Friday, January 19, 2018
Burung kacer Decu atau kadang-kadang disebut Decu belang (Saxicola caprata), memiliki kicauan yang merdu, kicauan yang bervariasi, dan volume suara yang agak keras (melengking) untuk seekor burung seukuran itu. Postur tubuhnya mungil mirip dengan burung kacer membuat banyak kicaumania dijuluki sebagai kacer mini. Ciri khasnya adalah sering menaikkan ekor ekornya ke atas dan ke bawah seperti ciung batu. Meski banyak ditemukan di Indonesia decu tidak termasuk burung endemik di negeri ini. Karena burung yang tersebar cukup luas, mulai dari Asia Barat, Asia Tengah, Asia Selatan, sampai Asia Tenggara Indonesia. Jika dipetakan habitatnya menyebar dari Transcaspia, Afganistan, Persia, India, Myanmar, Filipina, dan Indonesia (khususnya Jawa).
Sejauh ini ada 16 subspesies burung decu, yaitu:
1. Saxicola caprata rossorum
2. Saxicola caprata bicolor
3. Saxicola caprata burmanicus
4. Saxicola caprata nilgiriensis
5. Saxicola caprata atratus
6. Saxicola caprata caprata
7. Saxicola caprata randi
8. Saxicola caprata anderseni
9. Saxicola caprata fruticola
10. Saxicola caprata pyrrhonotus
11. Saxicola caprata francki
12. Saxicola caprata albonotatus
13. Saxicola caprata cognatus
14. Saxicola caprata aethiops
15. Saxicola caprata belensis
16. Saxicola caprata wahgiensis
Cara Membedakan Burung Kacer Decu Jantan dengan Betina
Membedakan jenis kelamin burung decu relatif mudah karena dapat diamati dari warna bulu, burung jantan itu memiliki warna bulu hitam kecuali bagian bawah ekornya yang putih dan semburat putih di sayapnya. Warna bulu pada burung betina coklat kusam, sama seperti burung dewasa sexing pada decu yang masih muda (trotolan) juga bisa diamati relatif mudah dari warna bulu. Seperti burung tledekan gunung, pemeliharaan harian untuk decu susah atau tidak bisa dipisahkan dari Kroto, karena makanan gurih dan bergizi dari telur semut Rangrang ini akan membuatnya rajin berbunyi.
Berikut ini adalah perawatan harian standar yang dapat Anda terapkan pada burung kacer decu rumahan:
1. Burung diembunkan menjelang atau saat fajar, berikan 1 sendok teh kroto dalam wadah krotonya.
2. Pagi hari setelah dijemur, berikan 3-5 ekor jangkrik, pemberian jangkrik dengan porsi yang sama bisa diulangi pada sore harinya.
3. Periksa voer dan ganti air minumnya dengan yang bersih, bisa juga ditetesi dengan multivitamin untuk membantu menjaga kondisi burung agar tetap fit sepanjang hari.
4. Penjemuran bisa dilakukan selama 1-1,5 jam, setelah itu burung digantung di tempat teduh.
5. Jika cuaca tidak memungkinkan untuk penjemuran burung bisa diberikan ulat hongkong 2-3 ekor saja yang berwarna putih.
6. Sewaktu beristirahat pada sore hari burung bisa dikerodong, jika diperlukan bisa diberikan suara masteran baik dari suara mp3 ataupun ditempel dengan burung masteran yang Anda miliki.
Perawatan Burung Decu Pasca Mabung
Pada dasarnya perawatan untuk semua burung sama, yaitu menjaga agar kondisi burung tetap sehat dan selalu fit selama mabung, sehingga burung bisa melepaskan energi untuk membuang bulu yang sudah rusak atau sudah tua. Begitu juga setelah mabung, burung membutuhkan banyak asupan energi yang bisa didapat dari makanan, extra fooding (EF), dan suplemen khusus untuk burung mabung.
