Monday, December 26, 2016

Perawatan Tledekan Gunung bakalan agar rajin bunyi

Meskipun popularitas Tledekan Gunung beberapa waktu ini semakin meredup, namun penggemar burung ini tidak pernah surut dan tetap saja banyak, terbukti dari antusias para Kicau Mania, baik dipasar-pasar burung maupun di forum jual beli burung online masih banyak yang mencari burung fighter ini.

Harga Tledekan Gunung bahan tangkapan hutan masih dikisaran Rp. 250.000,- s/d Rp. 300.000,-./ ekor kondisi belum ngevoer. Harga ini bisa menjadi patokan sebelum kita membeli Tledekan Gunung bakalan.

Harga Tledekan Gunung termasuk stabil, tidak mengalami penurunan, bahkan harga untuk burung yang sudah jadi (gacor) tergolong cukup mahal, tapi harga yang cukup mahal tersebut dirasa sebanding dengan kualitas suara dari burung petarung ini.

Selain harga, kita juga perlu mengetahui cara perawatan Tledekan Gunung bakalan supaya rajin bunyi dan gacor sehingga tidak sia-sia kita membeli burung bersuara merdu ini.

Perawatan awal untuk Tledekan Gunung bakalan:

• Setelah kita mendapatkan Tledekan Gunung bakalan, segera tempatkan dikandang yang sesuai dengan ukuran tubuhnya.

• Tempatkan ditempat yang sepi agar Tledekan Gunung bakalan tersebut tidak stres.

• Sediakan jangkrik ukuran kecil beberapa ekor, ulat hongkong (UH), dan kroto masing-masing satu cepuk.

• Sediakan air minum yang bersih.

• Kerodong Tledekan Gunung dan tempatkan ditempat yang tenang jauh dari keramaian agar burung beradaptasi dengan lingkungannya yang baru.

• bersihkan kandangnya setiap hari, pakan dan air minum juga diganti setiap hari.

• Untuk sementara burung jangan dimandikan dulu.
Lakukan perawatan tersebut selama -+ 1 minggu.

Melatih Tledekan Gunung bakalan makan voer:

Setelah proses adaptasi selama 1 minggu, saatnya untuk melatih burung untuk makan voer, caranya sebagai berikut:

• Potong ulat hongkong kecil-kecil, campurkan dengan kroto dan voer halus lalu diaduk sampai rata, taruh dicepuk.

• Untuk hari pertama campuran voernya cukup sedikit saja, takaran ulat hongkong (UH) dan kroto lebih banyak.

• Untuk hari berikutnya takaran voernya ditambah, sedangkan ulat hongkong (UH) dan krotonya dikurangi.

• Hari berikutnya takaran voernya terus ditambah sampai Tledekan Gunung bakalan tersebut mau makan voer polos tanpa campuran ulat hongkong (UH) dan kroto.

Perawatan selanjutnya setelah tledekan gunung ngevoer adalah sebagai berikut:

• Rutin di embunkan mulai jam 05.00 pagi agar burung bisa menikmati suasana pagi dan terpancing untuk berkicau.

• Rutin mandikan burung pada pagi hari, waktu yang tepat biasanya berkisar antara pukul 06:30 s/d 07:00, cara memandikannya bisa dibiarkan mandi sendiri didalam cepuk atau disemprot halus menggunakan sprayer.

• Selesai mandi, berikan jangkrik kecil sebanyak 3-5 ekor.

• Lakukan penjemuran rutin setelah dimandikan, durasi penjemuran sekitar 2 jam, tapi kalau cuaca terlalu panas maka durasi penjemuran diperpendek menjadi sekitar 30 menit atau 1 jam.

• Selesai dijemur, burung bisa digantang di teras rumah atau lingkungan rumah yang memiliki suasana sejuk dan nyaman, sambil diangin-anginkan burung bisa diberikan kroto segar sebanyak 1 sendok teh, sore harinya burung bisa diberikan jangkrik lagi sebanyak 3 ekor dan ulat hongkong (UH) sebanyak 3 ekor yang masih berwarna putih atau bisa juga ulat hongkong (UH) yang sudah dicelup air hangat untuk mengurangi kadar kitinnya.

• Menjelang malam hari, burung kembali dikerodong sampai pagi.

Dengan perawatan rutin dan terjadwal menurut para penghobi Tledekan Gunung biasanya dalam waktu tidak terlalau lama burung akan rajin bunyi dengan suara nyeklek dan nyulingnya yang khas.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Tledekan Gunung

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Perawatan Tledekan Gunung bakalan agar rajin bunyi