Murai batu Pasaman adalah sebuah nama yang tak perlu dijelaskan lagi dengan panjangnya kata-kata. Karena aksi dan bukti sudah banyak berbicara dengan sendirinya. Ring Digdaya bisa dibilang sangat ambisius dalam penangkaran Murai Batu Pasaman yang merupakan habitat asal banyak Murai batu Legenda. Tapi mengikuti konsep GMTJ (Galur Murni Trah Jawara) memang sangat sulit di-ejawantahkan dalam kenyataan. Investasi yang dilakukan dengan mengumpulkan betina turunan Murai Batu Pasaman lewat jalur trah Golden Boy dan trah Rubinho indukan penangkaran ring ARCO Serang hanya menghasilkan 1 (satu) anakan betina dari perjodohan dengan Murai Batu Pasaman Barat prestasi bernama TUANKU RAO. Betina ring Digdaya TR 01, saat ini masih kami simpan sebagai stok indukan unggulan.
Harapan sempat membuncah dengan didapatkannya Murai Batu Pasaman Timur yang bernama PASTIM. Tapi Pejantan Baru ini entah kenapa tidak mampu membuahi betina Tuanku Rao Jr. Harapan mengapung lagi saat PB6 juga bisa mendapatkan anakan betina dari SI KUSUT, seekor Murai Batu Pasaman yang merupakan Murai Batu Terbaik Sumatera tahun 2011 dengan menjadi kampiun Liga BNR Sumatera. Tapi apa mau dikata saat si betina KUSUT Jr siap, tragedi terjadi : Pejantan TR mati. Alhasil PB6 hanya punya simpanan harta Karun berupa genetika pada 2 (dua) Murai Batu betina Pasaman trah jawara.
Demi misi dan visi yang harus dituntaskan, maka dimulailah perburuan Murai Batu Pasaman pejantan jawara yang baru. Target minimalnya setara dengan Tuanku Rao. Niat saja ternyata masih belum cukup. Makin kesini tambah susah ternyata. Bukan apa-apa, selain memang sediaan Murai Batu Pasaman asli hutan yang makin (sangat) langka, secara pribadi, selera saya terhadap kriteria unggulan Murai Batu juga sudah terbentuk menjadi makin kompleks bukan sekedar syarat ke prestasi atau fokus ke level volume saja, tapi juga sangat mementingkan katurangga dari Murai Batu calon indukan Ring Digdaya itu sendiri. Ini tidak lepas dari blue print penangkaran yang ingin menghasilkan Murai Batu lomba yang enak dipandang mata sekaligus mantap untuk dibawa ke arena sebagai gaco andalan utama. Semoga perfectionist tidak menjadi dosa.
Lewat seorang teman baik yang berdomisili di Kota Padang Sumatra Barat, PB6 berhasil mendatangkan seekor Murai Batu Pasaman ex-prestasi habitat Hutan Rao yang ditemukan dalam kondisi drop dan rusak parah. Beli burung tanpa mendengar bunyi, bermodalkan kepercayaan pada kawan dan kepercayaan pada pengamatan mata lewat foto saja, asli keputusan atas dasar sekedar keyakinan pada spesifikasi katurangga yang memenuhi kriteria indukan Pejantan Ring Digdaya. NEKAT
Karena didapatkannya menjelang Hari Raya Lebaran 2016 dan ciri paruh celahnya sangat menonjol maka Pejantan ini kami beri nama baru : PARCEL. Walaupun settingan EF nya aneh, karena layaknya burung Kenari, PARCEL sangat doyan telur puyuh, Tapi soal volume bisa dibilang inilah Murai Batu Pasaman dengan volume terbaik yang pernah mampir di PB6 : super kencang dengan hentakan besetan besetan tajam yang kadang mengagetkan Lebih ngeri inilah jika dibandingkan dengan TUANKU RAO, KUSUT, PASTIM dan THOR. Mental fighter-nya sebagai veteran kampiun lomba kicau juga sangat memuaskan. Memang benar lah bahwa katurangga jarang ingkar janji. Alhamdulillah.
Sampai PB6 Jakarta Parcel melakukan adaptasi cukup lama sampai kemudian mabung dan fit kembali. Waktunya kebetulan pas sekali dengan selesai mabungnya 2 calon jodohnya. Setelah proses perjodohan ala PB6 dilakukan dimana Jantan memilih sendiri jodohnya dari beberapa betina yang di sodorkan oleh breeder., ternyata Parcel memilih KUSUT Jr dibanding TUANKU RAO Jr. Di kwartal ke 1 tahun 2017 pasangan ini sudah mulai menghasilkan trotolan,
Selanjutnya kami akan berburu pejantan Murai Batu Pasaman Lagi, sehingga nanti ada lebih dari 1 pasang GMTJ MB Pasaman, sehingga genetikanya nanti bisa panjang saling silang tanpa harus melakukan inbreeding (perkawinan sedarah).