Friday, January 18, 2013

Jenis - Jenis Burung Muray Batu


Burung murai batu (Copychus malabaricus) adalah anggota keluarga Turdidae. Burung keluarga Turdidae dikenal memiliki kemampuan berkicau yang baik dengan suara merdu, bermelodi, dan sangat bervariasi. Kepopuleran muray batu tidak hanya dari segi suaranya yang menarik tapi juga dari gaya bertarungnya yang bisa atraktif dengan tarian ekornya.
Burung muray batu terbagi kedalam beberapa jenis tergantung habitat asli serta asal daerah dari burung tersebut berasal. sementara jenis - jenis muray batu yang kita kenal di sini adalah :
  • Murai batu medan, Bukit Lawang, Bohorok, kaki G Leuser wilayah Sumatra Utara. Panjang ekor 27 – 30 cm.
  • Murai Aceh, di kaki G Leuser wilayah Aceh. Panjang ekor 25 – 30 cm.
  • Murai batu Nias, panjang ekor 20 – 25 cm. Ekor keseluruhan berwarna hitam.
  • Murai Jambi, hidup di Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi.
  • Murai batu Lampung, hidup di Krakatau, Lampung. Ukuran tubuh lebih besar dari Murai Medan. Panjang ekor 15 – 20 cm.
  • Murai Banjar (Borneo), jenis ini paling populer di Kalimantan, karena sering merajai berbagai lomba di Kalimantan. Penyebaran di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Panjang ekor 10 – 12 cm.
  • Murai Palangka (Borneo), panjang ekor 15 – 18 cm. Hidup di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
  • Larwo (Murai Jawa), hidup di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tubuh jauh lebih kecil dari murai medan. Jenis ini sudah sangat langka ditemukan. Panjang ekor 8 – 10 cm.

Selain dari jenis - jenis burung muray batu yang ada di indonesia masih ada juga beberapa jenis burung muray batu yang asalnya dari negeri seberang, berikut beberapa jenis muray batu yang berasal dari negara tetangga:
  • Murai batu Malaysia, wilayah Penang. Ekor tipis dan panjang sekitar 30 – 33 cm dan postur tubuh lebih besar dari murai medan.
  • Murai batu Thailand, hidup di perbatasan Thailand dan Malaysia, tubuh lebih besar dari murai medan, panjang ekor 32 – 35 cm dan warna hitam mengkilat indigo (kebiru-biruan).
  • Murai batu Philippine, wilayah Luzon dan Catanduanes. Jenis ini lebih tepat disebut murai hias, karena memiliki warna tubuh yang sangat indah.


Murai batu serta kerabatnya dikelompokkan dalam beberapa species, sebagai berikut:
  • Copsychus malabaricus (White Rumped Shama),
  • Copsychus luzoniensis (White Browed Shama),
  • Copsychus niger (White Vented Shama)
  • Copsychus cebuensis (Black Shama).
  • Trichixos pyrropygus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama) .
  • Copsychus malabaricus (White Rumped Shama)
White-Rumped Shama JANTAN

White-Rumped Shama BETINA



terdiri dari 19 sub-species:
  1. Copsychus interpositus (Nepal, India, Myanmar, Yunan -China, Thailand dan Indochina)
  2. Copsychus stricklandii (Sabah, Kalimantan)
  3. Copsychus andamanensis (Andaman, Nicobar)
  4. Copsychus albiventris (Andaman)
  5. Copsychus indicus (Nepal, Indochina)
  6. Copsychus pellogynus (Myanmar, Peninsular)
  7. Copsychus minor (Hainan-China)
  8. Copsychus mallopercnus (Malaysia)
  9. Copsychus javanus (Jawa Barat dan Jawa Tengah)
  10. Copsychus omissus
  11. Copsychus barbouri (Maratua, Kalimantan Timur)
  12. Copsychus leggei (Sri Lanka)
  13. Copsychus malabaricus (India)
  14. Copsychus macrourus (Con Son, Vietnam Selatan)
  15. Copsychus tricolor (Malaysia, Sumatra, Natuna Island dan Anamba)
  16. Copsychus melanurus (Sumatra bagian Barat, Enggano)
  17. Copsychus suavis (Sarawak, Kalimantan)
  18. Copsychus mirabilis (Prinsen Island)
  19. Copsychus nigricauda (Kangean Island)

Copsychus luzoniensis (White Browed Shama)
terdiri dari 4 subspecies, yaitu :
  1. Copsychus luzoniensis (Luzon, Catanduanes)
  2. Copsychus parvimaculatus (Polillo)
  3. Copsychus shemleyi (Marinduque)
  4. Copsychus superciliaris (Masbate, Negros, Panay, Ticao).

 White Browed Shama JANTAN

White Browed Shama BETINA


Copsychus niger (White Vented Shama)
Tersebar di Palawan, Calamian, Balabac, Sabang (all in Philippines).


Copsychus cebuensis (Black Shama)
Hidup di wilayah Cebu Philippines. 

 Black shama JANTAN

Black shama BETINA


Trichixos pyrropyqus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama)
Penyebaran di Way Kambas, Thailand, Malaysia dan Borneo.

 Orange Tailed Shama BETINA

Orange Tailed Shama JANTAN


Membedakan Burung Muray Batu bakalan Jantan dan Betina
Membedakan burung bakalan jantan atau betina pada muray batu bisa dilihat dari penampilan fisiknya.

Bakalan burung Muray Batu Jantan:
Tubuh besar.
Kepala besar dan Lebar.
Ekor panjang dan lebar.
Kaki panjang dengan sisik sedikit kasar.
Paruh panjang, kokoh dan agak tebal.
Bulu hitamnya lebih berkilau, terutama di batas antara bulu hitam dan bulu kecoklatannya.
Bakalan burung muray betina:
Tubuh kecil.
Kepala kecil dan Bulat.
Ekor pendek dan kecil.
Kaki pendek dengan sisik lebih halus.
Paruh pendek, tipis dan agak melengkung.
Bulu putih yang ada di punggung agak sempit, bulu hitam sedikit kusam atau keabu2an, terutama di batas antara bulu hitam dan kecoklatannya.

Untuk membedakan piyikan agak sulit, kalau piyik tersebut mempunyai tubuh lebih besar dan panjang, serta pada sayap bagian tengah dadanya terdapat bintik-bintik berwarna coklat maka dapat dipastikan bahwa piyik tersebut berjenis kelamin jantan.
Piyik betina ; memiliki tubuh yang lebih kecil dan pendek, pada bagian tengah dadanya ada bulu muda keputihan sedikit bercampur dengan coklat tipis yang memanjang ke bawah.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Jenis - Jenis Burung Muray Batu