Saturday, March 3, 2018

Cara Merawat Burung Murai Batu Saat Proses Dorong Ekor

merawat murai batu dorong ekor

Salah satu keunggulan murai batu adalah ekornya yang panjang, fleksibilitas dan panjang ekor murai batu dapat bervariasi tergantung pada faktor genetik dan ras. Setelah selesai periode mabung murai batu akan mengalami proses dorong ekor, jika perawatannya tidak tepat ini bisa mempengaruhi penampilan bulu ekor. Misalnya bulu ekor mudah rusak, bekas luka, bahkan tidak panjang seperti sebelumnya. Karena itu perawatan harus dilakukan untuk merawat murai batu saat mendorong ekornya, seperti diketahui setelah murai batu menyelesaikan periode mabung bagian terakhir yang harus di selesaikan adalah ekornya. Ekor ini secara bertahap akan bertambah panjangnya, sampai batas tertentu sesuai dengan kualitas genetik dan kualitas perawatan selama mabung.

Pada saat dorong ekor perawatan yang harus dilakukan masih sama dengan perawatan pada saat mabung, sayangnya masih banyak muraimania yang tidak sadar akan hal ini dan langsung memberikan perawatan sehari-hari saat murai batu dalam proses dorong ekor. Akibatnya bulu ekor mudah rusak, keriting, bercabang, dan nyerit, bahkan panjang ekornya pun tidak akan seperti biasanya.

Karena itu untuk pertumbuhan bulu ekor lebih maksimal dengan penampilan lebih cantik, tips berikut bisa diaplikasikan pada burung peliharaan Anda.

Banyak muraimania memberi makan tambahan atau EF saat murai batu mendorong eko, pasalnya EF bisa mempercepat pertumbuhan bulu ekor hingga maksimal. Tapi perawatannya hanya bisa dilakukan jika sudah terbiasa atau Anda punya cukup waktu untuk merawat burung yang hanya mengkonsumsi EF, berikut adalah bentuk perawatan biasa yang Anda lakukan saat murai batu dorong ekor :

1. Berikan 4-5 jangkrik di pagi dan sore hari.
2. Berikan kroto segar sebanyak satu cepuk setiap 2-3 kali seminggu, jika Anda memiliki kroto yang cukup banyak bisa diberikan setiap hari di pagi hari.
3. Mandi tidak boleh dilakukan di keramba mandi, tapi sediakan bak mandi di kandangnya setiap hari.
4. Penjemuran tidak dilakukan secara teratur, hanya beberapa kali dalam seminggu dan dilakukan hanya di pagi hari dengan durasi tidak lebih dari 15 menit.
5. Selama perawatan murai batu disimpan di tempat yang sejuk dan nyaman, dan tidak terganggu oleh burung sejenis atau burung tempur lainnya.
6. Bersihkan kotoran murai batu setiap pagi dan sore hari, untuk menjaga kesehatan bulu dan terhindar dari serangan tungau / parasit.
7. Lakukan pemasteran dengan burung atau suara master yang tepat.
Itulah beberapa tips merawat murai batu saat proses dorong ekor, dengan perawatan yang tepat bulu ekor akan tumbuh lebih kuat, lebih lentur, berkilau, tidak mudah rusak, dan panjangnya bisa tumbuh maksimal.