Wednesday, November 18, 2015

Memahami Burung Cucak Ijo Sebelum Dilombakan

Burung Cucak Ijo memang berbeda dengan burung kicauan populer yang dilombakan. Pernyataan tersebut hampir diamini oleh semua ijomania. Banyak cucak ijo yang gacor di rumah dan bongkar isian mewah. Sehingga juragannya menilai punya potensi untuk dilombakan.
 
Tetapi ketika dilombakan burung cucak ijo belum tentu mau nampil. Bisa hanya mengeluarkan suara khasnya, didis, atau malah hanya diem saja. Maka dari itu juragan cucak ijo perlu memahami karakter cucak ijo.

Keunikan burung cucak ijo bisa disebut pintar - pintar bodoh. Ungakapan tersebut sudah ada sejak zaman dahulu. Burung cucak ijo sangat mudah menirukan suara burung lain dalam waktu relatif singkat tetapi juga mudah melupakannya. Artinya burung cucak ijo cerdas tetapi punya memori yang singkat.

Pada sisi lain, suara-suara masteran yang sudah terekam dalam memori cucak ijo itu juga mudah hilang, apabila dia lerlalu lama tidak mendengar suara masteran tersebut. Untuk mengatasinya, tentu saja cucak ijo harus sering ditempel dengan burung master, atau diperdengarkan audio mp3 suara burung masteran. Yang tak kalah penting, ketika burung dalam kondisi mabung, maka pemasteran ulang (remastering) jangan sampai dilupakan.

Selain pemasteran, pola perawatan termasuk asupan pakan pun harus menjadi perhatian. Apalagi jika burung cucak ijo kita dapatkan dalam kondisi “sudah jadi”, kita mesti bertanya kepada pemilik lama mengenai pola perawatan hariannya dan tata-cara pemberian pakan yang biasa diterapkan.

Sebab sering terjadi cucak ijo yang sudah rajin bunyi berubah menjadi pendiam atau bahkan galak hanya karena terjadi pergantian jenis voer, atau perubahan settingan extra fooding / EF.

Banyak ijomania yang mempertanyakan kenapa burung yang baru dibelinya berubah menjadi liar/giras sesampai di rumah. Padahal burung tersebut sebelumnya cukup jinak. Hal ini biasanya terjadi lantaran burung ngedrop atau stres selama di perjalanan.

Biasanya cucak ijo yang diangkut dengan kendaraan bermotor seringkali berbunyi di tengah perjalanan, lantaran mendengar suara berisik. Tetapi burung yang stres / ngedrop selama diperjalanan justru akan terus-menerus merasa tidak nyaman dan ketakutan.

Cucak ijo yang stres atau ngedrop selama di perjalanan umumnya terjadi akibat kondisi suhu terlalu panas, misalnya dekat dengan mesin, atau kerodongnya terlalu ketat.

Namun, bisa juga karena suhu terlalu dingin, misalnya sangkar berada di dekat sumber angin atau AC. Selain itu bisa juga akibat sangkar sering terguncang hebat ketika melewati jalanan yang tidak rata atau terlalu banyak polisi tidur.

Untuk mengetahui sejauhmana kesiapan mental cucak ijo sebelum dilombakan, ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan di sini, antara lain: 
  • Melatih cucak ijo dengan burung sejenis. Ini untuk mengetahui sejauhmana penampilannya. Kalau dianggap masih kurang bagus, lakukan sedikit perubahan dalam pola perawatan dan pakannya, terutama EF jangkrik dan krotonya. Setelah itu, burung kembali dilatih dengan burung sejenis, sampai ditemukan pola perawatan yang membuatnya benar-benar siap dilombakan.
  • Jika masih belum menemukan pola perawatan dan pakan yang bisa membuatnya tampil lebih maksimal ketika dilatih dengan burung sejenis, Anda bisa mencoba metode pengecasan menggunakan burung betina. Biasanya hal ini akan membuat cucak ijo menjadi lebih agresif.
Selain perawatan di atas, masalah mandi dan jemur juga harus diperhatikan. Pasalnya ada individu cucak ijo yang cepat naik birahinya ketika dijemur, namun tapi ada juga burung yang tidak terlalu suka ketika dijemur.

Jika sudah memahami karakter cucak ijo, maka tahap selanjutnya adalah menyiapkannya untuk lomba.
 
Semoga bermanfaat untuk Sobat Tips Kicau Burung

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Memahami Burung Cucak Ijo Sebelum Dilombakan