Wednesday, January 27, 2016

Eksperimen Pleci Vs Perjak

Eksperimen Pleci Vs Perjak
Cibleck

Merawat pleci hingga menghasilkan suara yang indah dan gacor merupakan dambaan setiap pecinta pleci. Banyak usaha yang mereka lakukan dari membuat masteran sampai dengan pakan yang selalu rutin diperhatikan. Dan tak lupa pula kandang yang bersih biar mampu memikat burung pleci betah dan senang dalam sangkar saat bersuara.

Mungkin para pecinta pleci mania sudah pernah melakukan perawatan harian untuk mengoptimalkan ocehan pleci supaya gacor.


Namun pernahkan sahabat pleci mania ber eksperimen untuk mencoba mengadu ocehan pleci dengan burung perjak atau ciblek. Karena  sifat alami yang dimiliki oleh burung pleci ini selalu bergerombol dan berkoloni sehingga burung pleci lebih senang di sandingkan dengan burung sejenisnya.

Tidak sedikit orang yang berasumsi jika mengadu atau sparing ocehan dengan burung perjak / ciblek yang sejatinya adalah burung dengan suhu darah yang panas da sifat alamiahnya dengan gaya petarungnya. Akan membuat ciutnyali  burung pleci mania.

Namun  saya tidak ambil pusing untuk hal ini, karena kan burung pleci yang kita pelihara sejatinya telah berubah dari proses alamiahnya . Dengan penentuan dan perawatan kita yang tentukan akan dibuat dan dijadikan apa burung ini nantinya.

Dari hal ini saya mencobanya .

Satu pekan pertama burung pleci yang tadinya bunyi gacor dan lantang menjadi ciut atau down saat disandingkan dengan burung perjak. Dan cuma loncat kesana kemari di sekitar area kandang. Namun nafsu makan masih tetap terjaga. Cuma suara ocehan yang berkurang.

Dua pekan saya  sandingkan kembali, dengan perjak yang kemarin namun saya kasih satu kandang pleci  yang sama  dengan jarak sekitar 2 meter tiap gantungan kandang. Dan benar saja kedua pleci tersebut mengeluarkan suaranya dan disambut dengan suara dari perjak. Karena sifat perjak yang ingin mempertahankan daerahnya maka terus bersautan satu sama lainya.

Dan hal ini menambah mental pleci yang tadinya ciut menjadi ada nyalinya.
Semantara analisa saya pleci seperti ayam kate kalo ada temanya dia berani dan cuma bisa main kroyokan saya.

Tiga pekan kemudian saya pisah pleci yang satunya, Kali ini tinggal ada burung pleci dan perjak dan jarak gantungan tetap  2 meter. Alhasil pleci belum mau buka paruhnya, dan tetap saya coba namanya juga eksperimen.

Dan benar saja tiga hari kemudian pleci mau buka paruhnya dan bersaut-sautan dengan perjak. Alhasil ternyata burung pleci juga bisa kita jadikan sebagai burung petarung untuk mempertahankan wilayahnya. Dan ini adalah cara saya untuk melatih mental pleci biar saat di perlombaan tidak down .

Dan sampai saat ini rumus ini masih saya pakai untuk mengikuti dan menaklukan berbagai perlombaann ocehan mania.

Kalo kiranya ada mau mengikuti ekperimen yang saya lakukan ini silahkan, namun saya tidak bertanggung jawab jika ada sesuatu hal dikemudian harinya. resiko ditanggung sendiri ..
Salam pleci mania.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Eksperimen Pleci Vs Perjak