Burung Rambatan adalah salah satu jenis burung pemakan serangga. Burung ini memiliki kebiasaan yang sama dengan burung Pelatuk, yaitu merambat dibatang-batang pohon untuk mencari makanan berupa ulat-ulat kecil disela-sela kulit kayu, dan kerena kebiasaannya itulah maka burung ini dinamakan Rambatan.
Burung Rambatan memiliki suara yang khas, yaitu suara tembakan panjang yang nyaring serta crecetan-crecetan tajam yang menjadikan burung ini banyak dipelihara untuk dijadikan sebagai burung masteran.
Burung Rambatan yang bisa gacor dengan suara-suara tembakan dan crecetannya yang khas adalah yang berkelamin jantan.
Dan berikut ini beberapa ciri perbedaan antara burung Rambatan jantan dan betina:
Ciri-ciri burung Rambatan jantan:
• Postur tubuh lebih besar.
• Suara kicauan lebih variatif dan lebih nyaring.
• Warna bulu lebih jelas dan terang.
• Yang paling mencolok adalah terdapat garis hitam terang diatas mata (alis) pada burung jantan.
Ciri-ciri burung Rambatan betina:
• Postur tubuh lebih kecil.
• Suara monoton dan tidak senyaring burung Rambatan jantan.
• Warna bulu lebih kusam/pudar.
• Tidak terdapat garis hitam diatas matanya.
Perawatan harian untuk burung Rambatan agar rajin bunyi:
• Pakan
Berikan voer sebagai pakan utamanya, bisa diberikan voer halus atau voer kasar tergantung kebiasaan.
• Ekstra fooding (EF)
Berikan Jangkrik sebanyak 3/3 pagi/sore, ulat hungkong (UH) 10/10 pagi/sore, atau jika tidak ada ulat hongkong bisa diganti dengan ulat kandang (UK) sebanyak satu sendok teh pagi/sore, dan kroto bisa diberikan 3 hari sekali agar burung lebih gacor.
• Mandi
Mandikan burung Rambatan dua hari sekali dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer.
• Jemur
Penjemuran cukup dilakukan selama setengah jam sampai satu jam saja setiap harinya karena burung ini menyukai suhu yang dingin atau sejuk.
• Kandang
Untuk kandangnya sebaiknya menggunakan kandang besi/kandang kapsul yang biasa digunakan untuk burung Lovebird (LB) atau menggunakan kandang dari kawat ram agar tidak hancur dipatuki, karena burung Rambatan memiliki paruh yang tajam dan keras yang biasa digunakan untuk mematuki batang pohon untuk mencari makanan, sehingga jika memakai kandang kayu akan cepat rusak karena dipatuki.
Tempatkan sebuah batang kayu yang cukup besar didalam kandangnya sebagai tempat bertengger sekaligus untuk dipatuki seperti kebiasaannya di alam bebas yang selalu merambat dibatang-batang pohon sambil mematukinya untuk mencari makanan berupa ulat-ulat kecil yang terdapat disela-sela kulit pohon.
Baca juga:
Tips perawatan burung Pelatuk Bawang agar gacor untuk masteran
Kelebihan dan kekurangan Cucak jenggot vs Kapas tembak
Perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto
Demikian sedikit informasi tentang "Perawatan harian burung Rambatan agar rajin bunyi". Untuk informasi lain seputar burung Rambatan, dapat dibaca pada artikel Tips Kicau Burung yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih