Thursday, January 11, 2018
Kacer adalah salah satu burung berkicau yang memiliki karakter pejuang (fighter). Tapi sifat teritorialnya terkadang bisa menimbulkan masalah tersendiri, karena burung menjadi rentan terhadap stres. Akibatnya burung kacer menjadi selalu gelisah, takut, mbagong, hingga malas bersuara. Selain menurunnya penampilan, stres juga bisa membuat burung tersebut akan berhenti mengeluarkan suara, atau malah mengubah karakternya. Stres bisa terjadi pada burung yang sudah rajin berkicau / gacor. Oleh karena itu, penting bagi anda kicaumania untuk memahami faktor-faktor yang memicu stres, dan cara mengatasinya. Sebagai burung teritorial, kacer membutuhkan tempat tersendiri dari keberadaan burung rumahan lainnya, baik burung sejenis atau spesies lain seperti murai batu, tledekan, dan anis merah.
Yang paling penting adalah bagaimana cara mencegah stress, berdasarkan beberapa faktor penyebab berikut ini:
1. Burung bakalan yang baru dibeli yang belum beradaptasi, namun terpaksa harus di tempatkan di tempat keramaian.
2. Terlalu sering digantang bersebelahan dengan jenis burung lainnya sama-sama jenis burung tempur seperti murai batu dan tledekan.
3. Terlalu sering dimaster dengan suara kicauan dari sejenis burung gacor dan volumenya kencang.
4. Burung selalu terganggu oleh keberadaan hewan liar seperti kucing, tikus, anjing, dan sebagainya.
5. Kandang baru yang digunakan masih berbau cat atau pernis.
6. Tenggeran yang tidak nyaman, misalnya terlalu kecil, mudah goyah, atau terlalu rata / halus.
7. Burung selalu terpapar polusi asap, seperti asap pembakaran sampah, asap kendaraan, asap rokok, dan asap dari dapur.
8. Burung terlalu kaget dengan suara keras, seperti benturan dan petasan.
9. Ada perubahan jenis pakan yang diberikan atau pakan yang diberikan ternyata tidak sesuai (biasanya ditandai dengan kotoran bau dan berair).
10. Pemiliknya terlalu sering memegang burung, apalagi kalau burungnya masih dalam kondisi belum jinak.
11. Burung jarang mandi, tapi sering dijemur di bawah sinar matahari untuk waktu yang lama.
12. Kondisi tubuh burung kurang fit atau sakit.
13. Burung-burung trauma oleh kandang yang terjatuh, atau karena luka-luka.
14. Burung memasuki periode mabung, atau burung macet / gagal mabung.
15. Burung terserang kutu yang membuat mereka selalu merasa tidak nyaman dan terganggu.
16. Infeksi bakteri akibat pakan dan air minum yang terkontaminasi.
17. Burung terinfeksi oleh kandang yang terlalu kotor / jarang dibersihkan.
Bagaimana jika burung-burung itu sudah stres? Berikut adalah beberapa solusi untuk mengatasi burung yang stres:
1. Selama masa terapi, burung harus digantang di daerah yang sepi dan jauh dari keberadaan burung sejenis atau burung agresif atau teritorial lainnya.
2. Selama waktu itu, tambahan pakan / extra fooding (EF) harus lebih rutin diberikan. Berikan pakan serangga terutama jangkrik dan kroto di porsi yang lebih banyak dari biasanya.
3. Berikan voer yang memiliki kandungan gizi lebih baik.
4. Untuk mempercepat proses recovery, bertengger harus di kasi satu saja.
5. Untuk sementara, air minum yang diberikan dicampur dengan sedikit garam. Hal ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yodium yang dapat membantu proses pemulihan. Untuk hasil yang lebih efektif, sebaiknya gunakan BirdMineral yang dicampur ke dalam air minum.
6. Selama periode terapi yang sama, Anda bisa memainkan berbagai terapi audio baik dalam bentuk terapi alami atau terapi brainwave.
7. Pengembunan sangat dianjurkan setiap hari, terutama jika cuaca baik atau tidak hujan.
8. Mengurangi penjemuran, tapi selalu menempatkan kandang di tempat yang sejuk dan teduh.
Solusi Dan Mencegah Terjadi Stres Pada Burung Kacer
Kacer adalah salah satu burung berkicau yang memiliki karakter pejuang (fighter). Tapi sifat teritorialnya terkadang bisa menimbulkan masalah tersendiri, karena burung menjadi rentan terhadap stres. Akibatnya burung kacer menjadi selalu gelisah, takut, mbagong, hingga malas bersuara. Selain menurunnya penampilan, stres juga bisa membuat burung tersebut akan berhenti mengeluarkan suara, atau malah mengubah karakternya. Stres bisa terjadi pada burung yang sudah rajin berkicau / gacor. Oleh karena itu, penting bagi anda kicaumania untuk memahami faktor-faktor yang memicu stres, dan cara mengatasinya. Sebagai burung teritorial, kacer membutuhkan tempat tersendiri dari keberadaan burung rumahan lainnya, baik burung sejenis atau spesies lain seperti murai batu, tledekan, dan anis merah.
Yang paling penting adalah bagaimana cara mencegah stress, berdasarkan beberapa faktor penyebab berikut ini:
1. Burung bakalan yang baru dibeli yang belum beradaptasi, namun terpaksa harus di tempatkan di tempat keramaian.
2. Terlalu sering digantang bersebelahan dengan jenis burung lainnya sama-sama jenis burung tempur seperti murai batu dan tledekan.
3. Terlalu sering dimaster dengan suara kicauan dari sejenis burung gacor dan volumenya kencang.
4. Burung selalu terganggu oleh keberadaan hewan liar seperti kucing, tikus, anjing, dan sebagainya.
5. Kandang baru yang digunakan masih berbau cat atau pernis.
6. Tenggeran yang tidak nyaman, misalnya terlalu kecil, mudah goyah, atau terlalu rata / halus.
7. Burung selalu terpapar polusi asap, seperti asap pembakaran sampah, asap kendaraan, asap rokok, dan asap dari dapur.
8. Burung terlalu kaget dengan suara keras, seperti benturan dan petasan.
9. Ada perubahan jenis pakan yang diberikan atau pakan yang diberikan ternyata tidak sesuai (biasanya ditandai dengan kotoran bau dan berair).
10. Pemiliknya terlalu sering memegang burung, apalagi kalau burungnya masih dalam kondisi belum jinak.
11. Burung jarang mandi, tapi sering dijemur di bawah sinar matahari untuk waktu yang lama.
12. Kondisi tubuh burung kurang fit atau sakit.
13. Burung-burung trauma oleh kandang yang terjatuh, atau karena luka-luka.
14. Burung memasuki periode mabung, atau burung macet / gagal mabung.
15. Burung terserang kutu yang membuat mereka selalu merasa tidak nyaman dan terganggu.
16. Infeksi bakteri akibat pakan dan air minum yang terkontaminasi.
17. Burung terinfeksi oleh kandang yang terlalu kotor / jarang dibersihkan.
Bagaimana jika burung-burung itu sudah stres? Berikut adalah beberapa solusi untuk mengatasi burung yang stres:
1. Selama masa terapi, burung harus digantang di daerah yang sepi dan jauh dari keberadaan burung sejenis atau burung agresif atau teritorial lainnya.
2. Selama waktu itu, tambahan pakan / extra fooding (EF) harus lebih rutin diberikan. Berikan pakan serangga terutama jangkrik dan kroto di porsi yang lebih banyak dari biasanya.
3. Berikan voer yang memiliki kandungan gizi lebih baik.
4. Untuk mempercepat proses recovery, bertengger harus di kasi satu saja.
5. Untuk sementara, air minum yang diberikan dicampur dengan sedikit garam. Hal ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yodium yang dapat membantu proses pemulihan. Untuk hasil yang lebih efektif, sebaiknya gunakan BirdMineral yang dicampur ke dalam air minum.
6. Selama periode terapi yang sama, Anda bisa memainkan berbagai terapi audio baik dalam bentuk terapi alami atau terapi brainwave.
7. Pengembunan sangat dianjurkan setiap hari, terutama jika cuaca baik atau tidak hujan.
8. Mengurangi penjemuran, tapi selalu menempatkan kandang di tempat yang sejuk dan teduh.
Tags :
KACER