Monday, July 25, 2016

Cara Merawat Anakan Murai Batu Dari Trotol Hingga Dewasa Agar Menjadi Figter



Cara Merawat Anakan Murai Batu Dari Trotol Hingga Dewasa Agar Menjadi Figter

Memelihara burung trotolan memang menjadi kesenangan tersendiri bagi pemiliknya. Apalagi jika trotolan ini adalah jenis burung yang cukup popular, misalnya murai batu atau anis merah. Selain memiliki kecenderungan mental yang baik, tujuan memelihara trotolan adalah agar burung memiliki suara masteran yang bervariasi.

Burung yang dimaster sejak muda akan menyimpan seluruh file suara isian tersebut dalam play list yang ada di memorinya. Selain itu, menjadi kebanggaan tersendiri bagi penghobi burung yang bisa memiliki burung dari hasil rawatannya sejak trotolan. Tingkat kepuasannya, dari satu sisi, melebihi kepuasan pemilik murai batu jawara hasil take-over.

Meski demikian, masih banyak MB mania yang masih bertanya-tanya soal perawatan trotolan yang baik, agar setelah dewasa bisa menunjukan kualitas istimewanya. Pada artikel kali ini, kita akan membahas perawatan murai batu sejak trotolan hingga masa mabung pertamanya, sehingga kelak tumbuh menjadi burung yang sehat, atraktif, bermental baik, serta memiliki banyak isian.


MERAWAT MURAI BATU TROTOLAN UMUR 1 – 2 BULAN

Biasanya, para penangkar murai batu menjual trotolan ketika burung sudah berumur minimal 1 bulan. Saat itulah trotolan sudah bisa makan sendiri. Jadi, pembahasan kita mulai dari perawatan murai batu trotolan umur 1-2 bulan.
Pada umur 1 – 2 bulan, trotolan MB sudah  mampu makan sendiri tanpa bantuan perawat atau pemiliknya. Jadi, burung sudah bisa diberi pakan kering (voer), meski sebelumnya harus dilatih atau dibiasakan. Yang terpenting, pilihlah voer yang memiliki kandungan nutrisi lengkap.

Jika butiran voer terlalu besar / kasar, Anda bisa menghaluskannya dengan cara dicampur dengan sedikit air, sehingga bentuknya menjadi voer basah. Pakan seperti ini lebih mudah dicerna oleh trotolan murai batu yang umurnya masih kurang dari dua bulan.

Hanya saja, voer basah harus segera dihabiskan. Jika tidak, voer basah mudah ditumbuhi jamur dan cepat basi. Jadi, buatlah porsi secukupnya saja, yang kira-kira bisa habis dalam waktu 30-60 menit.

Selain voer, Anda juga bisa memberikan kroto dan ulat hongkong untuk trotolan umur 1 – 2 bulan. Kroto bisa diberikan setiap pagi, sebanyak satu cepuk pakan ukuran kecil, atau separo cepuk pakan ukuran besar. Ulat hongkong bisa diberikan secukupnya saja, dan diletakkan dalam cepuk terpisah dari kroto.

Adapun untuk jangkrik, pilihlah yang berukuran kecil, porsinya sekitar 3 ekor saja. Itupun harus dibuang dulu bagian kepala dan kakinya, sehingga bagian yang termakan trotolan hanya perut dan dadanya saja.

Secara berkala, periksa ketersediaan pakan dalam cepuknya. Pada sore hari, misalnya, jika cepuk kroto sudah kosong melompong, segera berikan kroto baru yang masih segar. Jangan pernah sekali-sekali memberi kroto yang sudah basi kepada trotolan, karena akan berakibat mencret dan akhirnya mati.

Untuk trotolan yang masih belum terbiasa makan voer, Anda bisa melatihnya dengan mencampurkan sedikit kroto ke dalam wadah pakan yang berisi voer, dan sebelumnya sudah dibasahi dengan sedikit air.

Apakah murai batu trotolan umur 1 – 2 bulan boleh diberi multivitamin dan multimineral? Tentu boleh, malah sangat dianjurkan. Jika dibiasakan, dan menjadi aktivitas rutin sejak trotolan, kondisi kesehatan burung ketika dewasa relatif lebih fit dan prima daripada burung yang hanya mengandalkan pakan voer dan extra fooding semata.

