Pada akhir-akhir ini penggemar burung kicau semakin banyak. Baik burung kicau buat koleksi ataupun untuk diternakkan lagi. Seiring dengan semakin banyak penggemar burung kicau maka kebutuhan akan pakan burung semakin tinggi juga secara otomatis harganya juga terus merangkak naik. Makanan burung kicau tidak hanya mengandalkan voer saja tetapi burung kicau juga membutuhkan Extra Food (EF). Cotoh extra food seperti Jangkrik, Ulat, Belalang, kroto (anak semut) dll. Seandainya burung yang dipunyai cuma 1 atau 2 tidak jadi masalah kalau kita beli tiap 3-4 hari sekali tetapi semisal kita ternak dan mempunyai burung kicau lebih dari 10 kira-kira berapa uang yang harus di keluarkan untuk membeli extra food saja, belum kita beli keperluan burung yang lain seperti voer, vitamin dll. Kalau seandainya kita bisa budidaya extra food tersebut, kita tidak perlu repot-repot ngeluarin uang untuk beli extra food tersebut, bahkan kita bisa mendapatkan uang apabila hasil budidaya tersebut dibeli oleh orang. Nah....!!! Pada kesempatan kali ini saya akan membahas bagaimana cara budidaya jangkrik.
Dalam beternak jangkrik ada beberapa tahap yg perlu dilakukan yaitu:
1. Penyiapan Sarana & Peralatan
Karena jangkrik biasa melakukan kegiatan diwaktu malam hari, maka kandang jangkrik jangan diletakkan dibawah sinar matahari, jadi letakkan ditempat yg teduh & gelap. Sebaiknya dihindarkan dari lalu lalang orang lewat terlebih lagi untuk kandang peneluran. Untuk menjaga kondisi kandang yg mendekati habitatnya, maka dinding kandang diolesi dengan lumpur sawah & diberikan daun-daun kering seperti daun pisang, daun timbul, daun sukun & daun-daun lainnya untuk tempat persembunyian disamping untuk menghindari dari sifat kanibalisme dari jangkrik. Dinding atas kandang bagian dalam sebaiknya dilapisi lakban keliling agar jangkrik tidak merayap naik sampai keluar kandang. Disalah satu sisi dinding kandang dibuat lubang yg ditutup kasa untuk memberikan sirkulasi udara yg baik & untuk menjaga kelembapan kandang. untuk ukuran kotak pemeliharaan jangkrik,tidak ada ukuran yg baku. yg penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah populasi jangkrik tiap kandang.
Menurut hasil pemantauan dilapangan & pengalaman. peternak, bentuk kandang biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, lebar 60-100 cm sedangkan panjangnya 120-200 cm. Kotak (kandang) dpt dibuat dari kayu, namun untuk mengirit biaya, maka dinding kandang dapat dibuat dari triplek. Kandang biasanya dibuat bersusun, & kandang paling bawah mempunyai minimal empat kaki penyangga. untuk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus, cecak & serangga lainnya, maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk yg berisi air, minyak tanah atau juga vaseline (gemuk) yg dilumurkan ditiap kaki penyangga.
2. Pemilihan Induk
Bibit yg diperlukan utk dibesarkan haruslah yg sehat, tidak sakit, tidak cacat (sungut atau kaki patah) & umurnya sekitar 10-20 hari. Calon induk jangkrik yg baik adalah jangkrik-jangkrik yg berasal dari tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yg lebih baik. Kalaupun induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan alam bebas, maka induk dapat dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif. Adapun ciri-ciri induk betina adalah mempunyai seperti jarum di bagian ekornya untuk yang induk jantan sebaliknya dan biasanya mengeluarkan bunyi (mengerik).
3. Reproduksi
Induk dapat memproduksi telur yg daya tetasnya tinggi ± 80-90 % apabila diberikan makanan yg bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai ramuan-ramuan yg khusus diberikan pada induk jangkrik antara lain: bekatul jagung, ketan item, tepung ikan, kuning telur bebek & kadang-kadang ditambah dengan vitamin. Disamping itu suasana kandang harus mirip dengan habitat alam bebas, dinding kandang diolesi tanah liat, semen putih & lem kayu, & diberi daun-daunan kering seperti daun pisang, daun jati, daun tebu & serutan kayu. Jangkrik biasanya meletakkan telurnya dipasir atau tanah. Jadi didalam kandang khusus peneluran disiapkan media pasir yg dimasukkan dipiring kecil. Perbandingan antara betina & jantan 10 : 2, agar didapat telur yg daya tetasnya tinggi. Apabila jangkrik sudah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan induknya kemudian kandang bagiab dlm disemprot dengan larutan antibiotik (cotrymoxale).Selain peneluran secara alami, dapat juga dilakukan peneluran secara caesar. Akan tetapi kekurangannya ialah telur tidak merata matangnya (daya tetas).
4. Proses Penetasan
Sebelum penetasan telur sebaiknya terlebih dahulu disiapkan kandang yg permukaan dlm kandang dilapisi dengan pasir, sekam atau handuk yg lembut. dlm satu kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana satu sendok teh telur diperkirakan berkisar antara 1.500-2.000 butir telur. Selama proses ini berlangsung warna telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dengan menyemprot telur setiap hari & telur harus dibulak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari. Untuk pakan jangkrik yang baru menetas beri voer dan bekatul. Untuk memanennya kira-kira jangkrik berusia 20-25 hari sudah bisa dijadikan pakan burung.
Demikian proses budidaya jangkrik. Semoga bermanfaat