Sunday, December 11, 2016

Perawatan murai batu muda hutan yang tepat

Murai Batu (MB) adalah burung kicau terbaik dengan kicauan yang merdu dan bervariasi disertai gaya yang memukau serta penampilan fisik yang menawan.

Murai Batu (MB) termasuk burung yang pintar menirukan suara burung lain sehingga semakin memperkaya variasi kicauannya. Kelebihan lain dari burung ini adalah keindahan fisiknya terutama pada bagian ekornya yang panjang menjuntai sehingga membuat banyak kicau mania jatuh cinta pada burung petarung ini dan tertarik untuk memeliharanya untuk klangenan dirumah atau untuk dilombakan walaupun harga Murai Batu (MB) tergolong mahal.

Tapi walaupun harganya mahal, Murai Batu (MB) tetap laris manis dipasaran baik yang dari tangkapan hutan maupun dari penangkaran.

Karena harganya yang mahal itulah banyak penggemar burung ini memilih membeli Murai Batu (MB) muda hutan (bakalan) walaupun resiko kematiannya sangat besar.

Terlepas dari resiko tersebut Murai Batu (MB) muda hutan tetap menjadi pilihan karena harganya yang jauh lebih murah dari Murai Batu hasil penangkaran dan Murai Batu yang sudah jadi (gacor).

Kalau Murai Batu (MB) muda hutan yang menjadi pilihan untuk dipelihara, belilah pada penjual burung yang sudah kita kenal baik atau yang sudah menjadi langganan kita agar lebih aman karena banyak Murai Batu (MB) tangkapan hutan yang didapat dari hasil pancingan. MB hasil pancingan sulit untuk bertahan hidup karena kail pancing biasanya masih tertinggal di tenggorokannya.

Ciri Murai Batu (MB) yang prospek biasanya terlihat pada perilakunya yang lebih agresif diantara MB lainnya, nafsu makannya juga paling rakus dari yang lainnya, sorot matanya tajam dan melotot seperti sedang marah, posturnya tegap seperti menantang, body ramping memanjang, kepala papak, bulunya rapi mengkilap kebiruan, kakinya mencengkram kuat dan selalu waspada pada keberadaan Manusia disekitarnya, suara cetrekannya keras dan dobel.

Pilihlah Murai Batu (MB) dengan ciri-ciri seperti yang disebutkan diatas, karena MB dengan ciri-ciri tersebut memiliki mental yang bagus dan akan lebih cepat berkicau nantinya.

Setelah kita mendapatkan Murai Batu (MB) yang kita inginkan, pertama kali yang harus dilakukan adalah mengkondisikan MB muda hutan tersebut agar beradaptasi dengan lingkungan barunya terlebih dahulu, tidak usah terburu-buru melatihnya untuk makan voer.

Full kerodong, tempatkan ditempat yang tenang, jauhkan dari suara gaduh yang mengagetkan serta lalu-lalang Manusia agar MB tidak stres. Untuk sementara tidak usah dimandikan dulu, sediakan ulat hongkong, kroto, dan jangkrik kecil yang sudah dipotong kakinya sebagai menu pakannya. Sediakan dicepuk berbeda dalam jumlah yang cukup banyak agar MB merasa senang selama masa adaptasi.

Kenapa harus jangkrik kecil yang sudah dipotong kakinya..???

Karena pada masa-masa ini, Murai Batu (MB) tangkapan hutan tersebut masih sangat waspada, MB mudah terkejut saat mendengar suara atau hanya melihat sedikit gerakan saja. Yang ditakutkan kalau kita memberi jangkrik ukuran besar yang utuh pada saat sedang memakannya dan tiba-tiba ada sesuatu yang mengagetkannya maka akan membuat MB tersedak dan berakibat fatal.

Lakukan perawatan tersebut selama 1 minggu, dan setelah 1 minggu kerodong sudah bisa dibuka agar MB mulai mengenal lingkungan barunya. MB cukup dikerodong pada malam hari saja. Sediakan cepuk mandi didalam kandangnya agar Murai Batu (MB) bisa mandi sendiri.

Kita mulai bisa melatihnya untuk makan voer, caranya sebagai berikut:

• Ulat hongkong (UH) dipotong kecil-kecil lalu dicampur dengan kroto dan sedikit voer halus, aduk sampai rata.

• Berikan jangkrik 5 ekor saja untuk pagi dan sore hari, boleh yang ukuran sedang atau besar dipotong kakinya terlebih dulu.

• Hari berikutnya tambahkan porsi voer lebih banyak, kurangi porsi kroto dan ulat hongkong, jangkrik tetap 5/5, tambah terus porsi voer setiap harinya sampai MB mau makan voer polos tanpa kroto dan ulat hongkong. Cek kotoran MB kalau sudah padat dan berwarna sama seperti voer yang kita berikan berarti MB sudah ngevoer.

• Lanjutkan ketahap berikutnya, yaitu melatih Murai Batu (MB) untuk makan voer kasar, caranya campurkan voer kasar sedikit demi sedikit dengan voer halus yang sudah biasa dikonsumsi MB sampai MB tersebut benar-benar mau mengkonsumsi voer kasar yang kita sediakan.

• Jangkrik tetap diberikan 5/5 dulu agar Murai Batu (MB) masih merasa lapar dan terbiasa untuk mengkonsumsi voer sebagai pakan utamanya.

Setelah Murai Batu (MB) ngevoer total selanjutnya tahap penjinakan, caranya sebagai berikut:

• Mandikan Murai Batu (MB) dengan menggunakan sprayer sampai basah kuyup.

• Setelah selesai dimandikan, berikan jangkrik langsung dari tangan. Kalau MB masih takut untuk mengambilnya, kita bisa menggunakan lidi yang panjang untuk menusuk jangkrik lalu sodorkan pada MB, ulangi terus cara tersebut sampai MB bakalan tersebut tidak takut lagi mengambil jangkrik yang kita sodorkan.

• Setelah itu gantang ditempat yang ramai lalu-lalang orang agar MB terbiasa dengan keberadaan Manusia disekitarnya.

Setelah Murai Batu (MB) sudah agak jinak lalat dan berani mengambil jangkrik yang kita berikan langsung dari tangan kita, mulailah untuk melatihnya mandi dikeramba.

Awalnya mungkin agak susah untuk memasukkan Murai Batu (MB) kedalam keramba mandi, untuk itu kita bisa memancingnya dengan jangkrik agar MB mau masuk kedalam keramba.

Setelah Murai Batu (MB) masuk kedalam keramba, coba pancing dengan disemprot halus menggunakan sprayer untuk memancingnya agar mau mandi. Setelah selesai mandi, angin-anginkan dulu sampai bulunya kering lalu dijemur.

Setelah Murai Batu (MB) mulai rajin ngeriwik berarti MB muda hutan tersebut sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya, kita bisa mulai mengatur porsi pemberian Ekstra foodingnya.

• Tingkatkan porsi pemberian jangkriknya secara bertahap dari yang semula 5/5 pagi/sore menjadi 7/7 pagi/sore, dan bisa ditambah lagi sampai MB rajin ngeplong.

• Berikan ulat hongkong (UH) 3/3 pagi/sore.

• Kroto segar juga perlu diberikan 2 hari sekali dengan porsi satu cepuk untuk sekali pemberian.

• Berikan cacing seminggu sekali dengan porsi 2 ekor.

Demikian sedikit informasi tentang perawatan Murai Batu muda hutan yang tepat. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel Tips Kicau Burung yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Perawatan murai batu muda hutan yang tepat