Dalam hal ini, Anda bisa memberikan multivitamin seperti BirdVit dengan frekuensi 3 kali seminggu. Adapun untuk multimineral seperti BirdMineral, frekuensi pemberiannya cukup 2 kali seminggu. Buatlah jadwal rutin, sehingga pemberian kedua suplemen penting ini bisa berselang-seling, atau tidak dalam hari yang sama. Anda bisa mencampurkan BirdVit atau BirdMineral ke dalam kroto.



MERAWAT MURAI BATU TROTOLAN UMUR 2 – 4 BULAN

Setelah trotolan berumur 2 bulan, inilah saatnya Anda melatihnya mandi dalam karamba mandi. Untuk merangsang burung mau mandi di karamba, Anda bisa menyemprot tubuhnya secara halus dengan sprayer.

Setelah itu, burung bisa diajari untuk berjemur di bawah sinar matahari. Namun, pada tahap awal, durasi penjemuran secukupnya saja, dan harus dilakukan secara bertahap. Misalnya, pada minggu pertama cukup 15 menit, kemudian pada minggu berikutnya ditingkatkan menjadi 20 menit, dan seterusnya.

Pada umur ini, Anda sebaiknya tidak terburu-buru memberikan setelan pakan, karena hal ini malah membuat burung menjadi stres. Lanjutkan saja menu pakan yang diberikan pada umur 1-2 bulan, hanya saja voer tidak lagi dalam kondisi basah, melainkan dalam bentuk aslinya: kering.

Lanjutkan pula pemberian multivitamin dan multimineral, bahkan sampai burung kelak dewasa, karena akan memberi peluang lebih besar agar burung selalu fit dan performa suaranya kelak tetap stabil.

Namun, ketika trotolan sudah berumur 3 bulan, porsi pemberian ulat hongkong perlu dikurangi. Pengurangan ini dilakukan secara bertahap. Sebaliknya, porsi pemberian jangkrik justru perlu ditingkatkan. Anda juga bisa menambahkan ulat kandang secara berkala, misalnya dua kali seminggu.


MERAWAT MURAI BATU UMUR 4 BULAN

Pada umur 4 bulan, murai batu trotolan akan mulai memasuki masa mabung pertamanya. Bulu–bulu trotolnya akan berganti menjadi bulu dewasa. Karena itu, ketika masa mabungnya selesai, burung sudah tak lagi disebut trotolan, melainkan murai batu muda.

Pada saat mabung, pemberian pakan harus lebih ditingkatkan kualitasnya. Frekuensi pemberian multivitamin bisa ditingkatkan menjadi dari 3 kali menjadi 4 kali seminggu. Begitu pula pemberian multimineral, bisa Anda tingkatkan dari dua kali menjadi 3 kali dalam seminggu.

Panduan lengkap mengenai perawatan murai batu saat mabung sudah pernah dijelaskan di sini, dan bisa juga diterapkan saat murai batu trotolan mengalami mabung untuk pertama kalinya.
Setelah mabung selesai, dan bulu-bulu ekornya sudah lengkap (sekitar umur 6-7 bulan), Anda sudah bisa melakukan perawatan harian, sambil melakukan setelan yang paling tepat secara bertahap.

Pada usia ini pula, murai batu sedang mencapai top form, yang ditandai dengan bulu-bulunya yang mulus dan bersinar, serta makin kencang saat berkicau.

Pada umur 8 bulan, burung bisa dilatih di arena latberan atau lomba lokal, untuk menguji sekaligus melatih mentalnya. Ada satu referensi bagus soal perawatan murai batu muda, yang pernah diajarkan H Mansyur dan H Ridho, terutama bagi sobat kicaumania yang ingin segera melombakan gaconya (cek artikelnya di sini).



KAPAN MURAI BATU TROTOLAN MULAI DIMASTER ?

Sebenarnya, waktu yang efektif untuk mulai memaster murai batu trotolan bisa dilakukan pada umur 1 – 3 bulan. Anda bisa memasternya dengan suara burung masteran baik dari kaset, CD ataupun MP3. Bagaimana cara memaster trotolan yang tepat dan efektif, silakan buka kembali panduannya di sini.

Itulah beberapa tips-tips penting seputar perawatan murai batu sejak trotolan hingga mabung pertamanya. Bagian paling penting dalam merawat trotolan adalah selalu menyediakan pakan bergizi tinggi termasuk kroto, serta pemberian multivitamin dan multimineral untuk mendukung pertumbuhan fisiknya, serta membuatnya cepat bunyi dan rajin bunyi.

Semoga Bermanfaat :

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Cara Merawat Anakan Murai Batu Dari Trotol Hingga Dewasa Agar Menjadi Figter