DASI PERKUTUT
Masalah pemakaian dasi burung perkutut lomba di Indonesia bukan hal yang tabu dan tidak dilarang, berikut ini secara jelas diutarakan bagaimana variasi setelan ikatan dileher dan tehnik pengikatan burung perkutut.
TEHNIK PENGIKATAN BURUNG PERKUTUT
Mengikat burung perkutut sudah menjadi tradisi atau kebiasaan untuk meningkatkan mutu anggung perkutut. Cara ini digunakan agar suara depan dan suara ujungnya menjadi lebih jelas dan baik. Akan tetapi,
ikatan bukan berarti bisa merubah burung yang tidak berkualitas menjadi burung berkualitas baik.
Burung yang mesti diikat antara lain yang suaranya sebagai berikut:
- Suara depan dan ujungnya kurang jelas. Walaupun dasar atau latar suara sudah bagus, burung dengan suara depan dan ujung yang kurang jelas perlu diikat agar dapat lebih baik lagi.
- Suara ujung noklak. Pada umumnya burung perkutut yang beralih ke dewasa mempunyai suara ujung yang noklak. Burung tersebut harus diikat agar noklaknya hilang dan menjadi tengkung yang baik.
Mengikat burung memang telah umum dilakukan orang, tetapi bukan berarti pekerjaan ini tergolong mudah. Dalam mengikat burung, diperlukan latihan dan keterampilan tersendiri serta juga memerlukan ketelitian, karena kalau tali yang untuk mengikat tersebut menindih bulu maka ikatan itu pun tak berarti. Tali tersebut harus menempel pada kulit tubuh burung dan mengenai gelembung suara agar berhasil baik.
Benang yang digunakan untuk mengikat bukan sembarang benang, tetapi benang yang agak besar dan harus mengandung nilon. Dipilih benang seperti ini karena benang tersebut tidak tajam sehingga tidak akan melukai kulit burung. Selai benang digunakan juga alat bantu untuk menyibak bulu. Alat ini bisa berupa bambu berdiameter 3 mm, bulu landak, gading, atau alat lainnya.
Cara pengikatan sebagai berikut:
1. Tali diikat mati dileher bagian bawah
Awalnya, tali dikalungkan pada lehar burung sebaiknya +/- 1,5 cm diatas pangkal leher (batas leher dengan tubuh). Lalu, tali diikat mati dengan berjarak +/- 0,5 cm dari kulit. Tali ini tidak boleh menindih bulu sehingga sebelum diikat, bulu harus disibakkan.
2. Kedua tali dilewatkan bawah sayap kanan kiri dan bertemu diatas punggung.
Satu benang dibawa kebawah sayap kanan, kemudian naik kepunggung melalui pangkal sayap. Demikian juga dengan benang satunya kesayap kiri. Letak tali dibawah sayap sebainya +/- 2 cm dari pangkal sayap.
3. Tali diikat mati diatas punggung.
Kedua tali akan bertemu diatas punggung. Diatas punggung kedua tali diikat mati dengan jarak +/- 0,5 cm dari kulit. Biasanya ikatan ini jarang sekaligus pas, jadi masih perlu digeser keatas atau kebawah sampai ketemu suara depan atau ujung yang dikehendaki. Bagi burung yang baru pertama kali diikat biasanya tidak tenang, kemungkinan karena rasa risih atau geli. Hal ini tak beda jauh dengan manusiaĆ yang baru pertama kali memakai kalung atau dasi.
Sumber : Sumarjoto, R; Merawat perkutut ternak dan perkutut konkurs; Cetakan 3; Jakarta: Penebar Swadaya, 2000; halaman 37 – 41
Berikut adalah beberapa foto dan ilustrasi gambar cara membuat dasi perkutut :
VARIASI SETELAN IKATAN DILEHER BURUNG PERKUTUT
Ikatan dileher perkutut ternyata tak hanya berfungsi untuk menghilangkan suara noklak dan melembutkan irama, tetapi melalui berbagai setelan posisi benang, bisa juga untuk berbagai keperluan, semisal untuk mengurangi “patah”, memanjangkan suara ujung (kung), atau mempertebal suara.
Agar suara ujung makin panjang, ikatan dileher bagian atas sebaiknya agak ditinggikan. Sementara posisi simpul dileher bawah dekat tembolok agak ditarik kebawah lagi mendekati dada. Konsekuensi dan posisi setelan ini suara noklak sesekali akan keluar bila gacor benar. Namun demikian, suara ujung ynag tadinya sering mendek jadi terselamatkan agak panjang. Posisi setelan leher bagian bawah ini juga berfungsi untuk menebalkan suara ujung yag tadinya tipis agar menjadi bergaung.
Besar kecilnya suara (volume) juga bisa ditrik melalui setelan ikatan dileher. Meski sifatnya hanya membantu dan tak bisa merubah secara drastis, karena bagaimanapun bakat lebih menentukan, beberapa posisi setelan ikatan atau membesarkan volume suara.
Adapun posisi setelan ikatan untuk volume suara itu adalah simpul dileher bagian bawah. Bila menginginkan volume suara menjadi agak besar, sebaiknya bentuk lingkaran benang agak membulat atau ikatan agak longgar. Model lingkaran ikatan demikian juga berfungsi untuk “menetapkan” volume agar tak mudah berubah-ubah dikondisi apapun.
Akan halnya burung bervolume besar hendak dikecilkan agar melengking cowong tinggal menyetel lagi posisi ikatannya. Yang ini tinggal merubah posisi aliran benang yang melingkar dileher bagian bawah dari berbentuk oval menjadi berbentuk leher botol terbalik.
Berikut ini adalah video instruksional acara membuat dasi perkutut, yang dilakukan oleh Pak Ujang, salah satu breeder ternama
Semoga artikel ini bermanfaat
Disarikan dari https://www.facebook.com/notes/burung-perkutut-klangenan/dasi-perkutut-1/1488125234770712