Tuesday, March 27, 2018

Tips agar anakan Murai Batu ternak memiliki ekor lebih panjang

Murai Batu (MB) ekor panjang sampai saat ini masih menjadi primadona burung kicau di lndonesia bahkan di luar Negeri. Tapi untuk mendapatkan Murai Batu ekor panjang saat ini sangatlah sulit karena populasinya di alam bebas sudah sangat langka akibat perburuan liar dan rusaknya habitat alami burung fighter bersuara merdu ini.

Hal itulah yang mendorong para breeder untuk dapat menghasilkan Murai Batu (MB) ekor panjang demi memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Harga jual Murai Batu ekor panjang juga cukup fantastis dan tentu saja menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan.

Tapi pada kenyataannya tidak mudah untuk dapat mencetak anakan Murai Batu (MB) ekor panjang seperti yang diharapkan, karena walaupun kedua indukannya berekor panjang tapi kadang-kadang anakannya memiliki ekor yang lebih pendek dari induknya.

Hal itu bisa saja disebabkan karena kedua indukannya kekurangan nutrisi pada saat masa reproduksi atau anakannya yang kekurangan nutrisi pada saat masa pertumbuhannya akibat dari kurangnya asupan pakan berkualitas yang kita berikan.

Sebetulnya jika kita mau sedikit sabar, kita bisa menghasilkan anakan Murai Batu (MB) yang memiliki mental dan daya tahan tubuh lebih bagus, caranya dengan mengambil/memanen anakan Murai Batu pada saat sudah bisa makan sendiri dengan membiarkan proses meloloh anakan dilakukan penuh oleh induknnya.

Resiko dari cara ini, anakan Murai Batu (MB) yang di ambil dari kandang ternak belum terbiasa makan voer sehingga kita harus melatihnya untuk makan voer. Selain itu, anakan Murai Batu yang diloloh oleh indukannya memiliki karakter lebih giras/liar dibanding anakan yang kita loloh sendiri.

Resiko yang kedua yaitu proses produksi menjadi lebih lama dibandingkan jika kitaengambil/memanen anakan Murai Batu (MB) yang baru menetas sampai usia 7 hari. Keterlambatan proses produksi tersebut dikarenakan indukan Murai Batu (MB) harus meloloh anakan sampai bisa makan sendiri.

Pemberian full pakan alami seperti jangkrik, kroto, ulat hongkong (UH), ulat kandang (UK), belalang, dan pakan alami lainnya terbukti bisa menjadikan anakan Murai Batu (MB) lebih sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat dibandingkan dengan anakan Murai Batu yang hanya diberikan voer saat masa pertumbuhannya.

Pemberian full pakan alami juga dapat membuat bulu-bulunya lebih mengkilap, dan yang terpenting yaitu anakan Murai Batu (MB) yang diloloh indukannya dengan full pakan alami akan memiliki ekor yang lebih panjang asalkan kedua indukannya juga memiliki ekor yang panjang.

Hasilnya tentu akan berbeda jika anakan Murai Batu (MB) tidak diberikan pakan alami sepenuhnya. Misalnya anakan Murai Batu diberikan pakan utama berupa voer dan ditambah pemberian Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto dan lainnya. Tapi hasilnya tetap akan berbeda dengan jika diberikan full pakan alami.

Untuk memaksimalkan pertumbuhan ekornya, kita harus memberikan pakan alami yang berkualitas, misalnya untuk jangkrik sebelum diberikan pada anakan/trotolan Murai Batu (MB) sebaiknya terlebih dulu diberikan pakan berupa buah-buahan dan sayuran segar agar jangkrik lebih bernutrisi ketika dikonsumsi oleh anakan/trotolan Murai Batu.

Selain itu jika kita mau sedikit repot, sebelum diberikan pada anakan/trotolan Murai Batu (MB), terlebih dulu jangkrik di olesi dengan minyak ikan agar pertumbuhan bulu-bulu anakan/trotolan Murai Batu lebih sehat dan mengkilap.

Pada saat memandikan anakan/trotolan Murai Batu (MB), kita bisa menambahkan gel lidah buaya pada air yang akan digunakan untuk mandi. Gel lidah buaya juga bisa ditambahkan pada air miumnya seminggu 3 kali, tapi pemberiannya cukup sedikit saja agar air minumnya tidak menjadi kental.

Cara tersebut memang terlihat sepele, tapi jika dilakukan secara konsisten sampai anakan/trotolan Murai Batu (MB) menjadi dewasa, maka hasilnya akan jauh berbeda jika dibandingkan dengan anakan/trotolan Murai Batu yang tidak diberikan pola perawatan tersebut.

Selain ekornya yang akan tumbuh lebih panjang, mental dan fisiknya juga menjadi lebih tangguh karena diloloh dan di didik secara alami oleh indukannya. Anakan/trotolan Murai Batu (MB) tersebut juga telah meniru perilaku dan telah banyak merekam materi lagu indukannya sehingga suara kicauannya lebih bervariasi.

Baca juga:

Ciri-ciri fisik, karakter dan pola ekor Murai Batu Malaysia

Ciri-ciri fisik dan kelebihan Murai Batu Bordan

Tips memilih trotolan Murai Batu (MB) yang berkualitas

Demikian sedikit informasi tentang "Tips agar anakan Murai Batu ternak memiliki ekor lebih panjang". Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel Tips Kicau Burung yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Trotolan Murai Batu (MB) ekor panjang

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Tips agar anakan Murai Batu ternak memiliki ekor lebih panjang