Saturday, January 24, 2015

Apa itu Perkutut Katuranggan?


Perkutut Katuranggan biasanya dikaitkan dengan Perkutut Lokal yang diyakini mempunyai “ kekuatan gaib atau supranatural/yoni “ menurut kepercayaan orang-orang tua kita sejak beratus-ratus tahun terutama pada masyarakat tradisi Jawa dan bukan Perkutut Silang atau sering dikenal Perkutut Bangkok yang banyak kita lihat dan pelihara saat ini yang diyakini sudah tidak lagi memiliki kekuatan gaib sesuai dengan alam pikiran masyarakat modern. Sehingga Perkutut Katuranggan sering disebut burung alam gaib yang bisa memberikan rezeki, kebahagiaan dan ketenteraman rumah tangga, pangkat dan jabatan, dll.

Kebiasaan menikmati bunyi suaranya “ anggungan “ perkutut yang indah ini dimulai sejak zaman Majapahit dan memang burung yang satu ini pada waktu itu biasanya hanya dipelihara oleh kalangan ningrat kerajaan yang semakin dikembangkan pada saat keraton Ngayogjakarta Hadiningrat dibawah Sri Sultan Hamnegku Buwono VII pada tahun 1877-1921.

Perkutut juga diyakini sebagai bilangan ke-lima dari kelengkapan seorang Priya sejati yang sempurna dalam tradisi Jawa yang berlatar kebudayaan keraton yaitu ; Wisma (rumah), Garwa (Istri), Curiga (Keris), Turangga (Kuda) dan Kukila (Perkutut). Perkutut merupakan alat pencipta kepuasan atau kenikmatan pribadi. Suara anggungannya dan keindahan fisiknya dapat memberikan suasana tenang, teduh, santai bahagia dan seolah-olah manusia dapat berhubungan dengan alam semesta secara langsung.

Sebagaimana yang telah dikemukakan pada awal tulisan ini, perkutut memiliki keistimewaan luar biasa karena dianggap memiliki kekuatan gaib yang dapat mempengaruhi pemiliknya berdasarkan " Katuranggan " yang dipercaya memiliki titisan darah gaib, juga berdasarkan " Ciri mathi " adalah ramalan dalam hubungan bentuk atau sifat tertentu seekor perkutut, sehingga dipercaya memiliki pengaruh baik (membawa keberuntungan/rezeki, ketenteraman rumah tangga, pangkat, dlsb.) atau buruk (membawa sial atau mala petaka) bagi pemilik atau si pemelihara tersebut.

Untuk mengetahui baik tidaknya seekor perkutut, dapat ditilik berdasarkan katuranggan dan ciri mathi berupa ciri fisik seperti bentuk tubuh, bulu, paruh, kaki dan juga sifat, perilaku serta pada saat berbunyi/manggung yang dapat dijelaskan sebagai berikut/seperti dibawah ini.

Perkutut Katuranggan atau Primbon antara lain :

* Perkutut Songgo Ratu : perkutut ini dipercaya sebagai titisan seorang putra Raja Bali di zaman Majapahit yang dikejar-kejar musuhnya dan melarikan diri sampai ke Desa Tutul di Blambangan, Banyuwangi dan mati terbunuh, kemudian berubah menjadi Perkutut yang diberi nama Perkutut Songgo Ratu.. Perkutut ini berciri khas di kepalanya ada jambul semacam mahkota berwarna putih. Sifatnya juga seperti ningrat yang tidak suka berkeliaran, hidupnya hanya di tempat yang sepi seperti didalam goa atau di pekuburan. Perkutut ini kuat menahan lapar dan haus sampai beberapa hari, tidurnya selalu ditempat yang paling tinggi dibanding perkutut lainnya. Mempunyai wibawa yang sangat besar, shingga perkutut yang berada didekatnya tidak akan berani bersuara/bunyi. Ciri-ciri fisiknya yang lain adalah, kaki dan paruhnya berwarna hitam. Bulunya agak kehitam-hitaman. Perkutut yang mempunyai yoni yang besar, biasanya jarang berbunyi dan suaranya relatif juga kecil, demikian pula perkutut yang satu ini. Perkutut ini bisa untuk menolak santet/ilmu hitam, melancarkan rezeki dan mempunyai kewibawaan yang tinggi bagi pemiliknya.

