Saturday, July 28, 2018
Berbagai Gangguan Kesehetan Yang Sering Terjadi Pada Burung Murai Batu
Bagi penggemar burung murai batu kita sering dihadapkan pada beberapa masalah gangguan kesehatan, agar tidak ada sesuatu yang tidak diinginkan kita perlu mengetahui penyebab dan cara mengatasi gangguan kesehatan burung murai batu tersebut. Sedikitnya ada empat tingkat kesehatan yang sering terjadi pada burung murai batu, dalam banyak kasus burung murai batu rata-rata akan mengalami masalah jika perawatan atau pola perawatannya tidak teratur.
Namun gangguan kesehatan pada murai batu juga bisa muncul karena faktor lain di luar perawatan, kali ini kita bahas empat tingkat kesehatan yang sering terjadi pada burung murai batu dan bagaimana solusi untuk mengatasinya.
1. Burung murai batu mendadak bersuara serak
Burung murai batu yang mendadak bersuara serak bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
- Penjemuran yang berlebihan
- Mengkonsumsi pakan lain di luar makan utama dan extra fooding (EF), contohnya makan ngengat, kupu-kupu, atau serangga lain di luar pakan hariannya.
- Perubahan Cuaca atau suhu yang ekstrem.
- Gangguan pada tenggorakan yang berhubungan dengan bakteri atau parasit.
Ada beberapa solusi untuk mengatasi serak pada murai batu yaitu:
- Jangan terlalu lama menjemur burung (tidak berlebihan).
- Segera pindahkan burung ke tempat yang aman saat terjadi perubahan suhu atau cuaca yang mendadak ekstrem.
- Berikan air larutan selama 2-3 hari yang setiap 12 jam sekali diganti dengan yang baru untuk membersihkan cairan terkontaminasi atau rusak akibat sinar matahari, jangan terlalu berlebihan karena meyebabkan burung murai batu mengalami kematian
- Memberi cacing tanah sebagai pakan tambahan selama pengobatan.
- Bersihkan sangkar yang di gunakan murai batu Anda dengan desinfektan khusus burung untuk membasmi bakteri, tungau, atau parasit yang lain yang dapat menyebabkan gangguan tersebut.
- Segera berikan pengobatan yang benar dan tepat untuk murai batu Anda yang serak.
2. Burung murai batu sering mengangkat kaki sebelah / pincang
Masalah umum dan sering terjadi pada burung murai batu adalah mengankat kaki sebelah atau pincang, hal ini biasanya terjadi pada burung yang di pelihara dalam sangkar harian, dan jarang terjadi pada burung yang berada dalam kandang penangkaran.
Gangguan ini biasanya disebabkan beberapa hal berikut ini :
- Otot kaki burung mengalami kram atau kejang lantaran kurang aktif atau penyebab lainnya seperti sangkar terlalu kecil atau tenggeran yang kurang pas dalam cengkeraman telapak kaki burung.
- Ada luka pada bagian kuku jari kaki burung, ini biasanya sering menimpa burung yang memiliki kuku-kuku cukup panjang dan sehingga gerakan burung menjadi terganggu
- Terdapat luka pada bagian telapak burung murai batu, ini biasanya karena kaki tertusuk duri, potongan kayu yang kecil atau karena infeksi dari jamur atau penyakit bubulan (bumble foot).
Untuk mengatasi murai batu yang mengalami masalah pada bagian kaki-kakinya itu Anda bisa melakukan solusi berikut ini :
- Jika masalah terjadi akibat kejang-kejang atau kram kaki biasanya burung berusaha mengobatinya dengan menghangatkan bagian masing-masing, ia akan menempelkan atau menyembunyikan kaki yang kram atau kejang di bagian dadanya.
- Solusi lain adalah menangkap burung lalu mengobatinya dengan mengoleskan minyak sambil diurut pelan-pelan di bagian kaki yang sakit, namun sangat di sarankan menggunakan obat-obatan yang tepat untuk mengobati kaki burung murai batu.
- Jika ada luka mengangga / terbuka yang mengeluarkan darah di bagian kaki yang sakit, segera obati dengan cairan antiseptik atau obat merah untuk menghindari infeksi.
Selama pengobatan berlangsung ada baiknya burung yang disimpan di tempat tenang agar burung tidak terlalu banyak bergerak pada saat proses bisa penyembuhan.
3. Burung murai batu kehilangan keseimbangan kemmudian lumpuh.
Sering juga terjadi pada murai batu kehilangan keseimbangan dan tidak bisa bertengger dengan sempurna, berdiri sempoyongan yang mengakibatkan seperti lumpuh karena tidak mau bergerak dan hanya berdiam diri di dasar sangkar saja.
Hal tersebut biasanya terjadi karena kekurangan vitamin B dan pengobatan yang tepat harus segera diberikan.
Untuk mengatasi burung murai batu yang tampak seperti lumpuh yang tidak dapat berdiri secara normal, maka perawatan bisa dilakukan dengan memberikan obat yang tinggi kandungan vitamin B kompleknya. Memberikan secara teratur dan selama perawatan burung ditempatkan di tempat yang tenang agar tidak terlalu banyak bergerak.
4. Hilangnya nafsu makan dan kotoran burung yang bercampur lendir.
Burung murai batu yang kehilangan nafsu makan biasanya mengalami gangguan atau masalah pencernaannya, hal ini biasanya terjadi karena:
- Burung keracunan pakan misalnya makan serangga di luar pakan hariannya, mengkonsumsi makanan yang sudah basi / kadaluarsa (kroto atau voer sudah basi dan berjamur), atau air minum terkontaminasi bakteri dan jamur.
- Burung stres berat terutama pada murai batu bakalan yang baru didapat atau akibat stres mental seperti sangkar terjatuh dan terganggu oleh binatang lain seperti kucing.
- Perawat yang tidak menjamin kebersihan sangkar dan burung, contohnya adalah jarang membersihkan kotoran dan memandikan burung. Sehingga burung rentan terkena penyakit yang bersumber dari bakteri, virus, atau parasit yang mengganggu tenggorokan dan organ pencernaannya.
Untuk mengatasi masalah tersebut burung harus di pisahkan dari tempat lain atau dengan menempatkannya di ruang yang tenang dan bersuhu hangat, selama masa penyembuhannya burung diberikan vitamin yang bisa mengembalikan nafsu makan dari burung murai batu.
Itulah empat gangguan kesehatan yang umum terjadi pada burung murai batu serta faktor-faktor penyebabnya, dengan mengetahui sumber dan penyebab penyakit yang di timbulkan maka kita bisa melakukan perawatan dan pegobatan dengan tepat