Saturday, February 10, 2018
Beberapa waktu terakhir burung Branjangan (Mirafra Javanica) semakin banyak dicari dan diburu oleh penggemar burung kicau, berbagai alasan dan pertimbangan yang harus diupayakan misalnya dipelihara sebagai burung master, sebagai burung kicauan. Jika Anda mendapatkan branjangan dengan kondisi masih piyik maka Anda sudah memiliki setengah modal untuk menjinakkan dan mengembangkan karakternya,di habitatnya branjangan adalah burung yang sangat aktif dan gesit maka jika Anda salah dalam perawatan piyikan, bukan tidak mungkin jika nanti setelah tumbuh tidak ada perbedaan atau bahkan lebih giras / liar daripada branjangan muda hasil tangkapan hutan. Insiden ini dialami oleh banyak rekan kicaumania yang mengeluhkan keganasan dan keliaran branjangan mereka meski katanya di pelihara sejak piyik, lolohan dan trotolan.
Berikut adalah beberapa tips yang mungkin berguna dalam perawatan piyik branjangan:
1. Gantang rendah di tempat yang ramai lalu lalang dan aktivitas manusia kira-kira setinggi dada orang dewasa.
2. Pemberian pakan bijian sebaiknya dijatah dan diperhitungkan habis dan cukup dalam sehari.
3. Jemur secara rutin tiap hari sekitar 1-2 jam antara pukul 08.00-11.00, Keluarkan pakan bijian pada saat dijemur.
4. Selesai penjemuran berikan EF sampai kenyang (jangkrik, ulat hongkong, ulat bamboo, belalang, dsb) langsung dari tangan perawat. Saat pemberian EF luangkan waktu untuk menggoda dan memainkan EF tersebut sehingga piyikan akan berlarian dan berterbangan berusaha menggapai EF yang kita berikan.
5. Masukkan pakan bijian setelah burung kenyang dengan EF, gantang di tempat yang teduh tetapi terang.
6. Lakukan dan ulangi tips nomer 5 (tanpa proses penjemuran) pada sore hari antara pukul 16.00-18.00 sebelum burung dikrodong dan istirahat.
Kunci perawatan piyik branjangan adalah intensitas interaksi dengan manusia maupun perawatnya. Jika hal ini bisa dipenuhi maka piyik branjangan anda akan tumbuh menjadi burung yang jinak, mentalnya cepat mapan, serta sangat menghibur dan senang berinteraksi dengan kita. Mental dan karakter piyik branjangan relatif stabil setelah 2 kali siklus mabung atau mencapai umur 1 s/d 1,5 tahun. Artinya jika Anda menemukan branjangan jinak berumur lebih dari 1,5 tahun maka bisa dijamin bahwa branjangan tersebut memang jinak.
Sebaliknya jika anda menemukan branjangan yang giras sementara umurnya diperkirakan sudah lebih dari 2 tahun maka usaha untuk menjinakkan burung tersebut bisa menjadi pekerjaan yang menyita waktu dan pikiran Anda, perhatikan kebersihan sangkar dengan mengganti bubukan bata secara berkala serta menjaga kebersihan pakan dan minumnya. Burung sebaiknya ditempel dengan burung kecil misalnya colibri, prenjak, ciblek, kenari, blackthroat dsb karena selain berfungsi untuk merangsang bunyi juga sekaligus sebagai isian.
Demikian tips dari saya semoga bermanfaat bagi anda yang mendambakan piyik atau bakalan branjangannya tumbuh menjadi burung dewasa yang jinak
Cara Merawat Dan Memelihara Burung Branjangan Yang Masih Piyik
Beberapa waktu terakhir burung Branjangan (Mirafra Javanica) semakin banyak dicari dan diburu oleh penggemar burung kicau, berbagai alasan dan pertimbangan yang harus diupayakan misalnya dipelihara sebagai burung master, sebagai burung kicauan. Jika Anda mendapatkan branjangan dengan kondisi masih piyik maka Anda sudah memiliki setengah modal untuk menjinakkan dan mengembangkan karakternya,di habitatnya branjangan adalah burung yang sangat aktif dan gesit maka jika Anda salah dalam perawatan piyikan, bukan tidak mungkin jika nanti setelah tumbuh tidak ada perbedaan atau bahkan lebih giras / liar daripada branjangan muda hasil tangkapan hutan. Insiden ini dialami oleh banyak rekan kicaumania yang mengeluhkan keganasan dan keliaran branjangan mereka meski katanya di pelihara sejak piyik, lolohan dan trotolan.
Berikut adalah beberapa tips yang mungkin berguna dalam perawatan piyik branjangan:
1. Gantang rendah di tempat yang ramai lalu lalang dan aktivitas manusia kira-kira setinggi dada orang dewasa.
2. Pemberian pakan bijian sebaiknya dijatah dan diperhitungkan habis dan cukup dalam sehari.
3. Jemur secara rutin tiap hari sekitar 1-2 jam antara pukul 08.00-11.00, Keluarkan pakan bijian pada saat dijemur.
4. Selesai penjemuran berikan EF sampai kenyang (jangkrik, ulat hongkong, ulat bamboo, belalang, dsb) langsung dari tangan perawat. Saat pemberian EF luangkan waktu untuk menggoda dan memainkan EF tersebut sehingga piyikan akan berlarian dan berterbangan berusaha menggapai EF yang kita berikan.
5. Masukkan pakan bijian setelah burung kenyang dengan EF, gantang di tempat yang teduh tetapi terang.
6. Lakukan dan ulangi tips nomer 5 (tanpa proses penjemuran) pada sore hari antara pukul 16.00-18.00 sebelum burung dikrodong dan istirahat.
Kunci perawatan piyik branjangan adalah intensitas interaksi dengan manusia maupun perawatnya. Jika hal ini bisa dipenuhi maka piyik branjangan anda akan tumbuh menjadi burung yang jinak, mentalnya cepat mapan, serta sangat menghibur dan senang berinteraksi dengan kita. Mental dan karakter piyik branjangan relatif stabil setelah 2 kali siklus mabung atau mencapai umur 1 s/d 1,5 tahun. Artinya jika Anda menemukan branjangan jinak berumur lebih dari 1,5 tahun maka bisa dijamin bahwa branjangan tersebut memang jinak.
Sebaliknya jika anda menemukan branjangan yang giras sementara umurnya diperkirakan sudah lebih dari 2 tahun maka usaha untuk menjinakkan burung tersebut bisa menjadi pekerjaan yang menyita waktu dan pikiran Anda, perhatikan kebersihan sangkar dengan mengganti bubukan bata secara berkala serta menjaga kebersihan pakan dan minumnya. Burung sebaiknya ditempel dengan burung kecil misalnya colibri, prenjak, ciblek, kenari, blackthroat dsb karena selain berfungsi untuk merangsang bunyi juga sekaligus sebagai isian.
Demikian tips dari saya semoga bermanfaat bagi anda yang mendambakan piyik atau bakalan branjangannya tumbuh menjadi burung dewasa yang jinak
Tags :
BRANJANGAN