Di alam bebas, Kacer adalah burung petarung yang sangat agresif dan tidak memiliki toleransi terhadap keberadaan Kacer lain disekitar wilayah teritorialnya.
Kacer akan langsung mengusir Kacer lain yang mendekati wilayahnya dengan kicauan dan gaya ngobranya untuk mengintimidasi lawannya terlebih dulu sebelum beradu fisik.
Naluri alami Kacer tersebut akan tetap melekat walaupun sudah dipelihara didalam kandang.
Tapi tidak sedikit Kacer yang hilang jiwa fighternya setelah dipelihara lama didalam kandang, Kacer menjadi terlalu jinak, manja dan kolokan. Sifat manja tersebut terjadi karena kesalahan dalam perawatan dan perlakuan sehari-harinya, sehingga Kacer menjadi kehilangan jati dirinya sebagai petarung yang agresif.
Kebanyakan Kacer yang jinak dan manja adalah Kacer yang dipelihara dari lolohan dan selau dimanja serta digoda. Penyebab lainnya adalah kurangnya pemberian ekstra fooding (EF) yang mengakibatkan Kacer kekurangan asupan protein.
Jenis burung fighter seperti Kacer harus memiliki stamina yang prima untuk menunjang karakter fighternya tersebut, karena untuk melakukan sebuah pertarungan, Kacer memerlukan energi yang besar.
Untuk mendapatkan energi yang besar tersebut, maka Kacer harus mendapatkan asupan protein yang cukup. Karena itu, pemberian ekstra fooding (EF) untuk Kacer porsinya harus benar-benar cukup (kenyang), jangan hanya mengandalkan voer saja karena tidak akan bisa untuk mencukupi kebutuhan nutrisi Kacer.
Kurangnya pemberian ekstra fooding (EF) menyebabkan Kacer selalu merasa lapar, akibatnya setiap melihat pemiliknya atau orang lain disekitar kandangnya, Kacer akan merengek-rengek manja meminta makanan. Jika hal itu terus berlangsung selama bertahun-tahun maka akan mengakibatkan lunturnya jiwa fighter Kacer tersebut.
Kacer akan menjadi semakin manja dan kolokan karena kebiasaan buruk tersebut terus berlangsung setiap harinya, apalagi kalau Kacer tersebut sering digoda maka sifat manjanya akan bertambah parah. Kalau sudah begitu, tentu Kacer tersebut tidak bisa diharapkan lagi untuk bisa tampil maksimal dalam lomba.
Untuk mengembalikan jiwa fighternya, Kacer perlu mendapat terapi khusus untuk mengembalikan nalurinya sebagai petarung, dan biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama agar Kacer kembali fighter dan garang lagi.
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengembalikan jiwa figter Kacer yang terlalu manja:
1. Perlakuan sehari-hari
Jangan pernah digoda lagi, cukup rawat biasa saja, seperti mandi keramba, jemur teratur, serta pemberian ekstra fooding (EF), cukup ditaruh dicepuknya saja.
2. Perbaikan gizi
Jor jangkrik sekenyangnya setiap hari, untuk memperbaiki gizi dan memulihkan stamina Kacer.
3. Menaikkan emosinya
Jemur kuat setiap hari sampai Kacer mangap dan gelisah. Setelah Kacer kuat dijemur lama, lanjutkan dengan jemur sauna (burung kering kerodong kering) untuk mendongkrak emosinya dan membuat nafasnya lebih panjang.
4. Mengembalikan sifat liarnya
Agar Kacer menjadi lebih agresif, sebaiknya Kacer dibuat agar semi giras karena kalau terlalu jinak biasanya rawan mbagong. Agar menjadi lebih giras, Kacer bisa diumbar seminggu 2-3 kali agar naluri liarnya kembali lagi.
Selain untuk menjadikan Kacer lebih giras, pengumbaran juga bermanfaat untuk melatih stamina Kacer agar lebih kuat dan nafasnya menjadi lebih panjang.
5. Penempatan
• Tempatkan Kacer ditempat yang sepi (di asingkan) untuk membatasi interaksi Kacer dengan lingkungan sekitarnya yang berpotensi menyebabkan Kacer menjadi manja.
• Full kerodong agar Kacer bisa istirahat total dan agar emosinya tetap stabil.
Baca juga:
• Penyebab Kacer kehilangan jiwa fighter
• Manfaat terapi sauna untuk Kacer
• Cara lain mengatasi Kacer mbagong
• Manfaat kandang umbaran/polier untuk burung lomba
Lakukan perawatan di atas secara konsisten agar Kacer tidak kolokan lagi dan Kacer kembali pada sifat aslinya sebagai burung fighter yang garang.
Demikian informasi tentang cara mengembalikan jiwa fighter Kacer yang terlalu jinak dan manja. Untuk informasi lain seputar Kacer bisa dibaca pada artikel Tips Kicau Burung yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih