Thursday, February 8, 2018
Burung yang kelebihan berat badan itu akan menjadi masalah bagi kesehatan dan kualitas suara, selain malas volume juga cenderung menurun. Sebenarnya hampir semua jenis kicau burung berpotensi mengalami obesitas, ini di sebabkan karena saat faktor pemicu muncul dan tidak langsung segera ditangani dan salah satunya adalah bburung anis kembang. Artikel ini membahas bagaimana perawatan burung anis kembang yang sedang mengalami obesitas yang dapat mengganggu kesehatan dan aktivitas sehari-hari, tidak semua burung anis deawasa itu kelebihan berat badan dan terkadang kita merasa sulit membedakan antara burung yang postur bodinya besar dengan burung gemuk atau kelebihan berat badan karena anis kembang di Indonesia memiliki wilayah yang luas, mulai dari Kalimantan, Jawa, dan Bali dan Nusa Tenggara (Lombok, Sumbawa, Flores, sampai Timor).
Untuk mengetahui burung anis kembang yang kelebihan berat badan sebenarnya bisa dilihat dari warna kulit di dada, perut, dan leher, jika burung anis kembang favorit Anda kelebihan berat badan maka warna kulit di daerah tersebut terlihat kekuningan akibat adanya timbunan lemak. Burung dalam kondisi normal alias tidak kelebihan berat badan, warna kulit di dada, perut, dan leher cenderung kemerahan.
Penyebab obesitas pada anis kembang sangat beragam, selama ini masih ada anggapan bahwa salah satu penyebabnya adalah pemberian makanan tambahan (EF) yang berlebihan. Sebenarnya penyebabnya bukan itu karena kandungan protein dalam EF cukup tinggi, yang justru berperan dalam pembentukan otot.
Pada masing-masing burung pemicu atau faktor penyebabnya mungkin tunggal, tapi mungkin juga merupakan hasil dua faktor pemicu atau lebih.
Berikut beberapa penyebab obesitas pada anis kembang :
Baca Cara Mengatasi Burung Anis Kembang Yang Mengalami Obesitas
1. Burung jarang dilatih untuk bergerak
Secara naluriah seekor burung di alam liar akan selalu berpindah dari satu pohon ke pohon lain untuk mencari makanan atau untuk berinteraksi dengan pasangan, anak, atau burung sejenis, dalam kandang sehari-hari dan kandang penangkaran pergerakan burung relatif terbatas. Namun burung rumahan masih bisa menunjukkan aktivitasnya seperti melompat dari dasar sangkar ke tangkringan.
Tapi keaktifan burung bervariasi sesuai karakter dasarnya, Ada yang super aktif, standar, dan ada pula yang terlihat enggan meski semuanya sehat-sehat saja. Burung super aktif dalam keadaan sakit biasanya mengalami penurunan aktivitas.
Saat burung sehat terlihat malas sementara setiap hari menerima makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak, ada kemungkinan nutrisi ini menjadi berlebihan. Kelebihan karbohidrat akibat burung yang jarang di latih untuk bergerak akan tersimpan di bawah permukaan kulit dalam bentuk lemak dan begitu pula kandungan lemak berlebih. Jadi timbunan lemak bisa berasal dari karbohidrat dan lemak itu sendiri.
Penumpukan lemak yang di daerah tertentu seperti dada, perut, dan leher akan terlihat nyata dengan warna kekuningan, sebenarnya jika diamati lebih jauh endapan lemak hampir menyebar ke seluruh bagian tubuh seperti paha, daerah lambung dan kloaka, pangkal ekor, dan sebagainya.
Burung anis kembang yang biasa mandi di bak mandi / karamba umumnya jarang mengalami obesitas, karena aktivitas ini secara tidak langsung merupakan media untuk mengaktifkan pergerakan burung. Sebaliknya obesitas lebih sering terjadi pada anis kembang yang biasa mandi dengan penyemprotan, tapi kalau menu pakannya seimbangdan burung setiap hari aktif, mandi dengan semprotan biasa juga aman alias burung tidak akan menjadi gemuk.
2. Voer mengandung terlalu banyak lemak
Ini masih ada hubungannya dengan penjelasan sebelumnya yaitu makanan dengan karbohidrat tinggi dan lemak berpotensi menyebabkan obesitas, apalagi jika burung ini kurang bergerak. Tapi terkadang kita merasa sulit membaca komposisi nutrisi produk voer, apalagi kalau tidak bermerek. Bahkan pada pakan bermerek sulit untuk memastikan apakah komposisi nutrisi tertulis benar-benar sesuai kenyataan.
