil tumbukan dimasukkan ke dalam wadah yang berisi campuran telur dan madu, sambil diaduk hingga merata.
5. Siapkan biji-bijiannya, kemudian masukkan ke dalam wadah yang sudah berisi ramuan tersebut. 6. Aduk hingga semua bahan bercampur. Setelah itu biarkan selama beberapa jam, sampai ramuan meresap ke dalam biji-bijian.
7. Biji-bijian kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2 jam.
8. Siapkan wajan yang telah diisi dengan minyak zaitun, lalu panaskan di atas kompor dengan api kecil.
9. Masukkan biji-bijian yang sudah dijemur ke dalam wajan, kemudian disangrai dengan cara dibolak-balik menggunakan spatula.
10. Biji-bijian yang sudah disangrai diangkat, lalu diangin-anginkan dalam suhu ruangan.

Pakan racikan sudah siap digunakan dan bisa langsung diberikan kepada branjangan, sisanya bisa disimpan dalam wadah plastik atau toples. Pakan bijian untuk branjangan ini bisa dijadikan pakan pengganti yang biasa diberikan. Namun perlu diperhatikan, selain memberikan pakan bijian untuk branjangan, burung harus tetap mendapat asupan pakan tambahannya yang lain seperti laron, ulat hongkong, dan belalang.