Cucak ijo (CI) merupakan salah satu burung kicau yang memiliki banyak penggemar karena suara kicauannya memang sangat merdu dan bervariasi, ditambah dengan kecerdasannya dalam menirukan berbagai suara burung lain dengan cepat.
Harga pasaran Cucak ijo (CI) juga termasuk yang paling stabil dibandingkan dengan harga burung kicau jenis lainnya seperti Kacer, Kenari, Lovebird (LB) dan burung-burung lainnya yang tidak stabil dan cenderung terus menurun karena stoknya sangat melimpah akibat dari mudahnya burung-burung tersebut ditangkarkan.
Stabilnya harga pasaran Cucak ijo (CI) tersebut karena stok burung ini dipasaran hampir seluruhnya berasal dari tangkapan hutan (muda hutan), karena sampai saat ini Cucak ijo masih sulit untuk ditangkarkan.
Banyaknya Kicau Mania yang berminat memelihara Cucak ijo (CI) membuat burung ini laris manis dipasaran, dan hal itu menjadi peluang bisnis bagi para oknum pedagang nakal untuk menjual Cucak ijo betina yang disulap menjadi Cucak ijo jantan dengan cara disemir agar memiliki topeng.
Akibatnya banyak para penggemar Cucak ijo (CI) pemula yang tertipu karena ulah para oknum pedagang nakal yang menjual Cucak ijo semiran untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak.
Untuk mengelabuhi pembeli, biasanya Cucak ijo (CI) betina hanya disemir dengan totol-totol hitam saja agar tampak seperti Cucak ijo jantan trotolan yang belum full nopeng.
Berikut ini beberapa ciri-ciri Cucak ijo (CI) asli dan semiran:
• Cucak ijo (CI) dengan trotol/topeng asli:
- Memiliki bulu hitam yang pekat dan mengkilat.
- Ketika burung sudah dimandikan dalam beberapa hari, warna hitamnya tidak berubah/tidak luntur.
- Warna biru metalik disamping/bawah paruh terlihat jelas tidak tertutup warna hitam.
- Lingkar mata terlihat berwarna hitam.
- Ketika bulu-bulu hitam dicabut dan diolesi dengan minyak kayu putih, warnanya tidak akan luntur.
• Cucak ijo (CI) dengan trotol/topeng semiran:
- Warna hitamnya cenderung berwarna doff atau tidak mengkilat seperti warna asli burung jantan.
- Warna biru metalik disamping/bawah paruh tidak tampak, atau tertutup warna hitam semir.
- Cucak ijo (CI) betina yang disemir hingga berbentuk topeng/nopeng, jika diperiksa pada bagian kulit lehernya akan tampak berwarna hitam karena ikut terkena cairan semir.
- Paruh Cucak ijo (CI) betina yang dicat hitam menggunakan spidol atau pewarna lain bisa dihapus dengan menggunakan jari tangan yang diolesi minyak kayu putih atau air, kalau warna hitamnya luntur dan menempel pada jari kita berarti warna paruh tersebut adalah hasil semiran agar menyerupai warna paruh Cucak ijo jantan yang hitam pekat.
- Cucak ijo (CI) betina juga ada yang dapat bersuara kencang seperti Cucak ijo jantan, tapi suara kicauannya cenderung ngeban atau diulang-ulang (monoton) dan lebih rajin ngeriwik serta lebih sering mengeluarkan suara aslinya. Sedangkan suara kicauan Cucak ijo jantan lebih bervariasi dengan banyak materi isian.
- Kaki Cucak ijo (CI) betina yang sudah dewasa akan tampak kering, dan jika Cucak ijo yang masih trotol tapi kakinya sudah tampak kering maka perlu dicurigai karena kemungkinan besar Cucak ijo trotolan tersebut merupakan Cucak ijo betina yang disemir agar terkesan seperti Cucak ijo jantan trotolan.
Baca juga:
Manfaat terapi kandang umbaran untuk Cucak ijo
Mengenal karakter dasar Cucak ijo (CI)
Ciri-ciri fisik, karakter dan pola ekor Murai Batu Malaysia
Demikian sedikit informasi tentang "Ciri-ciri Cucak ijo (CI) trotol semiran". Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel Tips Kicau Burung yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih