Monday, August 6, 2018

Tahapan perawatan Murai Batu bakalan agar cepat ngeplong

Artikel kali ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya, yaitu: "Cara melatih Murai Batu bakalan/muda hutan (MH) agar cepat ngevoer".

Setelah Murai Batu (MB) bakalan ngevoer total, maka perawatan selanjutnya yang harus kita lakukan adalah untuk membuat Murai Batu bakalan tersebut mapan dan berani berkicau dengan lantang (ngeplong).

Berikut ini tahapan perawatan Murai Batu (MB) bakalan setelah ngevoer total:

• Setelah Murai Batu (MB) terpantu sudah ngevoer total, seminggu kemudian kita sudah mulai dapat melakukan perawatan mandi secara rutin dan juga penjemuran secara bertahap disesuaikan dengan kemampuan Murai Batu tersebut dalam menahan panas Matahari.

Embunkan Murai Batu (MB) bakalan setiap pagi mulai jam 05.00 untuk menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi hari yang merupakan waktu paling favorit bagi burung-burung di alam bebas untuk berkicau saling bersahutan, sehingga Murai Batu bakalan juga akan terpancing untuk berkicau dengan lantang (ngeplong).

Pada tahap ini sebaiknya Murai Batu (MB) tidak perlu dikerodong pada siang hari (cukup dikerodong pada malam hari saja). tapi penempatannya tetap dilokasi yang sepi/tenang dan jauh dari berbagai macam gangguan untuk mengurangi tingkat stresnya.

Untuk pakan hariannya tetap disediakan voer kasar ditambah jangkrik 5 ekor pada pagi hari dan 5 ekor pada sore hari. Jangan memberikan jangkrik terlalu banyak agar Murai Batu (MB) bakalan masih merasa lapar dan terbiasa memakan voer yang disediakan karena tidak ada pakan lainnya.

Berikan kroto segar seminggu 3 kali dengan porsi satu cepuk untuk setiap kali pemberian. Kroto sebaiknya diberikan pada pagi hari setelah dimandikan dan hendak dijemur.

• Setelah satu atau dua minggu ditempatkan dilokasi yang sepi, Murai Batu (MB) bakalan tersebut mulai bisa digantang di tempat yang agak ramai dan banyak aktivitas Manusia disekitarnya.

Awalnya Murai Batu (MB) bakalan tersebut memang akan glabrakan, bahkan bisa sampai menabrak jeruji kandang dan kadang juga sampai menyebabkan luka pada bagian atas paruhnya. Tapi hal itu tidak akan berlangsung lama, karena setelah beberapa hari ditempatkan dilokasi yang ramai, Murai Batu akan mulai terbiasa dengan lingkungan barunya dan sudah mulai tenang.

• Setelah dua atau tiga minggu ditempatkan dilokasi yang ramai, Murai Batu (MB) bakalan sudah mulai dapat beradaptasi dan mulai mapan yang ditandai dengan sudah mulai ngeriwik dengan sesekali ngeplong terutama pada saat turun hujan. Dan dua atau tiga minggu berikutnya Murai Batu (MB) sudah mulai rajin ngeplong.

• Setelah Murai Batu (MB) bakalan tersebut mengalami mabung pertama selama kita pelihara, maka akan terlihat jelas perubahan pada karakternya, terutama pada gaya, mental, dan variasi kicauannya, bahkan sudah mulai bereaksi dan terpancing emosinya ketika mendengar suara burung lain. Pada tahap ini Murai Batu sudah bisa mulai ditrek untuk melihat mental dan juga bakatnya.

Tahapan perkembangan di atas adalah tahapan secara umum, karena ada Murai Batu (MB) yang dapat lebih cepat mapan/jadi dan ada juga yang lebih lama, karena semua tergantung dari mental dan karakternya masing-masing serta dipengaruhi juga dari pola perawatan yang diterapkan.

Tapi umumnya 2-3 bulan setelah kita rawat, Murai Batu (MB) sudah berani bersuara ngeplong, walaupun ada juga yang baru satu minggu dipelihara sudah berani ngeplong.

Baca juga:

Tips memilih Murai Batu bakalan/muda hutan yang bagus

Penyebab kematian pada Murai Batu bakalan/muda hutan (MH)

Dampak buruk penjemuran yang terlalu lama pada Murai Batu

Demikian sedikit informasi tentang "Tahapan perawatan Murai Batu bakalan agar cepat ngeplong". Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel Tips Kicau Burung yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Tahapan perawatan Murai Batu bakalan agar cepat ngeplong