Semua penggemar Murai Batu (MB) pasti tidak menginginkan Murai Batu miliknya bersuara monoton (ngeban) dan tidak ada variasi isian yang dikeluarkan.
Padahal, variasi kicauan/materi lagu juga menjadi salah satu unsur penting ketika Murai Batu (MB) dilombakan. Materi lagu menjadi salah satu kriteria penilaian juri untuk menentukan Murai Batu mana yang layak untuk menjadi juara.
Ada beberapa penyebab kenapa Murai Batu (MB) bersuara ngeban/monoton ketika dilombakan, antara lain:
• Kurangnya pemasteran yang menyebabkan Murai Batu (MB) tidak banyak memiliki materi isian, sehingga ketika dilombakan Murai Batu kehabisan materi. Jadi, pemasteran wajib dilakukan untuk Murai Batu lomba untuk memperkaya materi lagunya, karena percuma tampil ngotot bongkar isian tapi tidak banyak variasi yang dimiliknya.
• Mental Murai Batu (MB) yang belum siap untuk dibawa ke arena lomba, sehingga Murai Batu tidak memiliki keberanian untuk tampil menyerang dan bongkar isian. Yang terjadi, Murai Batu hanya akan bertahan saja dengan suara monoton (ngeban).
Kadang kita sering memaksakan Murai Batu (MB) untuk mencoba keberuntungan di arena lomba walaupun dari segi mental dan materi lagunya masih perlu banyak di latih. Maka yang terjadi, jangankan menjadi juara, justru efek negatif yang akan terjadi pada Murai Batu tersebut.
Tapi bukan berarti Murai Batu (MB) yang bersuara monoton (ngeban), tidak memiliki potensi untuk menjadi juara. Dengan perawatan yang tepat, Murai Batu (MB) yang tadinya bersuara monoton (ngeban) juga dapat tampil ngotot bongkar isian, dan bahkan juga bisa berprestasi.
Berikut ini adalah perawatan harian dan lomba agar Murai Batu (MB) bisa tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan.
Perawatan harian untuk Murai Batu (MB) agar bongkar isian:
• Embunkan Murai Batu (MB) mulai jam 05.00 pagi. Berikan jangkrik 5 ekor (potong semua kaki-kakinya).
• Jam 07.00 masukkan Murai Batu (MB) kedalam kandang umbaran untuk berolah raga sekalian dijemur.
• Pada saat dijemur dikandang umbaran, sebaiknya voer dan air minumnya tidak diberikan agar Murai Batu (MB) memiliki ketahanan fisik yang bagus terhadap rasa lapar dan haus, serta untuk membiasakannya tidak makan dan minum ketika digantang.
• Jam 10.00 Murai Batu (MB) dikeluarkan dari kandang umbaran dan masukkan kembali kedalam kandang harian untuk di angin-anginkan selama 30 menit.
• Setelah di angin-anginkan, mandikan Murai Batu (MB) di bak keramba, dan biarkan mandi sampai puas.
• Setelah selesai mandi, angin-anginkan lagi untuk mengeringkan bulu-bulunya.
• Berikan Kroto segar yang sudah dibersihkan dari semut-semutnya dengan porsi dua sendok makan.
• Jam 11.00-16.00 Murai Batu (MB) dikerodong dan letakkan di tempat yang tenang bersama dengan burung-burung masteran seperti Cililin, Cucak jenggot, Kapas tembak, Kenari, Lovebird, dan lainnya untuk memperkaya materi isiannya. Bisa juga dimaster dengan menggunakan suara dari Mp3 player.
• Jam 16.00 kembali buka kerodong untuk di angin-anginkan, dan berikan jangkrik sebanyak 5 ekor.
• Jam 17.30 Murai Batu (MB) kembali dikerodong untuk istirahat sampai pagi.
Perawatan Murai Batu (MB) menjelang lomba:
• Mulai H-3 menjelang lomba, porsi jangkrik diberikan sekenyangnya (tanpa batas).
• Berikan vitamin khusus burung kicau yang diteteskan pada air minumnya sesuai dengan takaran yang ada pada kemasannya setelah Murai Batu (MB) selesai dijemur.
• Pada H-2 Murai Batu (MB) sudah tidak dijemur di kandang umbaran lagi. Penjemuran dilakukan di kandang harian.
• Pada H-1 Murai Batu (MB) dipindahkan ke dalam kandang lomba kemudian dikerodong (full kerodong).
• Tempatkan Murai Batu (MB) ditempat yang tenang dan jangan sampai mendengar suara Murai Batu (MB) lain agar tidak terpancing untuk bertarung.
• Pemberian porsi jangkrik masih sama dengan H-2, tetap diberikan sekenyangnya (tanpa batas).
• Pada Hari H lomba, pagi harinya berikan jangkrik sebanyak 5 ekor lalu dimandikan di bak keramba sebelum berangkat ke lapangan.
• Setelah selesai mandi, Murai Batu (MB) di angin-anginkan dan dijemur sebentar sambil diberikan kroto segar dengan porsi sama dengan porsi hariannya.
• Sesampainya dilapangan, berikan Murai Batu (MB) jangkrik sebanyak 5 ekor lagi dan ditambah dengan ulat bambu (cilung) dengan porsi 1 ekor, atau bisa juga diberikan ulat daun pisang yang sudah dibersihkan dari serbuk-serbuk putihnya sebanyak 1 ekor.
• Berikan vitamin penggacor burung yang diteteskan pada air minumnya dengan takaran sesuai yang tertera pada kemasannya.
Baca juga:
Tips merawat beberapa ekor Murai Batu (MB) dalam satu rumah
Cara menjinakkan Murai Batu (MB) yang giras dan glabrakan
Silsilah Murai Batu (MB) Balak dan keistimewaannya
Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung
Demikian sedikit informasi tentang tips agar Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan. Untuk informasi lain seputar Murai Batu, dapat dibaca pada artikel Tips Kicau Burung yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih