Friday, March 9, 2018
Burung cucak ijo asal Banyuwangi sejak dari dulu sudah di buru oleh ijomania karena memiliki kualitas bagus, baik dari sisi fisik / postur tubuh, mental, dan suara. Tak bisa dipungkiri beberapa juara langganan cucak ijo umumnya berasal dari Banyuwangi, tapi karena persediaan di alam liar semakin berkurang ada juga burung cucak ijo dari Sumatra dan Kalimantan yang masuk ke Jawa. Dengan perawatan yang baik cucak ijo dari kedua pulau di luar Jawa juga sering mendapat juara, fakta tentang kelangkaan burung cucak ijo bayuwangi antara lain dapat dicermati sampai saat ini masih banyak ijomania yang ingin memiliki cucak ijo dari Banyuwangi.
Oleh karena itu prospek penamgkaran burung cucak ijo banyuwangi sebenarnya sangat cerah, karena cucak ijo dari penangkaran sebenarnya memiliki karakter yang sama dengan cucak ijo dari hasil tangkapan alam. Cara penangkaran burung cucak ijo banyuwangi tidak jauh berbeda dengan cucak ijo pada umumnya, yang membedakannya tentu saja kedua indukan yaitu indukan jantan dan betina yang keduanya dari Banyuwangi.
Induk jantan dan betina cucak hijau ini didapatkannya dari hutan-hutan di Banyuwangi memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
1. Postur tubuh lebih panjang dengan tubuh agak melengkung.
2. Terkadang postur tubuhnya lebih besar daripada ras cucak hijau lainnya.
3. Jambulnya lebih atraktif atau njegrik saat ngentrok.
4. Warna hijau pada bulu-bulunya terlihat lebih jelas. Artinya, warna bulunya bukan hijau kekuningan.
Untuk proses penjodohan, kandang burung menggunakan sistem baterai yang dijual di pasaran burung, usahakan ukuran kandang dengan panjang 100 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 50 cm. Penyekat di bagian tengah kandang bisa ditutup atau dibuka sehingga bila calon induk jantan dan betina belum berjodo, penyekat dalam posisi terpasang. Sebaliknya ketika kedua burung mulai berjodoh, penyekat harus dicabut.
Kandang ternak ini nantinya cukup ditempelkan pada dinding / tembok rumah, dengan demikian semua aktivitas kedua burung sejak belum berjodoh, berjodoh, kawin, bertelur, dan merawat anaknya dilakukan di dalam kandang tersebut.
Kalau kandang ternak sudah siap sekarang tinggal memasukkan calon induk jantan dan betina pada masing-masing ruangan kandang yang telah tersekat, dengan demikian burung jantan dan betina belum menyatu karena dibatasi penyekat. Pada ruangan burung betina Anda bisa menyiapkan tempat bersarang serta menebarkan daun-daun cemara kering sebagai bahan sarang, daun cemara cukup disebar di bagian dasar kandang karena pasangan induk cucak hijau akan mengambilnya sendiri ketika si betina mau bertelur.
Cara Penangkaran Burung Cucak Ijo Banyuwangi
Burung cucak ijo asal Banyuwangi sejak dari dulu sudah di buru oleh ijomania karena memiliki kualitas bagus, baik dari sisi fisik / postur tubuh, mental, dan suara. Tak bisa dipungkiri beberapa juara langganan cucak ijo umumnya berasal dari Banyuwangi, tapi karena persediaan di alam liar semakin berkurang ada juga burung cucak ijo dari Sumatra dan Kalimantan yang masuk ke Jawa. Dengan perawatan yang baik cucak ijo dari kedua pulau di luar Jawa juga sering mendapat juara, fakta tentang kelangkaan burung cucak ijo bayuwangi antara lain dapat dicermati sampai saat ini masih banyak ijomania yang ingin memiliki cucak ijo dari Banyuwangi.
Oleh karena itu prospek penamgkaran burung cucak ijo banyuwangi sebenarnya sangat cerah, karena cucak ijo dari penangkaran sebenarnya memiliki karakter yang sama dengan cucak ijo dari hasil tangkapan alam. Cara penangkaran burung cucak ijo banyuwangi tidak jauh berbeda dengan cucak ijo pada umumnya, yang membedakannya tentu saja kedua indukan yaitu indukan jantan dan betina yang keduanya dari Banyuwangi.
Induk jantan dan betina cucak hijau ini didapatkannya dari hutan-hutan di Banyuwangi memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
1. Postur tubuh lebih panjang dengan tubuh agak melengkung.
2. Terkadang postur tubuhnya lebih besar daripada ras cucak hijau lainnya.
3. Jambulnya lebih atraktif atau njegrik saat ngentrok.
4. Warna hijau pada bulu-bulunya terlihat lebih jelas. Artinya, warna bulunya bukan hijau kekuningan.
Untuk proses penjodohan, kandang burung menggunakan sistem baterai yang dijual di pasaran burung, usahakan ukuran kandang dengan panjang 100 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 50 cm. Penyekat di bagian tengah kandang bisa ditutup atau dibuka sehingga bila calon induk jantan dan betina belum berjodo, penyekat dalam posisi terpasang. Sebaliknya ketika kedua burung mulai berjodoh, penyekat harus dicabut.
Kandang ternak ini nantinya cukup ditempelkan pada dinding / tembok rumah, dengan demikian semua aktivitas kedua burung sejak belum berjodoh, berjodoh, kawin, bertelur, dan merawat anaknya dilakukan di dalam kandang tersebut.
Kalau kandang ternak sudah siap sekarang tinggal memasukkan calon induk jantan dan betina pada masing-masing ruangan kandang yang telah tersekat, dengan demikian burung jantan dan betina belum menyatu karena dibatasi penyekat. Pada ruangan burung betina Anda bisa menyiapkan tempat bersarang serta menebarkan daun-daun cemara kering sebagai bahan sarang, daun cemara cukup disebar di bagian dasar kandang karena pasangan induk cucak hijau akan mengambilnya sendiri ketika si betina mau bertelur.
Tags :
CUCAK IJO