Wednesday, March 7, 2018

Cara beternak Perkutut lokal yang efektif

Perkutut merupakan burung klangenan yang tetap digemari sejak jaman dulu hingga sekarang. Walaupun suaranya monoton, tapi suara anggungan Perkutut terdengar sangat merdu bagi para penggemarnya dan mampu membawa ketenangan batin.

Semakin banyaknya penggemar Perkutut saat ini tentunya menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan karena permintaan pasar akan burung klasik ini semakin hari semakin meningkat terutama untuk Perkutut lokal yang selama ini sebagian besar merupakan hasil tangkapan dari alam yang tentu saja semakin hari populasinya akan semakin menipis jika terus-menerus ditangkap.

Permintaan pasar yang cukup tinggi tersebut bisa kita manfaatkan dengan beternak Perkutut lokal yang berkualitas dan memiliki suara bagus yang saat ini sudah sangat jarang sekali ditemukan Perkutut lokal dengan kualitas suara yang bagus, dan hal itulah yang menyebabkan banyak Kung Mania beralih pada Perkutut bangkok.

Berikut ini langkah-langkah dalam beternak Perkutut lokal:

• Pemilihan indukan

Indukan yang ideal untuk dijodohkan haruslah yang sudah berusia 6-7 bulan, tapi akan lebih baik lagi jika indukan Perkutut yang akan dijodohkan masih berusia 4 bulan, tujuannya agar lebih mudah atau lebih cepat berjodoh.

Ciri-ciri indukan Perkutut yang bagus yaitu yang memiliki suara yang baik, yaitu suara depan, suara tengah dan suara ujungnya. Selain itu, indukan yang dikatakan bagus juga harus memiliki irama suara yang ketukannya agak senggang, serta memiliki silsilah keturunan yang bagus dan memiliki bentuk tubuh/katuranggan yang bagus.

• Kandang penangkaran

Kandang penangkaran Perkutut biasanya terbuat dari bahan kawat ram. Ukuran tinggi kandang bisa bervariasi antara 45-180 cm dengan lebar kandang yang ideal sekitar 60 cm, sementara panjangnya antara 100-180 cm. Lantai kandang bisa menggunakan pasir atau tanah biasa dan atap kandang dapat menggunakan bahan asbes atau genting.

Agar hasilnya maksimal, pastikan posisi kandang penangkaran dapat terkena sinar Matahari terutama pada pagi hari. Selain itu, kandang juga harus memiliki kelembapan yang cukup. Perlu juga diperhatikan jarak antara atap dan sarang di usahakan agar tidak terlalu dekat agar Perkutut tidak kepanasan, dan pastikan juga agar kandang penangkaran jauh dari suasana gaduh/berisik agar Petkutut tidak mengalami stress.

• Proses perjodohan

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam beternak Perkutut lokal yaitu proses menjodohkan calon indukan. Pertama, masukkan calon indukan Perkutut kedalam kandang penangkaran. Waktu yang tepat untuk memasukkan kedua calon indukan Perkutut ke dalam kandang ternak adalah pada sore hari menjelang Perkutut tidur.

Sebelum dimasukkan ke dalam kandang ternak, kedua calon indukan Perkutut yang akan dijodohkan tersebut terlebih dulu diberikan kacang hijau yang sudah direbus dan juga minyak ikan, serta tubuhnya sedikit dibasahi.

Pantau perkembangannya, jika kedua calon indukan Perkutut tersebut bersikap agresif dan saling serang, sebaiknya keduanya dipisahkan lagi dengan menangkap pejantannya dan dimasukkan kedalam kandang terpisah tapi tetap posisinya berdekatan dengan calon indukan betina agar keduanya saling mengenal.

Tapi jika kedua calon indukan Perkutut yang dijodohkan tersebut terlihat akur dan mesra, maka selanjutnya tinggal menunggu kedua calon indukan tersebut berjodoh, kawin, dan bertelur. Jika ingin agar prosesnya lebih cepat, maka cara yang paling efektif adalah dengan membeli indukan yang sudah berjodoh dan lebih baik lagi jika sebelumnya sudah pernah produksi sehingga kita tidak perlu repot-repot lagi untuk menjodohkannya karena tinggal meneruskannya saja.

• Tahap pemeliharaan piyik/anakan Perkutut

Setelah indukan Perkutut  bertelur, kemudian di erami dan menetas, maka piyik-piyiknya tetap dibiarkan bersama induknya untuk diloloh paling tidak selama 7-9 hari.