* Perkutut Lurah : dilihat dari corak warna perkutut, sepintas dapat dilihat persamaan tersamar dengan ular, dimana keduanya mempunyai lurik yang hampir sama. Perkutut mempunyai bulu dada yang warnanya lebih terang, bahkan keputih-putihan, begitu juga dengan ular. Perkutut Lurah ini tinggal dihutan makannya disuapi atau dibawakan makanan oleh perkutut yang lain yang menjadi anak buahnya. Biasanya perkutut ini dipelihara oleh atasan atau pemimpin yang mempunyai kedudukan, karena perkutut ini mempunyai yoni kewibawaan yang luar biasa dan mendatangkan rezeki yang berlimpah.

* Perkutut Putih : perkutut ini merupakan primadona yang banyak dikejar-kejar orang, sebab selain sangat langka, perkutut putih ini diyakini bisa mendatangkan kekayaan bagi si pemilik atau si pemeliharanya. Warna bulunya seluruhnya putih, matanya merah, paruh kelabu kemerahan, kaki merah bergaris-garis hitam dan kuku berwarna putih. Perkutut ini biasanya dahulu hanya dimiliki oleh para Raja atau pemimpin. Perkutut ini juga diyakini dari hasil perkimpoian In breed yaitu antar saudara sekandung yang berlangsung beberapa generasi sekitar 5 sampai 10 tahun lamanya. Jadi perkutut putih belum tentu anak-anaknya adalah putih, tetapi perkutut biasa yang membawa darah putih pada suatu ketika akan mempunyai keturunan berbulu putih. Konon karena langkanya biasanya sebelum dimiliki seseorang, perkutut putih datang lewat mimpi dengan rupa orang yang sudah tua, berambut serta berjenggot putih.

* Perkutut Hitam atau Kol Buntet : seluruh bulunya hitam legam yang dianggap rajanya perkutut, kalau dipelihara akan memberikan keberuntungan.

* Disamping itu masih ada beberapa jenis perkutut Katuranggan antara lain ; Perkutut berekor 15 lembar ( Pendawa Mijil ), Perkutut berwarna tepung tumpeng atau disebut juga Perkutut Daring Kebak/Tembus, Perkutut Udan Emas, Perkutut bermata merah dan kuning ( Mercu Jiwa ), Perkutut Rondo Semoyo, dll. yang kesemuanya mempunyai yoni sendiri-sendiri antara lain untuk nolak santet dan ketenteraman keluarga ( Tepung Tumpeng ), untuk kewibawaan ( Pendawa Mijil dan Mercu Jiwa yang kewibawaannya besar ), kelancaran berdagang ( Rondo Semoyo ). Jadi dapat dibayangkan jika kita mempunyai seekor perkutut berwarna Tepung Tumpeng, matanya merah atau kuning dan ekornya berjumlah 15 lembar, maka jelas dan pasti perkutut ini adalah perkutut bagus dan langka serta mahal harganya.

Ciri Mathi Perkutut yang baik untuk dimiliki/pelihara :
* Gendawa Sabda : suara manggungnya keras dan merdu, dapat digunakan untuk memikat perkutut yang lain. Pemiliknya banyak rezeki, keluarganya tenang dan tentram.
* Gedong Mengo : perkutut yang manggung menyongsong terbitnya matahari, pemiliknya banyak rezeki dan selamat.
* Mineb Gedong : perkutut juga yang manggung menyertai terbenamnya matahari, si pemilik akan berkecukupan dan menguntungkan dalam berdagang.
* Widaksana Gasti-Gasti : waktu manggung lama, halus dan merdu, pemilik atau pemelihara mudah mencapai cita-cita dan banyak
* Sri Mangumpel : ibu jari kakinya putih atau ada dua kuku jari yang putih, baik untuk petani, keluarga sehat dan cita-citanya banyak terkabul.
* Wisnu Murti : warna kaki, mata dan paruhnya hitam, mempunyai pengaruh kewibawaan dan biasanya dipelihara oleh Raja atau pemimpin.
* Wisnu Wicitra : bulunya berwarna kehitam-hitaman, untuk keselamatan dan mendatangkan rezeki.
* Purnomo Sidhi : warna bulunya kemerah-merahan seperti permata, untuk kewibawaan dan dihormati.
* Rupo Cahyo : warna bulu mengkilat bercahaya, membawa kedamaian dan kegembiraan.
* Candra Sabda : warna bulu dibagian pundak berwarna putih, baik untuk pemikat dan membawa suasana gembira.
* Misti Kanya : di bagian badan atau seluruh badan berwarna putih, baik untuk Raja/pemimpin karena membawa keselamatan.
* Sangga Bhuana : di punggungnya ada sehelai bulu berwarna putih, akan mendatangkan rezeki ( Asalkan jangan ada bulu ekor yang tidak sejalan dengan yang lain, misalnya tidak lurus/abnormal ).
* Kusuma Wicitra : warna paruh dan sisik kaki keputih-putihan, mendatangkan rezeki dan cita-citanya mudah tercapai.
* Mercuci : matanya berwarna kuning dan sipit/wayang bambangan, pemiliknya diakrabi orang dan banyak rezeki.
* Mercu Jiwa : matanya berwarna kuning, bulu sekitar pantat juga kuning, yang mempunyai pengaruh sangat besar, baik dipelihara Raja/pemimpin.
* Pendawa Mijil : bulu ekornya berjumlah 15 lembar, mendatangkan kewibawaan bagi pemiliknya.
* Udan Mas : ada semacam kalung dileher, bulu yang melingkar berwarna ke kuning-kuningan, mendatangkan keselamatan dan kegembiraan serta rezeki.
* Muncis : bentuk badanya kecil memanjang, baik untuk dipelihara oleh Raja atau Pemimpin.
* Satria Kinayungan : ditengah kepalanya berbulu warna putih, berpengaruh menaikkan derajat atau pangkat.

Ciri Mathi yang buruk dan tidak baik untuk dimiliki/dipelihara :

* Durga Nguwuh : biasanya manggung pada tengah malam, bila dipelihara akan banyak mendatangkan halangan misalnya ; sering sakit, rumah tangganya kacau atau sering kekurangan.
* Durga Ngerik : siang malam terus-terusan manggung, akan menjauhkan rezeki dan keluarga sering cekcok.
* Wisnu Tinundang : bulunya kehitam-hitaman tidak merata, bagi pemiliknya akan sulit mencapai cita-citanya.
* Brahma Suku : bulunya berwarna kemerah-merahan, sering mengundang penyakit.
* Brahma Kukup : bulunya berwarna keputih-putihan dari kepala sampai ekornya, bisa mendatangkan sial bagi pemiliknya.
* Brahma Labuh Geni : bulunya berwarna kemerah-merahan tidak merata, akan mendatangkan halangan dan jauh dari rezeki.
* Buntel Mayit : masing-masing sayapnya ada bulunya putih, akan mendatangkan mala petaka.
* Lembu Rawan : bulunya " brumbung " tidak tumbuh dengan baik, bisa mendatangkan penyakit/kesukaran dan jauh dari rezeki.
* Kelabang Kapipit : pada sayap bagian dalam bila direntangkan terdapat bulu berwarna putih, bisa mendatangkan sengketa rumah tangga.




Disarikan dari berbagai sumber

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Apa itu Perkutut Katuranggan?