Friday, December 27, 2013

Bertenak Burung Cililin

Burung cililin, atau crested jay, merupakan anggota keluarga burung gagak yang paling popular di kalangan penggemar burung berkicau. Ia kerap dijadikan masteran untuk burung kesayangan seperti murai batu atau cucak hijau. Burung dengan jambul khas ini memang memiliki suara yang berdencing tajam, dengan speed yang sangat rapat, sehingga bagus sekali untuk isian murai batu dan cucak hijau. Bagaimana cara merawat dan mengembangbiakkan burung ini, simak beberapa tips berikut ini.
Selain cililin, keluarga burung gagak-gagakan yang popular sebagai masteran adalah ekek geling. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai cililin dan kerabat dekatnya, silahan buka kembali artikelnya di sini.
Cililin sendiri terdiri atas beberapa spesies yang tersebar di beberapa wilayah, antara lain :
  1. Cililin jawa (Platylophus galericulatus galericulatus) yang penyebarannya meliputi Pulau Jawa.
  2. Cililin borneo (Platylophus galericulatus lemprieri) yang penyebarannya meliputi Kalimantan bagian utara.
  3. Cililin sumatera (Platylophus galericulatus coronatus) yang penyebarannya meliputi Sumatera dan sebagian Kalimantan.
  4. Cililin melayu (Platylophus galericulatus malacensis) yang penyebarannya meliputi Semenanjung Malaya. 

Dari beberapa jenis cililin, ada dua yang cukup popular di kalangan penggemar burung kicauan, yaitu cililin cokelat dan cililin hitam. Ciilin cokelat banyak dicari untuk dijadikan masteran, karena kerapatan suaranya.

Membedakan burung jantan dan betina

Tidak mudah untuk membedakan burung cililin jantan dan betina, karena penampilan fisiknya hampir sama. Tetapi ada beberapa panduan yang bisa dijadikan pegangan, meski belum tentu 100% akurat :
  • Ukuran tubuh dan kepala burung jantan cenderung lebih besar dari betina.
  • Burung jantan memiliki warna bulu lebih pekat.
  • Bintik putih pada alis burung jantan lebih kecil daripada burung betina.
  • Bulu putih pada leher burung jantan lebih tebal, dengan batasan warna hitam yang lebih jelas. Betina memiliki warna putih di leher yang tipis, dengan warna hitam sebagai pembatas yang kurang jelas terlihat.
  • Posisi berdiri burung jantan lebih tegap, sedangkan betinda cenderung berdiri dengan posisi datar.
  • Suara burung jantan terdengar lebih kasar dengan speed yang rapat.
  • Suara burung betina terdengar lebih pendek, sering terputus-putus, dan cenderung lebih kristal atau halus.
  • Suara burung jantan lebih bervariasi, dengan tekanan suara yang lebih sering dan rapat.
  • Suara burung betina juga bervariasi, namun dengan tekanan suara yang jarang dan tidak rapat.
  • Burung jantan sering bernyanyi sambil mengangguk-angguk, dan tidak terlalu ngeper.

Perawatan harian burung cililin

Tidak peduli asal daerahnya, selama mendapat perawatan rutin dan konsisten, burung cililin bisa memiliki performa suara yang membanggakan pemiliknya. Cililin dikenal sebagai burung cetekan, yaitu burung yang akan berbunyi jika digoda dengan tangan. Ini memang karakter yang sulit dihilangkan.
Selain itu, burung cililin juga sangat sensitif. Burung bakalan bahkan rawan stres, sehingga perawatannya harus hati-hati dan perlu mendapat perhatiaan ekstra dari pemilik. Berikut ini beberapa tips perawatan harian untuk burung cililin.
  • Untuk burung cililin yang sudah makan voer (voer total), disarankan agar jangan sampai kekenyangan dan kekurangan makanan. Jika kekenyangan voer, burung akan jarang dan malas berbunyi. Sebaliknya, kalau kekurangan voer, bisa berakibat sakit dan mati. Pemberian jangkrik bisa dilakukan pagi hari (8 ekor) dan sore hari (10 ekor). Siang harinya bisa diberikan 1 sendok teh kroto segar. Jika tidak ada kroto, berikan jangkrik 4 ekor.
  • Penjemuran tidak perlu terlalu lama, cukup 10 – 15 menit, dan bisa dilakukan minimal 2 – 3 kali dalam 1 minggu. Minimnya frekuensi penjemuran disebabkan burung ini sangat sensitif dan rawan stres. Cililin juga rentan terhadap cuaca, terlebih angin kencang, sama halnya dengan murai batu.
  • Selalu memeriksa air minumnya. Jika terlihat kotor, harus secepatnya diganti, karena burung ini enggan minum jika air dalam cepuk minumnya kotor atau berlumut, serta bisa berpengaruh terhadap kondisi kesehatannya.

Pengembangbiakan cililin

Kandang penangkaran untuk pengembangbiakan cililin bisa menggunakan kandang penangkaran murai batu atau cucakrowo, yang biasanya memiliki ukuran cukup luas dengan wadah sarang berbentuk mangkuk terbuka yang terbuat dari rotan atau besek. Sebarkan beberapa bahan atau material penyusun sarang di dasar kandang, misalnya ijuk, daun kering, rumput, atau jerami kering, serta bahan lainnya yang diperlukan.
 
Setelah proses perjodohan, burung bisa dimasukan ke kandang penangkaran untuk dikembangbiakan. Selama masa reproduksi, burung harus selalu diberikan makanan berprotein tinggi, serta multivitamin dan multimineral khusus untuk penangkaran. Misalnya BirdMature yang akan membantu pengaturan birahi dan menyiapkan burung dalam kondisi siap kawin.
Setelah mulai menata sarang, burung pun siap bertelur. Burung cililin hanya bertelur sebanyak 1-2 butir, dengan jumlah anakan menetas rata rata seekor dalam setiap musim berkembang biak.
Sejauh ini memang belum banyak penangkar burung cicilin di Indonesia. Jadi, inilah kesempatan bagi Anda untuk menjadi penangkar, sekaligus bisa mengurangi penggunaan cililin dari alam bebas.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Bertenak Burung Cililin