Saran saya selama Anda merasa nyaman dengan voer merek tertentu dan sejauh ini belum pernah ditemui burung kelebihan berat badan, sebaiknya menjaga pilihan Anda dan jangan dengan mudah beralih ke merek lain. Begitu juga jika Anda terbiasa membeli voer tanpa merek dan selama tidak apa-apa itu juga tidak masalah.
3. Pemberian cacing secara berlebihan
Fungsi pemberian cacing telah diketahui oleh anis kembang Mania yaitu membuat burung lebih cepat berkicau dan ngero, hal ini berlaku tidak hanya untuk bunga anis saj, tapi juga untuk punglor lainnya seperti anis merah, anis macan dan anis cendana.
Tapi cacing yang berlebihan juga bisa memicu obesitas pada anis kembang, meski cacing mengandung protein yang cukup tinggi namun kandungan lemak dan kadar airnya juga tinggi. Porsi cacing yang ideal hanya 1-2 ekor saja di pagi dan sore hari, bahkan dalam panduan perawatan sehari-hari / harian dianjurkan untuk memberi cacingan 2 kali seminggu masing-masing dengan 2 porsi.
4. Burung tidak pernah di jemur di bawah sinar matahari
Penjemuran harus rutin dilakukan setiap pagi dengan durasi 1-2 jam atau sesuai kebiasaan anis kembang anda, hal ini bisa dilakukan setelah burung mandi dan telah diberi jangkrik. Penjemuran yang cukup bisa mengurangi obesitas pada burung, karena penjemuran akan membangkitkan birahi burung namun dalam porsi yang wajar.
Burung yang birahi yang naik namun terkontrol secara otomatis banyak bergerak, sebaliknya burung yang birahinya dalam kondisi rendah cenderung malas bergerak. Penjelasan ini nampaknya relevan dengan penyebab obesitas.
5. Porsi makanan ekstra terlalu minim
Pemberian extra fooding yang terlalu minim pasti akan menurunkan kondisi birahi anis kembang sehingga burung menjadi malas atau kurang bergerak, memberikan jangkrik misalnya 2 pagi dan 1 siang tapi ketentuan ini tidak mutlak tergantung karakter burung. Jika menu jangkrik dengan pola 2/1 selama ini membuat bunga anis kembang anda stabil, artinya setelan tersebut sudah sesuai dengan karakter burung anda. Tapi terkadang porsi itu tidak cukup untuk individu tertentu jadi bisa diubah menjadi 2/2 dan seterusnya.
Penyebab Kegemukan Pada Burung Anis Kembang
Burung yang kelebihan berat badan itu akan menjadi masalah bagi kesehatan dan kualitas suara, selain malas volume juga cenderung menurun. Sebenarnya hampir semua jenis kicau burung berpotensi mengalami obesitas, ini di sebabkan karena saat faktor pemicu muncul dan tidak langsung segera ditangani dan salah satunya adalah bburung anis kembang. Artikel ini membahas bagaimana perawatan burung anis kembang yang sedang mengalami obesitas yang dapat mengganggu kesehatan dan aktivitas sehari-hari, tidak semua burung anis deawasa itu kelebihan berat badan dan terkadang kita merasa sulit membedakan antara burung yang postur bodinya besar dengan burung gemuk atau kelebihan berat badan karena anis kembang di Indonesia memiliki wilayah yang luas, mulai dari Kalimantan, Jawa, dan Bali dan Nusa Tenggara (Lombok, Sumbawa, Flores, sampai Timor).
Untuk mengetahui burung anis kembang yang kelebihan berat badan sebenarnya bisa dilihat dari warna kulit di dada, perut, dan leher, jika burung anis kembang favorit Anda kelebihan berat badan maka warna kulit di daerah tersebut terlihat kekuningan akibat adanya timbunan lemak. Burung dalam kondisi normal alias tidak kelebihan berat badan, warna kulit di dada, perut, dan leher cenderung kemerahan.
Penyebab obesitas pada anis kembang sangat beragam, selama ini masih ada anggapan bahwa salah satu penyebabnya adalah pemberian makanan tambahan (EF) yang berlebihan. Sebenarnya penyebabnya bukan itu karena kandungan protein dalam EF cukup tinggi, yang justru berperan dalam pembentukan otot.
Pada masing-masing burung pemicu atau faktor penyebabnya mungkin tunggal, tapi mungkin juga merupakan hasil dua faktor pemicu atau lebih.
Berikut beberapa penyebab obesitas pada anis kembang :
Baca Cara Mengatasi Burung Anis Kembang Yang Mengalami Obesitas
1. Burung jarang dilatih untuk bergerak
Secara naluriah seekor burung di alam liar akan selalu berpindah dari satu pohon ke pohon lain untuk mencari makanan atau untuk berinteraksi dengan pasangan, anak, atau burung sejenis, dalam kandang sehari-hari dan kandang penangkaran pergerakan burung relatif terbatas. Namun burung rumahan masih bisa menunjukkan aktivitasnya seperti melompat dari dasar sangkar ke tangkringan.
Tapi keaktifan burung bervariasi sesuai karakter dasarnya, Ada yang super aktif, standar, dan ada pula yang terlihat enggan meski semuanya sehat-sehat saja. Burung super aktif dalam keadaan sakit biasanya mengalami penurunan aktivitas.
Saat burung sehat terlihat malas sementara setiap hari menerima makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak, ada kemungkinan nutrisi ini menjadi berlebihan. Kelebihan karbohidrat akibat burung yang jarang di latih untuk bergerak akan tersimpan di bawah permukaan kulit dalam bentuk lemak dan begitu pula kandungan lemak berlebih. Jadi timbunan lemak bisa berasal dari karbohidrat dan lemak itu sendiri.
Penumpukan lemak yang di daerah tertentu seperti dada, perut, dan leher akan terlihat nyata dengan warna kekuningan, sebenarnya jika diamati lebih jauh endapan lemak hampir menyebar ke seluruh bagian tubuh seperti paha, daerah lambung dan kloaka, pangkal ekor, dan sebagainya.
Burung anis kembang yang biasa mandi di bak mandi / karamba umumnya jarang mengalami obesitas, karena aktivitas ini secara tidak langsung merupakan media untuk mengaktifkan pergerakan burung. Sebaliknya obesitas lebih sering terjadi pada anis kembang yang biasa mandi dengan penyemprotan, tapi kalau menu pakannya seimbangdan burung setiap hari aktif, mandi dengan semprotan biasa juga aman alias burung tidak akan menjadi gemuk.
2. Voer mengandung terlalu banyak lemak
Ini masih ada hubungannya dengan penjelasan sebelumnya yaitu makanan dengan karbohidrat tinggi dan lemak berpotensi menyebabkan obesitas, apalagi jika burung ini kurang bergerak. Tapi terkadang kita merasa sulit membaca komposisi nutrisi produk voer, apalagi kalau tidak bermerek. Bahkan pada pakan bermerek sulit untuk memastikan apakah komposisi nutrisi tertulis benar-benar sesuai kenyataan.
Saran saya selama Anda merasa nyaman dengan voer merek tertentu dan sejauh ini belum pernah ditemui burung kelebihan berat badan, sebaiknya menjaga pilihan Anda dan jangan dengan mudah beralih ke merek lain. Begitu juga jika Anda terbiasa membeli voer tanpa merek dan selama tidak apa-apa itu juga tidak masalah.
3. Pemberian cacing secara berlebihan
Fungsi pemberian cacing telah diketahui oleh anis kembang Mania yaitu membuat burung lebih cepat berkicau dan ngero, hal ini berlaku tidak hanya untuk bunga anis saj, tapi juga untuk punglor lainnya seperti anis merah, anis macan dan anis cendana.
Tapi cacing yang berlebihan juga bisa memicu obesitas pada anis kembang, meski cacing mengandung protein yang cukup tinggi namun kandungan lemak dan kadar airnya juga tinggi. Porsi cacing yang ideal hanya 1-2 ekor saja di pagi dan sore hari, bahkan dalam panduan perawatan sehari-hari / harian dianjurkan untuk memberi cacingan 2 kali seminggu masing-masing dengan 2 porsi.
4. Burung tidak pernah di jemur di bawah sinar matahari
Penjemuran harus rutin dilakukan setiap pagi dengan durasi 1-2 jam atau sesuai kebiasaan anis kembang anda, hal ini bisa dilakukan setelah burung mandi dan telah diberi jangkrik. Penjemuran yang cukup bisa mengurangi obesitas pada burung, karena penjemuran akan membangkitkan birahi burung namun dalam porsi yang wajar.
Burung yang birahi yang naik namun terkontrol secara otomatis banyak bergerak, sebaliknya burung yang birahinya dalam kondisi rendah cenderung malas bergerak. Penjelasan ini nampaknya relevan dengan penyebab obesitas.
5. Porsi makanan ekstra terlalu minim
Pemberian extra fooding yang terlalu minim pasti akan menurunkan kondisi birahi anis kembang sehingga burung menjadi malas atau kurang bergerak, memberikan jangkrik misalnya 2 pagi dan 1 siang tapi ketentuan ini tidak mutlak tergantung karakter burung. Jika menu jangkrik dengan pola 2/1 selama ini membuat bunga anis kembang anda stabil, artinya setelan tersebut sudah sesuai dengan karakter burung anda. Tapi terkadang porsi itu tidak cukup untuk individu tertentu jadi bisa diubah menjadi 2/2 dan seterusnya.
Tags :
ANIS KEMBANG