Ada dua cara pemeliharaan piyik/anakan Perkutut, yaitu:

1. Piyik/anakan Perkutut tetap dibiarkan untuk diasuh dan dibesarkan oleh induknya sendiri sampai waktunya disapih yaitu setelah piyik/anakan Perkutut sudah berusia sekitar 1,5 bulan atau setelah induknya mulai bertelur lagi.

2. Piyik/anakan Perkutut diasuh dan dibesarkan oleh induk Puter. Jika cara ini yang dipilih maka perlu kita siapkan indukan Puter yang bagus dan sehat yang sudah mengerami telurnya minimal selama 10 hari ini agar sudah menghasilkan susu ditemboloknya.

Untuk mempercepat pertumbuhan piyik/anakan Perkutut, kita bisa memberikan pakan tambahan berupa Voer atau kacang kedelai putih yang sudah ditumbuk menjadi agak halus dicampurkan ke dalam pakan induknya yang biasanya terdiri dari: milet putih, jewawut/milet merah, ketan hitam, beras merah, gabah putih/merah dan juga jagung. Selain itu perlu juga diberikan tambahan vitamin pada minumannya. Usahakan agar piyik/anakan Perkutut mendapat sinar matahari pagi selama 2-3 jam setiap harinya.

Setelah piyik/anakan Perkutut berumur sekitar 1,5 bulan dan telah disapih dari induknya atau pengasuhnya (Puter), maka sudah bisa dipindahkan dalam kandang terpisah berukuran kira-kira 50x50x80 cm yang bisa di isi piyik/anakan Perkutut sebanyak 7-8 ekor.

Untuk menjaga kesehatan dan mempercepat pertumbuhannya, maka piyik/anakan Perkutut bisa diberikan tambahan vitamin, antara lain: vitamin B-plex, minyak ikan, kalsium dan juga obat cacing dengan cara dilolohkan.

• Tahap penyortiran piyik/anakan Perkutut

Pada umur 1,5-2,5 bulan piyik/anakan Perkutut sudah bisa mulai dipantau suaranya, walaupun masih suara angin tapi sudah bisa mulai diseleksi mana piyik yang prospek dan mana yang biasa-biasa saja.

Pada masa ini biasanya piyik/anakan Perkutut masih diberikan penghangat menggunakan lampu dimalam hari.

• Perawatan pada saat piyik/anakan Perkutut mulai berganti bulu

Setelah piyik/anakan Perkutut berusia sekitar 2,5 bulan, bulu-bulunya mulai rontok dan mulai berganti bulu dewasa. Pindahkan piyik-piyik tersebut ke dalam kandang umbaran yang lebih luas, misalnya: 100x200x300 cm. Sebelum dimasukkan kedalam kandang yang baru piyik-piyik Perkutut tersebut diberikan obat cacing dan minyak ikan lagi.

Tujuan dari dipindahkannya piyik/anakan Perkutut kedalam kandang umbarang yang luas tersebut adalah untuk memberikan ruang gerak yang lebih leluasa agar piyik-piyik tersebut dapat terbang leluasa untuk melepaskan bulu-bulu piyiknya agar proses pergantian bulunya berlangsung lebih cepat. Tempatkan piyik-piyik/anakan Perkutut tersebut didalam kandang umbaran selama 2-3 minggu atau sampai proses pergantian bulunya selesai

Setelah piyik/anakan Perkutut berusia 3-3,5 bulan dan masa pergantian bulunya sudah selesai, maka suara anggungannya juga sudah mulai pecah/keras dan sudah bisa dipindahkan kedalam kandang harian untuk selanjutnya bisa mulai dilatih dengan cara dikerek di tiang gantangan.

Pada masa ini piyik-piyik/anakan Perkutut mulai dibiasakan untuk dimandikan seminggu sekali dan diberikan jamu. Kita bisa memberikan jamu kemasan yang banyak dijual dipasar burung atau kios-kios pakan ternak dengan merk sesuai selera, atau bisa juga dengan menggunakan jamu dari ramuan daun-daunan seperti daun saga, daun katuk, daun pare hutan dan lainnya yang dihaluskan dan dijadikan butiran-butiran kecil kemudian dilolohkan pada Perkutut.

Baca juga:

Tips memilih bakalan Perkutut yang bagus dikandang ombyokan

Cara menjinakkan Perkutut ombyokan yang terlalu giras

Ciri-ciri Perkutut yang memiliki suara bagus

Demikian sedikit informasi tentang "Cara beternak Perkutut lokal yang efektif". Untuk informasi lain seputar Perkutut, dapat dibaca pada artikel Tips Kicau Burung yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Peternakan Perkutut

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Cara beternak Perkutut lokal yang efektif