Bagian yang paling penting dalam perawatan burung kicau terutama anis kembang, mampu mengenali kondisinya dengan baik. Ini termasuk pengenalan karakter, pengamatan kondisi fisik dan mental, serta pemahaman perubahan perilaku sesuai dengan tingkat Birahi burung. Berikut tips mengulas bagaimana cara memahami kondisi Birahi burung anis kembang. Salah satu faktor penunjang penampilan burung anis di rumah atau di lapangan adalah kondisi Birahi. BAnis Kembang yang memiliki kondisi birah stabil tentunya bisa tampil optimal daripada burung yang kurang berbirahi atau terlalu Birahi (over birahi). Faktor lemah umumnya terkait dengan perawatan sehari-hari, terutama pemberian pakan tambahan / extra fooding (EF). Karena itu, penting bagi Anis Kembang mania untuk memahami kondisi Birahi burungnya, sehingga bisa memberikan perawatan yang tepat.
Berikut adalah tips untuk memahami kondisi birahi pada Anis Kembang :
1. Pemahaman Burung Anis Kembang Yang Kurang Birahi
Ada beberapa penyebab anis kembang kurang Birahi, seperti usia muda, perawatan yang tidak benar (terutama masalah EF), dan sebagainya. Ciri anis kembang yang kurang Birahi, antara lain:
- Bulu-bulunya kerap mengembang, sehingga tubuhnya terlihat seperti gemuk / membulat.
- Tubuhnya terlihat sering bergetar.
- Kotorannya cenderung berbentuk pasta, dengan ukuran lumayan besar.
- Burung menjadi jarang berbunyi. Jika didekati akan berubah manja, sambil menggetarkan kedua sayapnya.
- Jika dipertemukan dengan burung betina, anis kembang jantan hanya diam saja, atau mau ngidang sebentar setelah itu kembali membulatkan badannya. Dalam kasus lain, ada juga burung yang cenderung menyerang betinanya.
- Ketika dilombakan, anis kembang yang kurang birahi cenderung diam, tidak mau berbunyi. Kalau pun bunyi, hanya sesekali mengeluarkan suara ngeplongnya. Tetapi sebagian besar waktu hanya dilewati dengan berdiam diri saja.
2. Pemahaman Burung Anis Kembang Yang Birah Tinggi
Istilah Birahi Over digunakan untuk menggambarkan kondisi Anis Kembang yang mengalami Birahi tinggi namun masih dalam batas aman, alias belum mencapai Over Birahi. Dalam kondisi ini, anis kembang akan cenderung berperilaku sebagai berikut:
- Ketika ditrek dengan anis kembang jantan lainnya, burung terlihat gelisah, misalnya naik-turun tangkringan atau berputar-putar di dalam sangkar. Ada juga burung yang berusaha mengejar-ngejar lawannya.
- Ketika dicas dengan Anis Kembang betina, burung langsung ngerol. Tetapi begitu dipisahkan, burung tersebut cenderung mengejar-ngejar betinanya. Selain itu, ada juga burung yang berperilaku gelisah dan mendesis.
- Ketika dipertemukan dengan lawan mainnya, Anis Kembang tersebut langsung start. Namun beberapa waktu kemudian, perilakunya berubah menjadi nakal dan tidak mau meneruskan suara kicauannya / ngerol.
- Dalam kasus lain, sering ditemukan Anis Kembang yang dipertemukan dengan lawan mainnya langsung start dan dilanjut dengan ngerol di dasar sangkar.
- Burung cenderung ngerol, namun suaranya tidak maksimal seperti biasanya.
- Ketika bertemu dengan lawan mainnya, biasanya burung lebih banyak diam, banyak ulah / nakal, dan jarang bunyi. Tetapi setelah lomba, burung langsung ngerol dengan suara kencang, bahkan selama dalam perjalanan pulang.
3. Pemahaman Burung Anis Kembang Yang Over Birahi
Kondisi over birahi (OB) ditujukan pada burung yang mengalami birahi tinggi melebihi ambang batas yang aman, kondisi OB umumnya disebabkan oleh pengeringan yang lama, pemberian EF yang berlebihan, dan terlalu sering melihat atau mendengar suara kicau burung lain di dekatnya.
Ciri-ciri anis kembang yang mengalami OB antara lain:
- Ketika berada di rumah, burung yang semula rajin ngerol dengan suaranya yang lantang, mendadak jadi jarang mengeluarkan suara tersebut, dan cenderung terlihat ngidang-ngidang saja, sambil mengigit pakannya / EF. Dalam kasus lain, ada juga burung yang menggigit cepuk pakan maupun jeruji sangkarnya.
- Perilaku burung cenderung berubah galak, apalagi ketika merasa lapar.
- Saat dilombakan, AK cenderung ngerol dengan volume pelan dan paruh yang tidak terbuka lebar. - Terkadang disertai anggukan kepala, diikuti dengan perilaku nakal selama lomba berlangsung.
- Ketika dipertemukan dengan AK jantan lainnya, burung cenderung berperilaku galak, atau terlilhat mengejar-ngejar burung lainnya.
- Ketika dipertemukan dengan AK betina, burung langsung ngidang dengan bulu ekor dinaikkan dan bulu sayap diturunkan, sambil melompat atau berputar di dalam sangkar.
4. Pemahaman Burung Anis Kembang Yang Tidak Dalam Kondisinya
Selain faktor kurang Birahi dan terlalu Birahi ada juga Anis Kembang yang dalam kondisi tidak siap, meski Birahi sudah cukup. Hal ini umumnya dipengaruhi oleh faktor perawatan dan kurangnya kebutuhan gizi sehari-hari yang memadai sehingga kurang stamina.
Selain itu, infeksi kutu dan masalah bulu seperti macet mabung dan pertumbuhan buluyang tidak lengkap juga bisa menyebabkan burung tidak kondisinya. Ciri anis kembang yang tidak kondisinya antara lain:
- Burung terlihat rajin berkicau dengan suara ngerolnya, tapi ketika dibawa ke lapangan lebih banyak ngetem / jeda, dan sering terlihat loncat-loncat sebelum berganti lagu lainnya.
- Ketika dilombakan, ada burung yang langsung ngerol sambil membuka paruh lebar-lebar, tapi sering disertai dengan perilaku melompat-lompat. Dalam banyak kasus, burung tersebut cenderung bersuara ngerol dengan terputus-putus.