Perawatan Standar Kacer Decu Agar Rajin Berbunyi
Burung kacer Decu atau kadang-kadang disebut Decu belang (Saxicola caprata), memiliki kicauan yang merdu, kicauan yang bervariasi, dan volume suara yang agak keras (melengking) untuk seekor burung seukuran itu. Postur tubuhnya mungil mirip dengan burung kacer membuat banyak kicaumania dijuluki sebagai kacer mini. Ciri khasnya adalah sering menaikkan ekor ekornya ke atas dan ke bawah seperti ciung batu. Meski banyak ditemukan di Indonesia decu tidak termasuk burung endemik di negeri ini. Karena burung yang tersebar cukup luas, mulai dari Asia Barat, Asia Tengah, Asia Selatan, sampai Asia Tenggara Indonesia. Jika dipetakan habitatnya menyebar dari Transcaspia, Afganistan, Persia, India, Myanmar, Filipina, dan Indonesia (khususnya Jawa).
Sejauh ini ada 16 subspesies burung decu, yaitu:
1. Saxicola caprata rossorum
2. Saxicola caprata bicolor
3. Saxicola caprata burmanicus
4. Saxicola caprata nilgiriensis
5. Saxicola caprata atratus
6. Saxicola caprata caprata
7. Saxicola caprata randi
8. Saxicola caprata anderseni
9. Saxicola caprata fruticola
10. Saxicola caprata pyrrhonotus
11. Saxicola caprata francki
12. Saxicola caprata albonotatus
13. Saxicola caprata cognatus
14. Saxicola caprata aethiops
15. Saxicola caprata belensis
16. Saxicola caprata wahgiensis
Cara Membedakan Burung Kacer Decu Jantan dengan Betina
Membedakan jenis kelamin burung decu relatif mudah karena dapat diamati dari warna bulu, burung jantan itu memiliki warna bulu hitam kecuali bagian bawah ekornya yang putih dan semburat putih di sayapnya. Warna bulu pada burung betina coklat kusam, sama seperti burung dewasa sexing pada decu yang masih muda (trotolan) juga bisa diamati relatif mudah dari warna bulu. Seperti burung tledekan gunung, pemeliharaan harian untuk decu susah atau tidak bisa dipisahkan dari Kroto, karena makanan gurih dan bergizi dari telur semut Rangrang ini akan membuatnya rajin berbunyi.
Berikut ini adalah perawatan harian standar yang dapat Anda terapkan pada burung kacer decu rumahan:
1. Burung diembunkan menjelang atau saat fajar, berikan 1 sendok teh kroto dalam wadah krotonya.
2. Pagi hari setelah dijemur, berikan 3-5 ekor jangkrik, pemberian jangkrik dengan porsi yang sama bisa diulangi pada sore harinya.
3. Periksa voer dan ganti air minumnya dengan yang bersih, bisa juga ditetesi dengan multivitamin untuk membantu menjaga kondisi burung agar tetap fit sepanjang hari.
4. Penjemuran bisa dilakukan selama 1-1,5 jam, setelah itu burung digantung di tempat teduh.
5. Jika cuaca tidak memungkinkan untuk penjemuran burung bisa diberikan ulat hongkong 2-3 ekor saja yang berwarna putih.
6. Sewaktu beristirahat pada sore hari burung bisa dikerodong, jika diperlukan bisa diberikan suara masteran baik dari suara mp3 ataupun ditempel dengan burung masteran yang Anda miliki.
Perawatan Burung Decu Pasca Mabung
Pada dasarnya perawatan untuk semua burung sama, yaitu menjaga agar kondisi burung tetap sehat dan selalu fit selama mabung, sehingga burung bisa melepaskan energi untuk membuang bulu yang sudah rusak atau sudah tua. Begitu juga setelah mabung, burung membutuhkan banyak asupan energi yang bisa didapat dari makanan, extra fooding (EF), dan suplemen khusus untuk burung mabung.
Tags :
KACER